Dari kejauhan terdengar suara "tek tek tek tek tek", suara apa sih? ucapku membatin, aku seperti familiar dengar suara khas dari benturan dua buah benda bulat itu.
"Oh anu, iya aku ingat sepertinya itu suara anu."
Sejenak pikiranku melayang ke 10 tahun yang silam, ketika aku dan Amanda sedang dalam perjalanan menggunakan mobil menuju sebuah tempat dan Amanda sedang belajar memainkan permainan itu di kursi samping kiriku. Dia tertawa-tawa sementara aku hanya menatap wajahnya.
"Kamu menyukai pemainan dua benda bulat itu?" Tanyaku.
"What?" Tanyanya balik bertanya mengernyitkan dahi antara setengah mengerti dan setengah tidak dengan pertanyaanku.
Aku tidak ingin menjelaskan padanya, aku tidak ingin kesenangannya terganggu jika sampai mengetahui bahwa maksudku dua benda bulat itu adalah telor pria.
"Duh susah amat sih, ga bisa-bisa." Ucapnya terus berusaha memainkan benda itu dengan benar.
"Kau tau?" Kataku. "Aku bahkan hanya dengan sekali lihat dan memegang benda itu aku langsung bisa memainkannya."
"Oh ya? Kamu memang the best Jaey." Ucapnya memuji.
"Naik sepeda, Naik motor, Menyetir mobil, Naik kuda, aku tak pernah belajar." Kataku lagi.
"Langsung bisa?" Tanyanya sambil menatapku, dia menghentikan sejenak permainannya.
Aku menatapnya dengan senyuman dan sedikit memutar otak buat ngeles, kalau aku jawab "Iya" entar disangka sombong, jadi aku jawab saja "Ya kagak, kan naik doang, wkwk!" Biar lucu aja.
"Jiaah.." Katanya sambil melanjutkan memainkan permainan itu.
***
Aku tersadar dari lamunanku tentang kisah 10 tahun lalu itu. "Sialan, mainan itu mengingatkanku akan luka lama ketika masih bersama Manda."
Suara "tek tek tek tek tek" yang tadi terdengar dari kejauhan kini semakin mendekat di balik pintu.
Aku membuka pintu dan surprise.
"Mand..?" Sapaku terkaget.
"Halo, apa kabar?" Ucapnya sambil masih memainkan permainan itu.
"Sekarang aku sudah bisa lho!" Ucapnya bangga.
"Jadi kamu belajar memainkan itu selama 10 tahun?" Tanyaku. "Kuharap kau memberiku jawaban tidak" Tambahku lagi.
Tapi diluar dugaan, dia tidak menjawabnya dengan kata 'tidak' tapi dengan kata 'nggak'.
"Ya, nggak lah masa belajar ini sampai 10 tahun." Katanya.
"Wkwk!" Jawabku.
"Boleh aku masuk." Tanyanya.
"Oh iya, aku sampai lupa mempersilakan kamu masuk." Aku membuka pintu lebar-lebar dan mempersilakannya masuk.
Ia melihat dua buah tabung gas 3kg yang terikat tali, ia penasaran mengapa tabung itu di ikat.
"Kenapa diikat?" Tanyanya.
"Hmm, anu, "Biar tabungnya jadi 6kg." Jawabku ngasal, aku malu mengatakan yang sebenarnya bahwa itu Latto-Latto versiku, iya aku memainkan dua tabung gas layaknya Latto-Latto, aku terinspirasi dari video TikTok.
Tanpa menghiraukan jawabanku, pandangannya tertuju pada foto besar disebuah dinding.
"Kamu masih menyimpan foto kita." Tanyanya kemudian.
"You know lah, aku sibuk tak sempat membersihkan kenangan." Jawabku ngeles.
"Maafkan aku Jaey, menghilang tiba-tiba waktu itu."
"Mengapa kamu menghilang?" Tanyaku.
"Kau tak akan percaya, Jaey?"
"Kenapa?" Tanyaku lagi.
"Saat Latto-Latto berbunyi tek tek tek sepuluh kali aku tiba-tiba menghilang." Ucapnya. "Menghilang dalam arti sebenarnya." Tambahnya lagi ketika melihat raut keheranan pada wajahku.
"Aku berpindah ke suatu tempat yang gelap. Dan aku kebingungan dalam tempat gelap itu entah berapa waktu lamanya." Ucapnya lagi.
"Aku menghitungnya, Kamu menghilang sekitar 10 tahun." Jawabku.
"Jaey, aku pikir kita harus memberitahu orang-orang agar tidak mengalami seperti yang aku alami."
Baru saja Manda selesai bicara tiba-tiba tetanggaku berteriak-teriak mencari anaknya.
"Sat, Sat.. dasar entu anak kalau main pasti gak pulang."
Begitu juga ibu-ibu di tetangga kiriku yang juga kehilangan anaknya dan memanggil-manggil "Man, Man.."
"Ono opo, bu?" Tanya salah seorang ibu lainnya dari tetangga belakang rumahku.
"Herman hilang." Jawab ibu-ibu itu.
"Lha, sama Agus juga hilang."
Lalu ibu-ibu yang lainnya saling berkumpul, "Mungkin Herman, main sama Satria dan Agus disungai."
Ketiga ibu-ibu itu pergi menuju sungai namun tak menemukan anak mereka. Ketiga anak itu benar-benar menghilang.
Aku dan Manda mengikuti ibu-ibu tersebut membantu mencari anak mereka namun tak ada.
"Apa yang harus kita lakukan Mand?" Tanyaku pada Manda.
"Aku juga tak tau." Jawab Amanda.
"Ya sudahlah, entar juga mereka muncul lagi, seperti kamu yang juga tiba-tiba muncul." Ucapku pada Manda.
"Haruskah kita beritahu bahwa suatu saat anak mereka akan muncul kembali dengan sendirinya, agar para ibu-ibu itu tidak khawatir." Usul Manda.
"Ga, Ga usah biarin aja ketiga anak itu hilang." Jawabku.
"Kamu jahat banget sih." Ucap Manda.
Aku diam tak menjawab perkataan Manda dan saat Manda berinisiatif ingin memberitahu ibu-ibu itu tiba-tiba datang seorang pria paruh baya berambut gondrong menghampiri mereka.
"Pak Tanza, Pak tolong terawangkan anak kami ada dimana." Pinta ketiga ibu-ibu itu pada Pak Tanza, seorang paranormal.
"Sebentar.." Jawab Pak Tanza. Lalu tak berapa lama kemudian Pak Tanza bicara lagi.
"Mereka bertiga jauh. Semacam di Depok, Jakarta, di Banten, entahlah.." Jawab Pak Tanza.
"Waduh, dari Manado nyasar ke Jawa, jauh amat." Ucap ibu-ibu itu.
Sementara para ibu-ibu itu dan Pak Tanza sedang bicara, aku menggandeng tangan Manda, mengajak dia pulang.
"Tak ada yang dapat kita lakukan lagi untuk membantu mereka." Ucapku pada Manda.
"Aku akan menyesal seumur hidup jika tak memberi tahu mereka." Jawab Manda sambil melepas pegangan tanganku dengan kasar. Namun aku memegang tangan Manda kembali dan sedikit memaksanya untuk pergi dari sana dan pulang kerumah.
"Lepaskan tanganku." Bentak Manda sesampainya kami di depan rumah.
"Baiklah Mand, sepertinya sudah saatnya kamu mendengar cerita ini."
"Cerita apa, cepat katakan." Ucap Manda tak sabar.
"Ada syaratnya, bikinin aku kopi dulu."
"Ya udah, dimana dapurnya?"
"Kamu lurus aja kebelakang, terus disana ada tulisan 'dapur'." Jawabku.
Tak lama kemudian Manda datang dengan segelas kopi dan menuntut aku memulai cerita. Namun belum sempat aku bercerita tiba-tiba diluar rumah terdengar suara ribut-ribut ibu-ibu memarahi anaknya, Satria, Herman, Agus terdengar menangis digebukin ibu mereka.
"Dasar anak nakal main ga pulang-pulang, sudah ibu bilang kalau main jangan jauh-jauh."
"Ini juga paranormal mengada-ada saja." Pak Tanza juga tak luput dari omelan ibu-ibu itu.
"Siapa suruh tanya ke saya" Jawab Pak Tanza berlalu pergi meninggalkan ibu-ibu itu.
Sementara aku menatap tajam pada Manda. "Kamu yakin hilang 10 tahun gara-gara tek tek tek 10x kali dari Latto-Latto?" Tanyaku merasa telah dibohongi Manda.
"Andai aku punya alasan lain yang lebih baik, aku hanya ingin bertemu sama kamu aja kok." Jawab Manda sambil meraih tas nya seperti ingin pergi.
"Jadi kemana kamu selama 10 tahun ini?"
"Kamu nanyeaaa, kamu bertanyaea-tanyeaa?" Ucap Manda sambil memeletkan lidah membuatku diam seribu bahasa.
Dan kabarnya Jaey masih terdiam sampai saat ini tak mampu alias bingung melanjutkan cerpennya wkwk.
Tamat!
***
Latto-Latto bahasa apa?
Di Indonesia sendiri, nama latto-latto berasal dari bahasa Bugis dan telah populer sejak lama.
Bagaimana cara main Latto-Latto?
Jepit bagian tengah tali latto-latto di antara jari tangan. Usahakan untuk menggunakan jari tangan yang paling nyaman, misalnya antara jari telunjuk dan jari tangan. Goyangkan tangan terus-menerus sampai dua bola latto-latto saling beradu dan menimbulkan bunyi "tek tek tek" secara konstan.
Dari mana asal Latto Latto?
Sejarah lahirnya mainan latto-latto memiliki beragam versi sejarah. Permainan ini dikaitkan berasal dari Amerika Serikat yang terinspirasi oleh eskimo yo-yo, yakni mainan tradisional budaya asli Alaska. Versi lainnya, dikaitkan dengan terinspirasi dari senjata berburu di Amerika Selatan.
Oohh gue kirain gara2 lato2 ente diajak ke penghulu Huu sama Manda...🤣🤣🤣 Mungkin Manda mencari Ente kangen sama biji lato2 ente yang dibawah Huu..🤣🤣🤣🤣
ReplyDeleteLato2 sudah ada sejak era tahun 85 Huu... Cuma dulu sebutannya Beltokan. Soalnya dulu pernah punya sewaktu gue SD, bedanya ia ada gagangnya dan bukan pakai tali seperti sekarang ini.😁😁
Ya mgkn karena itu, Manda kangen sama biji bawah 🤣
DeleteBtw mainan ini dilarang di Mesir huu karena dianggap menyinggung biji Presiden, ada2 aja 🤣
Iya Beltokan, klo ditempatku namanya mgkn Klotokan.
Jadi sebenarnya kemana Amanda selama 10 tahun, apakah menghilang seperti di film Jumanji itu?
ReplyDeleteItu Agus, Herman, sama Satria kayaknya ngumpet di hutan main lato lato biar gak diomelin karena berisik.😁
Klo seperti di Jumanji mgkn asik berpindah ke alam pemandangan indah, klo Amanda ini pindahnya ke alam gelap seperti film Conjuring mgkn. 😅
DeleteIya mgkn ngumpet dihutan, atau mgkn juga dirumah rondo 😅
Yang pasti sih bukan ngumpet di belakang gawang..wkwkwk
DeleteWkwk klo ngumpet dibelakang gawang tetap keliatan 😅
DeleteMasa sih? Memang Kang Jaey pernah mencobanya?
DeleteWalau blm dicoba tapi bisa dibayangkan mas wkwk
DeleteHebat..hihihi
DeleteWah amanda mungkin menghilang ke jakarta mas, disana dia kerja merantau bisa jadi orang kaya :D
ReplyDeleteYa bisa jadi, terus main sinetron di jakarta wkwk
Deleteterus jadilah amanda manopo :D
DeleteJadi Andin, mas 🤣
Deletemainan lama, muncul kembali.....
ReplyDeleteasik juga main lato lato di hutan....😁😁
Di kota juga asik pak, ada pertandingannya segala 😅😅
Deletehadiahnya apa?
Deletepiala Jokowi?
Gatau hadiahnya pak.
DeleteTapi boleh juga tuh klo hadiahnya piala dari Presiden 😅
Luar biasa. Latto2 bisa juga jadi sumber ide. 👍
ReplyDeleteIya Nek, iseng2 dibikin cerpen 😀
Delete👍👍
Deletesampe ada berita anak-anak kena tu bolla smpe buta lo bang, aduhhh
ReplyDeleteNah tuh beneran berarti mainan ini berbahaya.
Deletegood job bang, update sekali good
ReplyDeleteKebetulan kenangan masa lalu jadi serasa seru aja buat dibagi, klo skrg saya blm pernah nyoba mgkn udh lupa caranya 😅
DeleteMembaca ceritanya aku jadi senyum² sendiri. Bukan karena lucu, tapi pas saya baca cerita diatas, ada seorang nenek² yang sedang memainkan lato lato. Nenek itu memang sedang jualan lato lato sih. Wkwkwwk
ReplyDeleteAh, jadi kangen pingin juga bikin cerita yang bikin senyum² kayak cerita di atas.
Ajarin dong, kang, saya sudah lupa cara memunculkan imaji. 😂😂😂
Iya sambil nunggu pembeli dimainin dulu jualannya wkwk
DeleteIni hanya imaji spontan aja kang, bikinnya cuma 5 menitan wkwk
Woe cuma lima menitan, the Flash kalah nih..hihihi
DeleteYa pokonya tulis cepat mas, ga mikir2 lagi 🤣
DeleteHebat, nulis tanpa mikir. Ajarin caranya..
DeleteCaranya ya jgn mikir mas wkwk
DeletePermainan latto-latto booming kembali, di mana-mana pada main latto-latto ngga peduli di rumah sakit, sekolah, atau tempat ibadah yang penting main..hahaha
ReplyDeleteBerarti mas Herman di kantor juga main lato lato nih.😁
DeleteBisa dimarahi kepala dinas saya kalau main latto-latto di tempat kerja..wkwkwk
DeleteMarahi balik mas klo misalnya dimarahi 😅
DeleteOke, nanti dicoba. Terima kasih atas masukannya..hihihi
DeleteTerus udah dimarahi belum?
DeleteYg nulis cerpen, kayak pengen digelitikin Yaa, pake garpu 😅.. jadi si Manda ini sbnrnya kemana 10 tahun. Ngeles aja pake alasan lato lato 🤣. Kirain anak2 yg ilang bakal bernasip sama, lah cepet amat ketemu nya mas 😄
ReplyDeleteNah itu dia mbak, cuma Manda sendiri yg tau kemana dia perginya selama 10 thn itu.
DeleteYa itu mbak, krn Manda bohong alias bikin hoax. Sbenarnya gada siapa2 yg hilang, hehe
saya sampai enek denger...."tek tek tek tek tek tek tek tek"
ReplyDeleteIya enek tentunya apalagi saling bersahutan kiri kanan 🤣
DeleteMANTUL.....sukses 👍👍
ReplyDeleteThank you pak 👍
DeleteWuih,..mantap udah ada iklannya. Coba kang, pasang iklannya di dalam postingan di atas atau di bawah atau di tengah-tengah post kalau sukses share caranya ya.
ReplyDeleteBanyak mas yg sdh share caranya di gugel. Ada tambahan javascript yg ditambahkan ke dlm template.
DeleteKode isi postingan
JS tambahan itu bertugas membagi isi postingan tersebut menjadi beberapa bagian. Gitu mas 😅👍
Mantap, akhirnya blog kang jaey diterima adsende saja, duduk manis tinggal nunggu gajian.😅
DeleteIya mas akhirnya diterima juga setelah beberapa posting tentang persusuan dan sejenisnya saya hapus 🤣
DeleteBiar cpt gajian silakan dianu mas 🤣🤣
Sudah dianu 3x tadi kang.😁
Deleteini mainan dari pagi baru bangun tidur udah kedengeran bunyi ini, sampai malam mau tidur juga kedengeran bunyi mainan ini, maklum rumah deket lapangan, bocah - bocah pada maenan ini terus
ReplyDeletekirain sudah ada posting baru
ReplyDeleteIni mainan yang saya gak habis pikir bisa setren saat ini, ampun dah...jangan nanti ada yang meriang lato lato ya.
ReplyDeleteijin jejak ya bang. DISTRIBUTOR LANTAI VINYL
Pak Tanza sekarang beralih profesi jadi peramal yak...🙌
ReplyDelete