Skip to main content

Cerpen: Donat Topping Gula Putih #2

Cerpen: Donat Topping Gula Putih

Setelah kembali rujuk bersama Ningsih, mantan istrinya. Herman mulai menata kehidupannya dari awal lagi.

Sebelumnya, Herman dan istrinya merupakan masyarakat dengan ekonomi kelas menengah tapi karena bercerai akhirnya harta mereka terbagi dua, 50% untuk Herman dan 50% untuk istrinya.

Namun harta 50% pada Herman ludes ia pakai buat membayar biaya ketika dia menginap di pusat rehabilitasi VIP dan untuk keperluan lainnya.

Sementara harta 50% pada istrinya juga semakin menipis buat dipakai untuk kehidupan sehari-hari oleh anak dan istrinya.

Dari sisa kekayaan istrinya itu Herman mencoba membangun bisnis baru lagi namun sayangnya ia selalu mengalami kegagalan.

Berkali-kali mencoba namun tetap gagal dan mengalami kerugian hingga simpanannya semakin menipis dan lama-kelamaan ia tak memiliki pemasukan samasekali sementara kebutuhan hidup terus menuntut meminta dipenuhi.

Ia sudah mencari pekerjaan kesana-kemari namun seringnya mengalami penolakan, karena ia mengingkan menjadi direktur utama atau bos yang saat ini sepertinya lowongan di bidang itu masih langka.

Sebenarnya masih banyak lowongan pekerjaan lainnya yang besar kemungkinan masih mau menerimanya sebagai pekerja tapi imbalan gajinya cukup kecil dan sebagai mantan orang kaya masih ada sedikit gengsi di hatinya untuk melakukan pekerjaan itu.

Dalam pikirannya terlintas, "Apa jadinya kalau kedua temannya, Khanif dan Jaey melihat dirinya 'nguli', mungkin mereka akan menertawakannya", dia sadar betul kalau kedua temannya itu merupakan "Teman gada akhlak" yang besar kemungkinan akan meledeknya habis-habisan dan itu momok paling menakutkan bagi dirinya jika sampai itu terjadi. Meskipun pernah menjadi gelandangan beberapa bulan lalu tapi tetap saja itu belum cukup mengusir rasa gengsi di hatinya "Mau taruh dimana wajah tampan ini," pikirnya, lagipula serasa lebih mudah menjadi gelandangan, tinggal pakai masker dan pakaian kumal maka tidak akan ada lagi yang mengenalinya.

Tapi sayangnya semua itu lambat mendatangkan penghasilan, pada intinya ia menginginkan pekerjaan ringan dengan gaji yang besar atau sesuatu yang cepat mendatangkan uang dalam jumlah besar.

Semua itu menjadi wajar-wajar saja bagi dirinya, sebagai anak orang kaya ia sudah terbiasa mendapatkan segala sesuatunya dengan mudah, mendapatkan ijazah dengan mudah, maupun menjadi bos dengan mudah.

Tapi kenyataannya sekarang ia sudah tidak seperti itu lagi, muncul penyesalan dalam dirinya, mengapa ia tak memanfaatkan masa kayanya selama ini untuk mencapai titik kekayaan yang aman, sebaliknya selama ini ia begitu boros, membeli barang haram yang justru merusak dirinya hingga membuat dirinya jadi bangkrut.

"Ah sial, di saat seperti ini aku benar-benar membutuhkan barang haram itu lagi untuk menenangkan pikiran, tapi sayang aku sudah tak punya uang buat membelinya. (1 gram harganya sekitar 5 juta)" Pikirnya membatin.

"Aku benar-benar membutuhkan sesuatu yang dapat membuatku terbang." Pikiran buruknya mulai muncul lagi.

"Please Man, kamu pasti bisa menemukan sesuatu yang dapat membuatmu nge-fly." Pikirnya mulai mencari sesuatu yang dapat membuat mabuk di rumahnya itu.

Kemudian ia pergi ke garasi dan ada rasa sedih di hatinya ketika melihat garasi itu kosong, mobilnya sudah ia jual beberapa waktu lalu namun ada satu buah derigen tergelatak di pojokan berisi sedikit bensin, ia menuangkan bensin itu ke tutup derigen lalu meminumnya.

Sejenak kemudian ia terbatuk "Hok, hok, ohok.." ia memuntahkannya lalu berlari ke kamar mandi untuk kumur-kumur.

"Huuh, rasa bensin.." Ucapnya tersenyum, padahal ia tau yang dia minum tadi memang bensin.

"Oh Tuhan mengapa aku jadi begini!" Ucapnya sedih, dalam hati.

Kemudian ia membuka kulkas barangkali ada makanan atau minuman di dalamnya tapi sayangnya kulkas itu kosong melompong. Ia menutupnya kembali dan menandukkan kepalanya berkali-kali ke pintu kulkas itu.

Sampai akhirnya ia tersadar "Hmm, lebih baik kujual saja kulkas ini besok, toh sudah tidak ada juga isinya." Ucapnya dalam hati sambil geleng-geleng kepala tak percaya nasibnya seterpuruk ini.

Sejenak ia teringat dengan anaknya, "Apakah anakku sudah makan?" Ucapnya dalam hati.

Kemudian ia pergi ke kamar anaknya, Nurul, dan melihat anaknya itu sudah tertidur, ia hanya melihatnya dari depan pintu kamar, "Semoga dia sudah makan." Ucapnya menunduk sambil kembali menutup pintu kamar.

Setelah itu kemudian ia pergi ke kamarnya sendiri bersama istrinya, ia membaringkan tubuhnya agah jauh dari istrinya di tempat tidur itu agar istrinya tidak terbangun.

Tapi sepertinya istrinya cuma tertidur ayam dan kemudian terbangun menyapa dirinya. 

"Bang?" Sapa istrinya.

"Hmm?" Jawab Herman.

"Sebaiknya jual saja semua barang yang tersisa, Bang?"

"Iya, aku juga berpikir seperti itu."

"Demi calon bayi kita, Bang!"

"What, kamu hamil ya?"

"Iya Bang, calon adiknya Nurul."

Herman mengusap-usap perut istrinya, "Semoga sehat ya, tidak stunting. Oya kamu jangan lupa minum asam sulfat (air aki) biar sehat ya?"

"Asam folat kali Bang?"

"Iya itu maksudku!"

Setelah ngobrol ngalor ngidul akhirnya mereka tertidur lelap melewati malam berat yang penuh cobaan itu.

***

Esok harinya Herman berencana ingin menjual harta satu-satunya yang tersisa yaitu rumah beserta seisinya dan beruntung tak memerlukan waktu lama rumahnya laku dengan harga yang cocok.

Dari hasil penjualan rumahnya itu ia membeli rumah kecil di pinggiran kota dan satu buah sepeda motor yang akan ia gunakan untuk mengojek.

Namun setelah menjalani pekerjaan itu selama beberapa minggu sepertinya ia merasa tidak cocok karena sering berantem dengan pelanggan, tak jarang ia memaki-maki pelanggan dan bahkan menurunkan pelanggan di tengan jalan dan itu membuatnya mendapat penilaian buruk dari pelanggan.

Herman mengungkapkan semua kekesalannya itu ke temannya sesama pengojek, Mr. Tanza.

"Sepertinya kamu cocoknya bekerja di air saja, Man." Respon Mr. Tanza terhadap curhatan Herman.

"Hehe.." Herman hanya tersenyum mendengar lelucon itu.

"Ayolah Pak, beri aku saran lebih baik agar mendapat pekerjaan ringan dengan gaji yang besar?" Pinta Herman.

Setiap kali curhat, Herman selalu mengatakan itu pada Mr. Tanza dan lama kelamaan akhirnya Mr. Tanza memberinya pekerjaan sesuai yang Herman inginkan.

Mr. Tanza menyuruh Herman mengantarkan satu paket donat dan kripik pisang ke pelanggan dengan bayaran yang lumayan besar dan tentunya Herman sangat senang melakoni pekerjaan itu.

Ia kemudian mengantarkan barang itu ke pelanggan dan tanpa ia ketahui rupanya barang itu pesanan dari kedua sahabat lamanya, Khanif dan Jaey.

Betapa terkejutnya ia begitu mengetahui kalau ternyata barang itu pesanan dari kedua sahabat lamanya Khanif dan Jaey dan melihat mereka berdua membuatnya tersadar bahwa ternyata tanpa sengaja nasib telah membawanya kembali ke lingkaran lamanya yaitu lingkaran setan.

Ada rasa sedih dihatinya namun ia sudah terlanjur menjalaninya.

"Selamat datang kembali di dunia kegelapan, Brother! Hehe.." Sapa Jaey.

"Sepertinya dunia ini sempit Brother, mungkin hanya selebar daun kelor, hehe.." Ucap Khanif juga menyapa Herman.

"Kalian lagi, Kalian lagi... Terakhir bertemu kalian hidupku langsung kacau, kalian pembawa sial." Ucap Herman kesal sambil menyerahkan barang itu.

"Tenang brother, kalau memang takdir mau diapain juga tetap takdir. Jadi santai sajalah, daripada melawan takdir lebih baik menikmatinya, wkwk.." Ucap Khanif.

"Wkwk.." Jaey juga ikut tertawa.

"Aku heran sama kalian, kelakuan kalian salah tapi omongan kalian seperti orang benar?" Ucap Herman lagi.

"Kami memang orang benar kok, bukan orang-orangan, wkwk.." Ucap Khanif.

Akhirnya mau tidak mau Herman ikut tertawa juga meski dengan tawa yang terpaksa. Kedua omongan temannya ada benarnya juga, ia sudah berusaha keras menghindari mereka berdua tapi takdir mempertemukan mereka kembali.

***

Dengan segala karakternya saat ini, mulai dari gengsian, pemarah, dan tidak cocok dengan pekerjaan apapun, ia menganggap semua itu adalah takdir.

Mungkin terdengar seperti sebuah pembenaran untuk membela diri sendiri tapi takdir tetaplah takdir yang harus ia terima dan jalani.

Hari ke hari terus ia jalani seperti itu, mengantar paket dan mendapatkan uang, hingga suatu hari istrinya jadi curiga dan bertanya padanya.

"Bang, dapat duit darimana?"

Sebelum menjawab ia menatap lekat-lekat wajah istrinya, percuma rasanya jika ia berbohong karena hampir dipastikan lambat laun pasti akan terungkap jua, lebih baik jujur saja dari sekarang, "Dari menjual barang haram." Jawabnya terus terang.

"Hemm, sudah kuduga.." istrinya hanya menghela nafas tertunduk menahan kecewa, lalu mengangkat wajahnya kembali. "Kalau Abang tidak bisa berhenti melakukan itu sebaiknya ceraikan saja aku Bang?"

Ia kembali menatap lekat-lekat wajah istrinya dan menghela nafas seolah ingin mengatakan bahwa ia melakukan itu bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk keluarganya. Jika ia berhenti maka ia tidak akan bisa lagi menghidupi dirinya dan keluarganya.

"Beri aku waktu sekali lagi setelah itu baru aku akan berhenti." Jawabnya memberikan penawaran pada istrinya.

"Tidak ada tawar menawar lagi Bang, pokoknya Abang harus berhenti sekarang."

Herman sudah tau pasti tak ada gunanya bertengkar dengan wanita karena hampir dapat dipastikan laki-laki akan kalah, jadi lebih baik mengalah sajalah, pasrah, pikirnya, "Baiklah aku akan berhenti."

Saat bersamaan ada suara tamu mengetuk pintu. "Tok_tok, assalamualaikum?"

Herman membuka pintu dan menjawab, "Waalaikumsalam."

Setelah pintu terbuka rupanya ada intel dari BNN, Satria dan Agus.

"Hmm, kamu lagi.. kamu lagi, Man, kapan kapok Man?" Tanya Agus yang terkejut begitu melihat Herman orang yang pernah ia tangkap sebanyak dua kali dan ini yang ketiga kalinya.

"Ada apa ya?" Tanya Herman menatap Satria dan Agus bergantian.

"To the poin sajalah Man, tak usah berbelit-belit! Tunjukkan dimana kamu menyembunyikan barang haram itu dan dari siapa kamu mendapatkannya?" Tanya Satria tak sabaran.

Merasa terpojok dan mengingat dari pengalaman sebelumnya jika menjawab bertele-tele biasanya akan kena tempeleng tipis-tipis, akhirnya ia berterus terang saja menceritakan semuanya dan berdasarkan bukti tangkapan, ia tergolong ke dalam kategori bandar dan malam itu juga ia ditangkap.

Dengan tangan diborgol kebelakang Herman digandeng oleh Agus dan Satria dibawa ke mobil patroli.

Saat melangkah kedalam mobil sejenak ia melihat ke istri dan anaknya serta ke bayi dikandungan istrinya. Belum puas ia melihat tapi Satria mendorong kepalanya agar segera masuk ke mobil.

***

Waktu terus berlalu dan persidangan memutuskan ia akan di hukum mati.

Syok sudah pasti, darahnya serasa terhenti seketika mendengar putusan hakim itu, hampa sehampa hampanya.

Khanif dan Jaey juga ikut syok mendengar kabar itu, tapi untungnya Khanif dan Jaey tidak ikut tertangkap karena tidak ada bukti samasekali, begitu juga Mr. Tanza tidak ditemukan bukti samasekali.

Hanya Herman sendiri yang menanggung hukuman itu.

Waktu terus berlalu, sehari sebelum eksekusi, Satria dan Agus memberi Herman kesempatan untuk meminta permintaan terakhir.

"Apa permintaan terakhirmu, Man?" Tanya Agus.

"Bebaskan aku." Jawab Herman memelas.

"Nda bisa, silakan minta yang lain." Jawab Satria.

"Kasi aku barang haram itu dan habisi aku saat nge-fly." Pinta Herman.

"Baiklah akan kami kabulkan." Jawab Satria.

"Kalau jenis hukuman maunya yang mana, Man? Di setrum atau di tembak?" Tanya Agus.

"Ditembak ajalah." Jawab Herman.

Hari H tiba dan sesuai permintaannya Herman dibikin nge-fly terlebih dulu, Satria dan Agus pun menurutinya.

Setelah ngefly ia kemudian didudukkan di kursi, kedua tangannya diikat pada gagang kiri dan kanan kursi.

Satria dan Agus pun membidiknya. Tak ada yang tau senapan mana yang berisi peluru karena senapannya di isi secara acak.

"1.. 2.. 3.."

"Dor!"

TAMAT!

Hadiah buat Herman, cuplikan lagu terbaru dari Melly Goeslaw & Nike Ardilla, berjudul "Bertemu Kembali". (Alm.) Nike Ardilla yang sudah tiada tapi divideo ini dimunculkan lagi menggunakan teknologi AI.




Comments

  1. Hidup memang kadang seperti lingkaran roda ya, akhirnya herman ketemu lagi dengan teman lamanya yang akhirnya malah membuat dia di penjara lagi.

    Terus, gimana nasib Ningsih dan Nurul dong?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nurul berguru ke Naruto mas, buat membalaskan dendam ayahnya, dan Nurul kemudian menghabisi Khanif, Tanza, dan Jaey. Untuk membebaskan negara Konoha dari zat adiktif berbahaya.

      Herman bangkit lagi menjadi Robocop dan membasmi kota Gotham, mas 🤣

      Ningsih menjadi Wonder Women dan menghabisi orang yg menghabisi suaminya yaitu Agus dan Satria.

      Intinya saya gatau nasib Ningsih dan Nurul, mas 😅✌

      Delete
    2. Berarti akan ada donat topping gula putih #3 nih.😁

      Delete
    3. Gada lanjutannya mas, yg ini aja bikinnya pas baru separoh langsung bosan, jadi langsung deh dipublish apa adanya hihi..

      Delete
  2. Si herman memang sangat menghermankan, ngga ada kapok-kapoknya tuh orang..wkwkwk.

    Setau saya kalau dihukum mati dengan cara ditembak ngga diduduki di kursi tapi diikat di tiang pancang.

    Kalau dengar vokalnya Nike, kayaknya itu lagu judulnya Duka Pasti Berlalu. Tapi kalau dengar vokalnya Melly, saya asing sama lirik lagunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini lanjutannya mas.

      Satria dan Agus pun membidiknya. Tak ada yang tau senapan mana yang berisi peluru karena senapannya di isi secara acak.

      "1.. 2.. 3.."

      "Dor"

      Yang keluar bukan peluru tapi balon dan kertas.

      "Selamat ulang tahun Herman.😁🤣🤣🤣"

      Delete
    2. Gamau kapok mgkn supaya dibikin cerpen huu. Klo kapok gabakalan dibikin cerpen, hihi..

      Sebenarnya saya gatau gimana proses hukum mati huu 😅👍

      Di gabung mgkn huu lagunya, separuh lagu Nike, separuh lagu Melly. Lagu Melly baru dibuat jadinya masih asing.

      Btw manis kan Nike huu pas dewasa, rambutnya pendek ky Amanda 😅

      Delete
    3. Yang keluar bukan peluru tapi balon dan kertas.

      "Selamat ulang tahun Herman."

      Haha.. hilang sedihnya kalau dibikin begitu mas, rencananya mau bikin yg sedih wkwk.. rencananya mau bikin gambaran gimana rasanya saat tau bahwa diri akan mati, tapi sulit merangkai kata2nya, hihi..

      Delete
    4. "Dor"

      Yang keluar bukan peluru tapi balon dan kertas.

      "Selamat ulang tahun Herman"

      Ngga dibuat seperti ini aja ngga terasa aroma sedihnya..wkwkwk.

      Mungkin juga sungguh sangat menghermankan si Herman..wkwkwk

      Kurang riset nih pembuatan cerpennya..wkwkwk..oopppssss..sorry..wkwkwk.

      Setelah nonton video fullnya di YouTube memang sepertinya itu lagu gabungan. Yang dinyanyikan Nike lagu Duka Pasti Berlalu sedang yang dinyanyikan Melly mungkin itu lagu Bertemu Kembali.

      Hahaha ngga bagus hasil AI-nya ngga begitu mirip Nike malah cenderung mirip Amanda..hahaha

      Delete
    5. Iya deh kalau maunya begitu, setelah di dor keluar ucapan "Selamat ulang tahun" dan kembang api diatas wkwk..

      Makanya Herman yg terpilih jadi tokoh utamanya mas.. tujuannya ya itu supaya menghermankan, hihi..

      Iya tanpa riset samasekali malah, malas riset buang2 waktu, haha..

      Bagus itu mas, kan konsepnya diperkirakan seusia Nike jaman skrg, jadi agak gemukan wkwk..

      Delete
  3. sadly ending....
    Thank you for sharing youtube.....nice song

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, jadi begitu, oke deh.. Semoga Herman terus menghermankan.. wkwkwk.

      Wkwkwk..parah nih penulisnya. Mesti dilaporkan nih..wkwkwk

      Selain itu gerakan bibir sama vokalnya juga ngga pas. Penggemar Nike kecewa. (Banting pintu plus makhluk manis yang lewat.)

      Delete
    2. Wkwkwk..kok ini balasannya jadi di sini.?..wkwkwk. sepertinya blogspot lagi error...wkwkwk

      Delete
    3. Terimakasih juga sudah berkunjung dan membaca pak, 👍👍

      Haha grogi kah mas sampai salah masuk kamar 🤣 gapapa👍

      Njirr memperhatikan sampai ke gerak bibir, hihi..

      Padahal Rossa sampai nangis lho mas nonton itu.. harusnya Mas ikut menangis juga, jgn banting pintu 😂

      Btw maksudnya ada mahluk manis lewat mau dibanting juga kah? Kasian mahluk manis gatau apa2 mau ikutan dibanting juga 😂

      Pemeran penggantinya namanya Jihan Pohan, klo gerak bibirnya ga sama kemungkinan Si Jihan ga hafal lagunya 🤣

      Keseluruhan badan itu punya Jihan termasuk ekspresi dan gerak bibir, kecuali wajah.

      Delete

Post a Comment