Cerpen: Mimpi Didatangi Arwah

Terkuaknya Kasus Pembunuhan Atas Petunjuk Arwah Lewat Mimpi

Cerpen ini terinspirasi dari kisah nyata seorang Ayah yang telah membunuh anak gadis asuhnya sendiri.

Namun kematian anak gadis asuhnya yang masih di bawah umur itu menjadi misteri yang sulit terpecahkan karena belum ada bukti yang kuat untuk menjadikan Ayah asuhnya sebagai tersangka.

Setelah seorang Dokter forensik Kombes Sumy Hastry Purwanti bermimpi didatangi oleh arwah jasad gadis kecil itu dan mendapat petunjuk darinya akhirnya pihak berwenang berhasil membuka tabir misteri kematiannya dan dari itu terungkap bahwa pelakunya adalah Ayah asuhnya sendiri.

Cerita didatangi oleh arwah jasad gadis kecil ini diceritakan sendiri oleh Kombes Sumy Hastry Purwanti di Chanel Youtube Denny Darko (Sumber suara.com). 

Jadi cukup dapat dipercaya ya gaes ya karena orangnya sendiri yang menceritakannya dan ini pula yang membuat saya tertarik me-ilustrasikan cerita ini sebagai cerpen soalnya bisa dibilang ini kejadian langka, rasanya jarang-jarang ada orang yang mimpinya menjadi kenyataan seperti ini.

Sumy Hastry Purwanti adalah Perwira menengah Polri yang merupakan polwan pertama di Asia yang mendapatkan gelar Doktor Forensik yang meng-autopsi gadis kecil itu dan juga Doktor yang sama yang pernah memimpin autopsi Mirna Salihin (Kasus kopi sianida).

Di cerpen ini Dokter forensik tersebut akan kita ganti namanya menjadi dr. Jacka dan Ayah gadis kecil itu kita beri nama Agus dan gadis kecil di bawah umur itu kita beri nama Tiwi.

Saya tidak tau seperti apa cerita aslinya jadi dalam cerpen ini saya akan mengarang bebas namun tetap berpegang pada beberapa poin kunci yaitu hasil outopsi, didatangi oleh arwah jasad gadis kecil, dan bukti otentik dibawah pot di rumah pelaku.

Check the out!

***

Sebagai seorang jomblo Agus merasa sangat kesepian dan untuk mengusir rasa sepinya itu ia mencari hiburan di medsos.

Selama bermain medsos, Agus sering menemukan meme kartun anime yang bertuliskan: "Masih kecil dipelihara dulu kalau sudah gede baru dipanen."

Apa maksud dari meme itu? Agus tak habis fikir, apakah hanya sekedar lelucon ataukah ada maksud lain? tapi bagi Agus itu sungguh diluar akmal dan tak habis fikri dan sejauh ini itu yang paling jauh.

Namun lama kelamaan karena seringnya menemukan meme seperti itu akhirnya pikiran Agus jadi terpengaruh. Dalam hati kecilnya berkata: "Hmm, gue punya anak asuh, bisa nih dipanen."

Sejak saat itu Agus mulai memperhatikan Tiwi, anak asuhnya itu dari atas sampai kebawah, mengintipnya mandi dan lain sebagainya.

"Kayaknya sudah bisa nih di panen?" Pikir Agus. Setelah memperhatikan Tiwi dari atas sampai kebawah.

Kebetulan Agus hanya tinggal berdua bersama anak asuhnya itu jadi dia bisa melakukan apapun yang dia mau.

Beberapa hari berlalu setelah setiap hari memperhatikan Tiwi akhirnya muncul rasa ingin bercocok tanam dalam diri Agus.

Tanpa menunggu lama malam itu Agus masuk mengendap-endap ke kamar Tiwi yang kebetulan tak di kunci dan berhasil bercocok tanam tanpa perlawanan.

Hari ke hari dalam setiap kesempatan Agus selalu mengulanginya sampai suatu hari Tiwi pun hamil.

Agus panik dan berusaha menggugurkan kandungan itu namun nasib malang menimpa Tiwi, ia meninggal dunia saat proses pengguguran kandungan itu.

***

Agus melapor ke polisi dan kasus ini kemudian ditangani oleh Satria dan Herman.

Jasad Tiwi dibawa ke Laboratorium Forensik sedangkan Agus di interogasi oleh Satria dan Herman di kantor Polisi.

"Kamu ayahnya Tiwi ya?" Tanya Satria.

"Iya.." Jawab Agus.

"Kamu jomblo kan?" Tanya Herman.

"Iya.." Jawab Agus.

"Jomblo kok punya anak?" Tanya Satria lagi heran.

"Anak asuh saya, Pak!" Jelas Agus.

"Oh.." Jawab Satria.

"Kamu memperkosa anak asuh kamu ya sampai hamil?" Tanya Herman to the point.

"Ihh kaga, Pak." Jawab Agus.

Karena ia tak mau mengaku dan juga tak ada bukti otentik akhirnya Satria dan Herman menyuruh Agus pulang.

***

Sementara itu di Laboratorium Forensik, dr. Jacka mengotopsi jasad Tiwi.

"Ada tanda-tanda infeksi (upaya untuk menggugurkan). Siapa yang menghamili anak ini?" Kata dr. Jacka dalam hati.

"Nggak salah lagi, pasti Buapak anak ini pelakunya." Duga dr. Jacka.

"Tapi tak ada bukti otentik." Batin dr. Jacka kemudian.

"Ya sudahlah, aku pulang saja ke rumah." Ucap dr. Jacka meninggalkan Lab tersebut untuk pulang ke rumahnya.

Sesampainya di rumahnya seperti biasa dr. Jacka membuka pintu dan seiring itu saat pintu dibuka muncul suara "Kreekk.. Kreekk..", Bulu kuduk Jacka mulai merinding, "Ada hantu nih", pikirnya.

Jacka menutup pintu itu dan suara itu muncul lagi, Bulu kuduknya semakin merinding seperti ayam mengeram.

"Darimana asal suara itu? Apakah engsel pintu ini berkarat?" Gumam dr. Jacka sambil mengulangi menutup dan membuka pintu itu dan benar saja suara itu memang berasal dari engsel pintu.

"Ah suee, ada-ada saja." Ucap dr. Jacka setelah tau suara itu memang berasal dari engsel pintu yang berkarat. Ia geleng-geleng kepala tak percaya telah tertipu oleh pikirannya sendiri.

dr. Jacka kemudian berbalik meninggalkan pintu di ruang tamu itu untuk menuju ke kamar tidur dan tiba-tiba "Bruaak!" Dari arah belakangnya muncul suara benda jatuh, dr. Jacka kaget dan berbalik, sepertinya ada kucing melompat dari atas lemari dan menabrak pot bunga keramik hingga jatuh pecah.

dr. Jacka membuka jas putihnya untuk membersihkan pecahan pot itu namun bingkai foto istrinya yang ada di di dinding tiba-tiba bergoyang ke kiri ke kanan.

Lagi-lagi dr. Jacka kaget hampir terduduk dari jongkoknya saat membersihkan pecahan keramik pot bunga.

"Ga salah lagi, pasti ada hantu nih", pikirnya semakin merinding. Sambil memperhatikan bingkai foto di dinding itu yang berdekatan dengan lemari dan diatas lemari itu ada kucing.

Saat memperhatikan itu tiba-tiba kucing tersebut melompat menyisir di dinding seperti Spiderman untuk menangkap cicak dan kucing tersebut menabrak bingkai hingga bergoyang.

"Wkwk.." Melihat itu dr. Jacka jadi tersenyum merasa lega setelah mengetahui bahwa itu bukan hantu.

"Kaga orangnya, kaga bingkai fotonya, doyan amat joget-joget." Celoteh dr. Jacka kemudian ketika melihat bingkai foto istrinya itu yang masih berjoget-joget. dr. Jacka beristrikan anak Tiktok bernama Gea yang sehari-harinya memang gemar berjoget.

Selesai membersihkan pecahan pot itu dr. Jacka masuk ke kamar tidur untuk beristirahat karena sudah jam 2 pagi.

Di kamar tidur itu ia mendapati istrinya sudah teridur pulas, dr. Jacka kemudian meletakkan tasnya di dalam lemari dan menggantung jas putihnya.

Di lemari itu ada kaca besar dan tepat berhadapan dengan tempat tidur, sambil berbaring di dekat istrinya, dr. Jacka bisa melihat ke cermin di lemari itu.

Sambil berbaring menatap cermin itu dr. Jacka merenung mengingat-ingat proses pembedahan yang ia lakukan di lab tadi sore, semuanya masih teringat jelas di pikirannya dan itu membuatnya begidik, ada rasa takut di hatinya tapi untungnya ada istrinya, ia memeluknya dan lama kelamaan ia pun tertidur.

Dalam tidurnya ia bermimpi Gadis kecil di bawah umur itu tampak menggendong seorang bayi dan mengatakan sesuatu padanya.

"Ada mayat bayi dikubur di bawah pot dalam rumah," Ucap Gadis kecil yang menggendong seorang bayi tersebut.

Sesaat setelah Gadis kecil itu mengucapkan itu padanya, dr. Jacka terbangun dari tidurnya.

"Ah, cuma mimpi." Ucapnya sambil melirik ke istrinya yang masih tidur.

***

Sesuai petunjuk mimpi itu, esok harinya dr. Jacka memanggil Satria dan Herman untuk memeriksa rumah Agus, apakah ada mayat bayi dikubur di bawah pot dalam rumah.

Satria dan Herman bergerak cepat memeriksa bawah pot di rumah Agus dan benar saja memang ada mayat bayi terkubur disana.

Satria dan Herman menyerahkan mayat bayi itu pada dr. Jacka dan Tim Dokkes langsung melakukan pemeriksaan DNA dan hasilnya benar bahwa bayi itu adalah anak dari ayah asuhnya.

Karena sudah ada bukti otentik, Satria dan Herman langsung menangkap Agus.

Ramai warga Blogger menyaksikan penangkapan Agus itu, ada Fanny, Eno, Lia, Mr. Tanza, Jaey, Khanif, dan lainnya. Agus hanya bisa menunduk malu, wajahnya membiru seperti Hulk.

Jaey kemudian menyeletuk ke Khanif, "Makanya Nif, menikah biar tidak seperti Agus yang menganu anak asuhnya sendiri."

"Lah, elu aja belum menikah." Balas Khanif.

"Wkwk.."

TAMAT!