Skip to main content

Cerpen: Pria Pemenang Rp. 31,67 Triliun

Cerpen: Pria Pemenang Rp. 31,67 Triliun

CERPEN INI 100% FIKTIF, JIKA ADA KESAMAAN NAMA, TEMPAT, MAUPUN KEJADIAN, SEMUA ITU HANYALAH SUATU KEBETULAN SAJA!

***

Jaey tampak serius membaca komentar di akun IG palsu yang mereupload foto dan video milik kekasihnya yaitu seorang model sekaligus artis bernama Amelia.

"Amelia sekarang sudah dewasa ya, sudah besar?" Komentar salah seorang netizen.

"Pasti hasil dari liburan di luar negeri kemarin ya, dan memperbesar disana?" Komentar netizen lainnya.

"Service cowonya oke juga nih, bisa sampe segede itu ya?" Komentar netizen lainnya lagi.

Sebagai kekasihnya, ia emosi membaca semua komentar itu, terutama sama Amelia karena ia telah melanggar salah satu perjanjian pacaran yang telah mereka sepakati bersama yaitu tidak boleh membesarkan opay (susu).

Lama ia berfikir apakah harus memarahi Amelia atas pelanggaran perjanjian itu, resikonya tinggi, bisa-bisa kekasih kesayangannya itu akan memutuskan hubungan dengan dirinya sementara ia tau Amelia adalah gadis limited edition ciptaan Tuhan yang tiada duanya.

Disisi lain jika ia tidak melampiaskan amarahnya bisa-bisa dirinya sendiri akan tersiksa, tak bisa tidur ataupun makan.

"Apa yang harus kulakukan?"

"Sebaiknya kumarahi sajalah, marah tipis-tipis mungkin aman." Ucapnya lagi meyakinkan diri.

Jaey kemudian menelepon kekasihnya itu.

"Halo! Mel ketemuan yuk di tempat biasa?" Ajak Jaey.

"Halo juga! Lagi malas keluar Ka, KK aja yang datang ke rumahku ya?" Jawab Amel.

Jaey kemudian datang ke rumah Amel dan seperti biasa disambut oleh seorang asisten bernama Satria.

"Amel dimana Bro?" Tanya Jaey pada Satria.

"Ada tuh di kolam renang.." Jawab Satria.

"Thank You, Bro!" Jaey berlalu meninggalkan Satria menuju ke kolam renang.

Setelah sampai di kolam renang, ia mendapati Amelia sedang merendam kaki di sana mungkin sedang kepanasan efek dari cuaca yang memang sedang panas-panasnya.

Jaey kemudian duduk di samping Amelia dan ikut merendamkan kakinya ke dalam kolam renang itu.

"Mel, To the poin aja ya, aku datang ingin mengingatkan salah satu perjanjian kita, yaitu tentang larangan memperbesar opay!" Amelia menunduk tak menjawab karena ia sadar memang telah melanggar perjanjian.

"Mel, aku tak habis pikir apa yang ada dipikiranmu, apa kamu berfikir bahwa semua laki-laki menyukai opay yang besar?" Air mata Amelia perlahan menetes.

Melihat Amelia menangis, Jaey beranjak berdiri dari pinggir kolam itu. "Aku pulang, Mel!" Jaey berlalu meninggalkannya tanpa inisiatif meminta maaf ataupun sekedar mengusap air mata kekasihnya itu.

Disatu sisi ia tak kuat melihat air mata wanita tapi disisi lain ia juga benci dengan wanita yang menjadikan air mata sebagai senjata untuk menutupi kesalahannya.

"Putus!" Ucap Amelia tiba-tiba dengan nada sedikit tinggi membuat Jaey menghentikan langkahnya tak jadi pergi.

Jaey hanya geleng-geleng kepala tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan, hal yang paling ia takuti akhirnya terjadi juga, yaitu kata 'putus'.

"Kau becanda Mel?" Ucap Jaey tersenyum tipis sambil mendekat ke Amel.

"Kita tak bisa hidup dengan perjanjian konyol seperti ini, Ka!" Tegas Amel lagi bahwa ia sedang tidak bercanda.

"Mel?" Panggil Jaey lagi.

"Kang.." Amel kemudian memanggil Satria asistennya yang kebetulan berada tak jauh dari sana yang sedang merekam dengan Smartphone.

"Aku sedang ingin sendiri, Kang." Isyarat Amel ke Satria untuk mengusir siapapun yang ada di sana.

Satria kemudian memberi isyarat ke Jaey bahwa ia tak bisa berbuat apa-apa atas perintah Bossnya itu.

"Kamu dengar sendiri kan, Bro?" Ucap Satria tersenyum sinis kepada Jaey.

Kesal dengan perlakuan Amel pada dirinya, ia kemudian melampiaskan emosinya ke Satria: "Eh Bro, tadi kamu merekam apa? awas kalau adegan tadi sampai menyebar di internet!" Jawab Jaey memperingatkan Satria.

"Itu juga video kemarin, pas Amel makan kepedesan sampai keluar ingusnya, masa yang begitu-begitu kamu videoin juga, malu-maluin cewe ku aja kamu. Tolong hapus!" Tambah Jaey.

"Iyaa iya.." Jawab Satria sambil mempersilahkan Jaey untuk keluar dari rumah itu.

"Itu juga foto opay separoh, yang nyembul dikit keluar dari baju, siapa tuh yang motoin? Kamu juga bukan?"

"Itu fotografer yang motoin, bukan gue, dan sudah di izinin sama si Amel." Terang Satria.

"Ah, parah juga si Amel.. Ah parah kalian semua!" Rutuk Jaey pergi keluar dari rumah itu dan mengamuk di parkiran, me-gas mobilnya sekencang-kencangnya sampai keluar banyak asap dan melakukan drifting, mobil berputar-putar di tempat sebelum akhirnya melaju lurus.

Satria sebenarnya menyimpan dendam pribadi dengan Jaey karena kekasih bossnya itu selalu memintanya untuk menghapus rekaman dan foto.

Setelah Jaey jauh pergi, baru Satria berani mengumpat. "Sueee luh."

Namun Satria tak berani mengumpat di depan Jaey secara langsung karena pernah kejadian setelah mengumpat ia dilaporkan oleh Jaey ke Amel dan Satria akan berakhir dimarahi Amel.

***

Paska putusnya Jaey dan Amelia, Satria terus menyindir Jaey melalui IG, dengan berbagai sindiran.

"Belagu sih, emang enak di putusin." Tulis Satria di IG-nya.

"Gatau malu, menumpang hidup sama cewenya." Tulis Satria lagi pada IG-nya di hari-hari berikutnya.

Satria terus menyerang melalui IG, tapi Jaey tidak pernah menanggapinya karena mungkin ia sedang meratapi nasibnya yang baru saja diputus oleh Amel.

Namun lama kelamaan Satria terkena batunya, ia dipanggil oleh Amel dan di pecat. Karena belakangan terungkap, Satria ketahuan menggelapkan uang milik boss-nya itu ditambah lagi ia juga mengejek mantan pacar boss-nya itu sehingga tak ada pilihan lain selain memecatnya dan ia beruntung boss-nya itu tak melaporkannya ke polisi karena mengingat jasa-jasanya selama ini.

"Maaf, Kang. Walau bagaimanapun juga Jaey adalah mantan kekasihku yang pernah ku sayang, Kang Satria tak boleh meledeknya sedikitpun." Tegas Amel tanpa sedikitpun memberi Satria kesempatan untuk membela diri.

***

Paska dipecat, Satria kesal dengan boss-nya itu dan menyerangnya melalui IG.

"Halah, mantan pacar kere begitu dibelain." Tulis Satria di IG-nya.

"Takut dia kali yee, video-videonya disebarin sama mantannya itu." Tulis Satria lagi dan postingan itu viral membuat netizen bertanya-tanya video apa yang dimaksud Satria.

"Wah, ada video baru ya, Kang? Bagi dong linknya." Komentar netizen.

"Video apalagi coba, kalau bukan video hem_hemm, haha.." Tulis Satria semakin memanas-manasi netizen.

"Gada link berarti hoax.." Komentar netizen pada postingan IG Satria namun Satria tak meresponnya.

***

Resah setelah membaca postingan IG Satria yang menjurus ke hoax, Amelia kemudian menghubungi Jaey untuk ketemuan di suatu tempat untuk mengkonfirmasi kebenaran postingan Satria tersebut.

Dari kejauhan tampak mobil Amel berhenti tepat di depan mobil Jaey. Amel turun dari mobilnya dan masuk ke mobil Jaey.

"Bener ya Ka, ada video hem_hemm?" Tanya Amel ke Jaey.

"Gada.." Jawab Jaey singkat.

Amel menatap dalam-dalam mata mantan kekasihnya itu namun ia tak menemukan kebohongan di dalamnya, Amel sangat percaya dengan Jaey karena belum pernah sekalipun Jaey berbohong padanya.

"Ya sudah, cuma itu yang ingin kutanyakan." Ucap Amel lalu keluar dari mobil Jaey dan masuk ke mobilnya sendiri lalu mobilnya jalan.

"Jiaah cuma itu, kirain mau mengajak CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)." Ucap Jaey sambil garuk-garuk kepala.

***

Saat sudah tak ada lagi Amel dalam hidupnya baru terasa kalau selama ini ia tak punya teman, yang ia kenal selama ini hanyalah Amel dan Satria.

Matanya berkaca-kaca dan menelungkupkan wajahnya ke stir mobil serta menangis terisak-isak.

Untuk beberapa saat lamanya ia masih dalam mobil itu melihat foto-foto mantannya itu di IG.

Lalu setelah itu ia membuka TikTok.

Tampak video Satria sedang sedih karena sepi pembeli dampak dari TikTok Shop ditutup pemerintah.

"Hiks hiks, omsetku menurun, yang sebelumnya laku banyak perhari kini sudah sepi pembeli." Ucap Satria di video itu.

Rupanya setelah di pecat Amel, Satria beralih berjualan online tapi jualannya sepi imbas kebijakan baru pemerintah.

Sesaat setelah Jaey menonton video itu tiba-tiba Satria muncul di kaca mobil lalu tanpa permisi ia membuka pintu mobil dan masuk sambil cengar-cengir.

Berhubung Jaey tak punya teman jadi ia membiarkan saja Satria masuk dan tak mengapa berteman dengan musuh.

"Aku mau minta maaf, Bro?" Ucap Satria tiba-tiba.

Jaey diam sejenak, "Sudah ku maafkan, Bro." Jawab Jaey kemudian sambil tersenyum dan membuat Satria heran.

"Kamu tidak marah? Padahalkan sering ku sentil di IG?" Tanya Satria heran.

Jaey tampak berfikir lalu kemudian menjawab: "Ku anggap sentilanmu di IG itu cuma buat menaikkan follower dan mengejar centang biru saja Bro!"

"Hahaha! centang biru." Jawab Satria sontak mengakak.

"Syukurlah kalau kamu tidak mempermasalahkannya."

"Jadi kamu lagi sibuk apa sekarang Bro? setelah diputusin Amel?" Tanya Satria kemudian.

"Lagi sibuk mikirin omset di Tiktok yang lagi sepi pembeli." Jawab Jaey sambil tertawa.

"Jiaah dia meledek gue.." Ucap Satria mesem-mesem.

"Kebetulan tadi aku melihat video curhatmu, Bro?" Jawab Jaey.

"Ya begitulah, semua ini gara-gara si Amel memecatku." Jawab Satria.

"Kok gara-gara si Amel?"

"Ya, gara-gara dia memecatku jualanku jadi sepi."

"Kalau menurutku sih bukan salah siapa-siapa Bro, artis sendiri juga banyak yang jualannya sepi."

"Ya entahlah, salah siapa? yang jelas aku kekurangan duit." Jawab Satria.

"Jangan bilang kamu nyelonong masuk ke mobilku karena mau pinjam seratus?" Tuduh Jaey sambil tertawa.

"Ya engga lah, niatku cuma mau minta maaf aja kok."

"Yayaya!"

"Oya satu lagi, aku juga berniat ingin mengajak kamu bekerjasama memeras Amel?

"Caranya?" Tanya Jaey.

"Barangkali kamu punya video hem_hemm sama dia dan kita bisa gunakan itu buat memeras dia?"

"Sekalipun punya tapi aku tetap tidak mau Bro, aku masih sayang dia dan tak kan kubiarkan siapapun menganggu dia." 

"Yayaya, bucin!"

Lama Jaey terdiam, kemudian ia seperti mendapat ide: "Eh Bro, ngomongin soal duit, kamu mau tidak? ku tonjok terus ku bayar 30 juta?"

Lama Satria berfikir, lalu dia menjawab: "Kalimatmu merendahkanku Bro!"

"Tapi, aku mau sih di tonjok terus dibayar 30 juta." Jawab Satria kemudian.

"Sebelumnya maaf jika membuatmu merasa direndahkan Bro, tapi maksudku begini Bro, kita mendaftar ke Ring Tinju."

"Dan siapa menang mendapat hadiah dari penyelanggara, 20-30 juta, tapi kamu harus mengalah Bro!"

"Lha rugi gue, sudah kena tonjok, kalah, tidak dapat hadiah pula."

"Kan kamu Bro yang butuh duit, walaupun aku yang menang dan mendapat hadiah, tapi nanti semua hadiahnya ku serahkan ke kamu Bro, aku cuma mau ngebantuin kamu aja sih Bro buat dapetin duit."

"Hehe, yaya aku mau, bonyok-bonyok dah!" Jawab Satria kesengsem.

"Tidak bonyok Bro, nanti ku tonjok pakai sepertiga tenaga, terus kamu akting Bro, pura-pura jatoh dan klepek-klepek."

"Gimana Bro, deal?"

"Deal! Haha.."

Beberapa hari kemudian mereka berdua naik ke Ring Tinju dan sesuai skenario dan kesepakatan, Satria kalah dan mendapatkan semua hadiahnya.

Bahkan Satria ketagihan, di hari-hari berikutnya selalu menyentil orang lain di medsos dan setelah menjadi musuh kemudian dia mengajak musuhnya bertanding di Ring Tinju dan dengan melakukan skenario yang sama.

***

Beberapa hari berlalu, Amelia mengangkat asisten baru bernama Herman untuk menggantikan Satria.

"Man, tolong kamu temui Jaey dan suruh dia mengembalikan rumah dan mobil yang pernah ku pinjamkan padanya." Perintah Amel pada Herman.

"Siap, Bu!" Jawab Herman.

Herman kemudian menemui Jaey dan menyampaikan perintah Amel lalu Jaey kemudian menyerahkan kunci rumah dan mobil itu ke Herman.

"Amel bener-bener serius memutusku!" Ucap Jaey membatin.

Sebelum Jaey pergi meninggalkan rumah itu ia mengajak Herman untuk mengobrol sebentar.

"Man, tolong tanyakan ke Amel, apakah aku boleh bertemu dengannya sekali lagi? karena ada satu hal yang ingin ku sampaikan padanya secara langsung." Herman kemudian mengetik pesan menyampaikannya ke Amel.

"Tidak bisa." Jawab Herman setelah mendapat balasan dari Amel.

"Kalau begitu, bolehkah aku meminta bantuanmu Man?" Tanya Jaey.

"Apa?" Jawab Herman.

"Tolong sampaikan secara langsung ke Amel kalau aku punya Mansion Mewah di dekat patung Liberty." Ucap Jaey.

"Baiklah akan ku sampaikan." Jawab Herman.

"Tolong kirim jawabannya ke WA ku ya Man. (Ini nomorku)" Pinta Jaey seraya memberikan nomor WA-nya ke Herman.

"Siap.." Jawab Herman.

Hari berikutnya, Jaey pulang ke Mansion Mewahnya di dekat patung Liberty.

Tak seorangpun yang tau kalau ia memiliki Mansion Mewah disana, karena ia tak pernah menceritakannya pada siapapun termasuk pada Amelia ataupun Satria.

Awalnya, sebelum menjadi kekasih Amelia, ia juga pernah menjadi asisten Amelia sebagaimana halnya Herman dan Satria.

Ia selalu mendampingi kemanapun Amelia pergi termasuk ketika ke luar negeri. Saat diluar negeri ia selalu menyempatkan diri membeli lotre dan sampai suatu hari ia menang dengan hadiah 31,67 Triliun berupa uang tunai yang dapat diambil secara bertahap setiap tahun atau dapat diambil sekaligus dan ia memilih mengambilnya sekaligus dan membeli Mansion Mewah di dekat Liberty serta membangun beberapa bisnis yang ia percayakan untuk dikelola oleh orang lain.

Sebenarnya sudah sejak lama ia ingin menceritakan semua itu pada Amelia sebagai kejutan namun belum sempat ia menceritakannya hubungan mereka sudah terlanjur kandas di tengah jalan.

Namun ia sudah meminta pada Herman untuk menceritakannya pada Amelia, bahwa ia memiliki Mansion Mewah di dekat patung Liberty. Mungkin terkesan berlebihan, bahkan seperti pamer, tapi baginya ini persoalan cinta yang menyangkut hidup dan mati, segala cara yang dapat ditempuh untuk merebut kembali hati Amelia, selagi itu bukan kejahatan maka lakukan saja, siapa tau berhasil karena walau bagaimanapun juga manusia tetaplah manusia yang bisa berubah pendiriannya ketika melihat harta maupun tahta.

***

Di mansionnya itu, hari-harinya ia habiskan untuk melamun. Ia tak habis pikir mengapa Amelia memutuskan dirinya begitu saja, padahal selama ini Amelia tak pernah protes dengan semua perjanjian itu, lalu mengapa dia tiba-tiba seperti sengaja melanggarnya, apakah ini ujian dari Amelia? Untuk melihat seberapa pantas dirinya menjadi kekasih sejatinya.

Ataukah ada orang ketiga? Sehingga dia sengaja melanggar perjanjian itu sebagai alasan untuk memutus dirinya? Tidak mungkin, karena ia sangat mengenal Amelia luar dalam, dia bukan tipe wanita seperti itu.

Ataukah karena tuntutan dunia modeling, yang menuntut untuk menyesuaikan body dengan fashion yang diperagakan, menyesuaikan ukuran opay dengan baju?

"Ah, aku mikir apa sih? Pikiranku melayang kemana-mana.. heuuuff!"

"Aku menyesal mempermasalahkan ukuran opay itu, sebenarnya ukurannya masih normal-normal saja, hanya membesar beberapa inci."

"Andai saja aku tak gegabah memarahinya, mungkin hubunganku dengannya masih bertahan sampai saat ini."

"Tidak, tidak!! keputusanku memarahinya adalah pilihan yang tepat, bagaimanapun juga opay tak boleh diperbesar dengan sengaja. Titik!"

"Hiaaaaa.. aku benci memikirkan ini." Jaey berteriak sekencang-kencangnya, andai patung Liberty hidup, mungkin dia akan melirik karena merasa terganggu mendengar teriakan itu.

Puas berteriak sekencang-kencangnya setelah itu pandangannya tertuju pada ponselnya yang kedap-kedip seiring berbunyi: "Krik.. krik" sebuah pesan WA masuk dari Herman.

"Bro? waktu itu kamu menyuruhku menyampaikan ke Amel kalau kamu punya Mansion Mewah di dekat patung Liberty, kan?"

"Nah.. Sudah kusampaikan tapi kata Amel dia tidak percaya!" Tambah Herman.

Sebelum membalas pesan dari Herman, terlebih dulu ia selfie di balkon mansion dengan menyertakan patung liberty sebagai background dalam fotonya dan kemudian mengirimnya ke Herman.

"Nih kalau tidak percaya!" Tulis Jaey dalam pesannya.

Sejenak kemudian Herman membalas lagi: "Editan, kata si Amel, bro?"

"Kaga percayaan amat sih, nih aku kirim videonya sekalian, atau ini deh VC sekalian kalau masih belum percaya juga?" Balas Jaey kesal sambil VC dengan Herman.

"Dia tetap tidak percaya, bro!" Balas Herman lagi.

"Ya sudahlah kalau memang dia tidak percaya!" Balas Jaey.

"Bukan tidak percaya kalau kamu punya mansion di dekat patung Liberty.. tapi, dia tidak percaya mengapa kok bisa kamu punya mansion di disana? gitu bro maksud dia!"

"Ooohh, kalau begitu suruh dia buktikan sendiri aja kesini Man! (Sekarang aku sudah kaya Man menang lotre 31,67 Triliun, dengan uang ini aku bisa melakukan apa saja di dunia ini)" Tantang Jaey pada mereka.

Namun tidak ada balasan lanjutan dari Herman. Mungkin Herman pingsan tak kuat mental setelah membaca kesombongan Jaey tersebut.

***

Sementara itu di waktu yang sama Amelia juga sedang melamun di rumah yang ia pinjamkan pada Jaey waktu itu.

Banyak kenangan mereka berdua disana terutama tempat tidur, dimana mereka selalu melakukan dosa setiap harinya selama bertahun-tahun di atas tempat tidur itu saat masih berpacaran.

Amelia bergulingan di atas tempat tidur itu sambil mengusap-usap dan meremas spray-nya, membayangkan segalanya.

Sekelebat ia teringat ketika menyentuh dan menekan-nekan perut Jaey dengan telunjuknya untuk menghitung total kotak yang ada di perut Jaey yang berjumlah 8 kotak.

Dan ia juga teringat ketika Jaey menyentuh dengan telunjuknya menghitung jumlah tahi lalat seukuran titik spidol yang ada di tubuh Amel.

"Ah.. aku mikir apa sih, semua sudah berlalu." Ucap Amelia menghembuskan nafas terdalam mengingat semua kenangan itu.

Mencoba menepis pikirannya dari bayangan masa lalu itu, ia bangun dari tempat tidur dan beranjak membuka lemari pakaian.

Semua baju yang pernah ia berikan untuk Jaey masih tertata rapi dalam lemari itu. Begitu juga deretan sepatu, sandal, jam tangan, dll.

Amel meraih satu baju sweater yang bertuliskan "J & A", ia menutupkan baju tersebut ke wajahnya sebelum akhirnya ia merasa mual, "hoek, hoek, huaa.." dan berlari ke wastafel.

"Padahal bajunya wangi tapi mengapa aku mual mencium baju itu?" Pikir Amel membatin sambil menekan tombol layar sentuh untuk mematikan air di kran wastafel.

Setelah puas melihat-lihat seisi rumah penuh kenangan itu. Amelia memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya.

Sesampainya dirumahnya, Amel terlihat masih mual, sesekali ia menutup mulutnya seperti menahan muntah.

Kebetulan melihat itu, Herman mengajukan pertanyaan, "Tampaknya ibu kurang sehat?" Tanya Herman.

"Man, kayaknya aku harus liburan deh ke luar negeri?" Jawab Amel.

"Akan saya siapkan tiketnya, Bu." Jawab Herman.

Beberapa jam kemudian semuanya siap dan Amel berangkat ke luar negeri hari itu juga sendirian tidak ditemani oleh para asistennya seperti biasanya.

Sesampainya di luar negeri, dari bandara, Amel naik taksi namun dia bingung akan menuju ke mana, sampai akhirnya ia meminta alamat Jaey ke Herman, dan setelah meminta alamat ke Jaey, Herman pun memberikan alamat itu pada Amel.

Sesampainya di depan mansion milik Jaey, taksi berhenti dan Amel turun berbicara dengan sekuriti di apartemen tersebut.

"Apakah ini mansion Jaey Borneo?" Tanya Amel pada sekuriti itu menggunakan bahasa inggris.

"Bukan, ini mansion Jaey Smith." Jawab sekuriti itu menggunakan bahasa inggris.

"Thank you!" Jawab Amel berlalu pergi meninggalkan rumah itu dan menuju rumah makan yang kebetulan ada di seberang jalan.

Di rumah makan itu Amel mengirim pesan WA ke Herman.

"Man, sepertinya si Jaey bohong tuh. Itu bukan mansion dia tapi mansion si Smith!"

Tak lama kemudian Herman membalas pesan Amel: "Nama dia banyak Bu! ada Jaey Chan, Jaey Khan, Jaey Smith, Jaey_Min_Ho, Jaey King, dll."

"Ya sudah, thank you, Man!" Balas Amel.

Amel melamun dan berfikir ternyata ia belum banyak mengenal tentang mantan kekasihnya itu yang rupanya memiliki banyak nama.

Amel jadi penasaran apa saja lagi yang belum ia ketahui tentang mantan kekasihnya itu.

"Mau pesan apa Neng?" Tanya pemilik rumah makan itu _menggunakan bahasa inggris_ di seragam sebelah kirinya tertulis nama Agus Warteg.

Pertanyaan dari Agus Warteg membuat lamunan Amel buyar dan kaget: "Oh iya, saya pesan blabla aja.." Jawab Amel menggunakan bahasa inggris.

Beberapa saat kemudian Agus datang membawakan makanan dan minuman pesanan Amel tapi ia hanya mencicipinya sedikit saja dan hanya mengaduk-aduk makanan itu sambil kembali melamun.

Dari ruangan khusus di restoran itu untuk mengintip pengunjung, Agus heran menyaksikan kelakuan Amel yang sama persis dengan kelakuan Jaey Smith beberapa hari lalu yang juga hanya mengaduk-aduk makanannya sambil melamun ketika sedang makan di restoran itu, pesanannya juga sama seperti apa yang dipesan Amel.

Penasaran Agus lalu menghampirinya. "Kenapa Neng, makanannya gak enak ya?" Tanya Agus menggunakan bahasa inggris.

"Enak kok?" Jawab Amel.

"Neng berasal darimana?" Tanya Agus sambil duduk berhadapan dengan Amel. Agus sudah menangkap gelagat bahwa gadis di hadapannya itu sedang patah hati dan sama seperti Jaey Smith yang juga tampaknya patah hati.

"Dari Indonesia." Jawab Amel.

Jawaban Amel membuat Agus berfikir bahwa Jaey Smith dan gadis dihadapannya ini memiliki hubungan, mungkin semacam hubungan kekasih, tebak Agus. Dan negara asal mereka juga sama.

Sebelumnya Agus sudah mengenal baik Jaey Smith, lelaki yang bertempat tinggal di seberang jalan restoran itu sering nongkrong di restoran Agus untuk membeli lotre.

"Kalau boleh tau, sedang ada urusan apa di negara ini?" Tanya Agus terkesan menginterogasi.

"Sedang mengunjungi teman di seberang jalan." Jawab Amel menunjuk seberang jalan.

"Howalah, benar dugaanku. Mereka memiliki hubungan." Ucap Agus dalam hati sambil tepuk jidat.

Agus lalu menceritakan semua tentang Jaey selama ini dan Amel mendengarkannya dengan antusias.

Dari semua cerita Agus itu Amel yakin bahwa Jaey Smith adalah orang sama dengan Jaey Borneo.

Setelah selesai makan dan minum, Amel kembali ke seberang jalan menuju mansion Jaey Smith.

"Bisakah saya bertemu Jaey Smith?" Tanya Amel menggunakan bahasa inggris pada sekuriti yang di seragam sebelah kirinya tertulis nama Mikel Khanif.

"Ya, tentu, silakan masuk." Jawab sekuriti itu menggunakan bahasa inggris dan membukakan pagar untuk Amel.

Sesampainya di dalam mansion, Amel bertemu Jaey Smith.

Hampir saja Amel tidak mengenali lagi mantan kekasihnya itu, yang tampak sudah memiliki banyak perubahan pada dirinya, tidak seperti yang dulu yang selalu rapi dan tampan, kini ia brewokan dan berambut acak-acakan.

Jaey mempercepat langkahnya menuruni anak tangga dari lantai dua begitu melihat kedatangan Amel dan menghampiri Amel yang sedang berdiri di tengah ruang tamu berdesain ala bar di mansion itu dan mempersilakan Amel untuk duduk.

"Apakah ini artinya kita akan CLBK?" Sapa Jaey tersenyum bercanda.

Mereka berhadapan seperti bartender dengan tamu, Jaey meracik kopi khusus untuk Amel dan menyodorkannya ke Amel.

"Tidak, aku datang sebagai teman." Jawab Amel sambil menarik gelas itu kehadapannya dan mereguknya sedikit.

"Hehe, kalau begitu ikuti aku, aku mau menunjukkan sesuatu padamu.." Ucap Jaey mengisyaratkan Amel untuk mengikutinya ke dalam lift dan mengisyaratkan agar Amel membawa serta segelas kopi itu.

Jaey membawa Amel ke balkon dan menunjukkan patung Liberty beserta pemandangan sekitarnya yang terlihat sangat dekat dari balkon itu.

Di balkon itu mereka duduk di sofa menghadap ke Liberty.

"Untuk apa kamu menunjukkan patung itu padaku?" Tanya Amel sambil mereguk kopinya.

"Untuk menunjukkan bahwa patung Liberty menyukai es krim, itu buktinya dia memegang es krim, hehe!" Lelucon Jaey.

"Tidak lucu!" Jawab Amel.

"Baiklah maksudku, untuk menunjukkan bahwa dia adalah saksi bisu atas kembalinya Amel." Ucap Jaey lagi.

"Ayo sedikit lagi, sudah hampir lucu!" Jawab Amel tersenyum.

"Akhirnya kamu tersenyum, jadi apa yang membawamu kesini, Mel?"

"Pesawat dan Taksi!" Jawab Amel ketus.

"Bukan itu maksudku Mel, begini aku sedikit kurang yakin dengan jawabanmu sebelumnya yang mengatakan 'datang sebagai teman', pasti kamu datang kesini karena cinta kan Mel?"

"Salah.."

"Aku bicara pakai data Mel, menurut survey: Orang yang mengunjungi mantan kekasihnya 100% karena masih cinta."

"Ah, aku pulang sajalah, kamu bikin bete."

"Kalau kamu pulang aku bakal loncat dari balkon ini, Mel?" Jaey kemudian naik ke pagar balkon dan berdiri disana.

"Loncat lah! Aku tidak peduli.." Jawab Amel tetap berpura-pura ingin pulang.

"Mel, cegah aku pleasee??" Ucap Jaey tersenyum berharap Amel mencegahnya.

"Ngga.." Jawab Amel.

Dengan tatapan memelas Jaey kemudian menjatuhkan dirinya dari pagar balkon itu.

"Jaaaeyy.." Sontak Amel beranjak dari duduknya di sofa itu dan berlari ke tepi pagar balkon dan melihat ke bawah dan rupanya dibawah ada kolam renang.

"Panik ngga sih? ya paniklah! masa ngga?" Ledek Jaey tertawa terbahak-bahak dari kolam itu melihat ekspresi Amel yang panik di balkon itu.

"Arrrrghh.." Teriak Amel kesal.

"Meeell.. Ambilkan handuk.." Balas Jaey berteriak.

Cukup lama Amel berputar-putar di mansion itu mencari handuk dan akhirnya ia menemukannya dan lama berputar-putar mencari kolam renang untuk mengantarkan handuk itu dan akhirnya ia juga menemukannya dan menyerahkan handuk itu pada Jaey.

Namun tatapan Amel terfokus ketika melihat kotak di perut Jaey yang hanya tersisa 4 kotak dari sebelum-sebelumnya biasanya berjumlah 8 kotak.

"Jaey, kotakmu hilang 4?" Tunjuk Amel ke perut Jaey.

"Ya, sejak kita putus aku jadi malas nge-gym dan malas makan." Jawab Jaey sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Sejenak Amel berfikir sepertinya Jaey benar-benar mencintainya dan putusnya hubungan mereka berpengaruh besar pada dirinya sampai-sampai ia kehilangan semangat buat nge-gym dan jadi malas makan bukti dari bahwa dia prustasi.

Amel telah melakukan kesalahan besar yang telah memutuskan hubungan dengan Jaey dan menyangka Jaey selama ini hanya menginginkan tubuh dan mengincar semua fasilitas dari hartanya saja.

"Jaey.." Pekik Amel seraya menubruk tubuh Jaey dan memeluknya.

Untuk beberapa saat lamanya, mereka saling berpelukan melepas rindu yang selama ini tertahan, dari pelukan itu Jaey dapat merasakan opay yang terasa sudah kembali seperti ukuran semula. Jika memang Amel sudah mengembalikan ukuran opay-nya kebentuk semula itu berarti kedatangannya kesini memang bermaksud untuk memperbaiki hubungan yang selama ini sempat kandas.

"Mel, apakah arti pelukan ini tandanya kita akan CLBK?" Tanya Jaey sedikit merenggankan pelukannya dan menatap mata Amel dalam-dalam.

Tanpa memberikan jawaban, Amel kembali menubruk tubuh Jaey dan memeluknya. Jaey tersenyum dan menarik nafas lega. Sepertinya trik lebay memamerkan Mansion Mewah itu berhasil membawa Amel kembali kedalam pelukannya.

"Mel, handukku melorot." Ucap Jaey kemudian seraya melepas pelukannya, meraih handuk dan melilitkannya kembali ke pinggang.

"Haha.." Tawa Amel.

"Mel, kita masih punya banyak waktu untuk menyambung pelukan, tapi kurasa aku harus menyelesaikan mandiku dulu!" Ucap Jaey berlalu ke kamar mandi meninggalkan Amel.

Sepeninggal Jaey, Amel melihat ke arah Liberty dan menatap mata patung itu seraya berkata dalam hati, "Dia benar, kau adalah saksi bisu." Ucap Amel membatin membenarkan apa yang pernah di ucapan Jaey sebelumnya.

***

Malam harinya setelah makan malam di resto Agus, Jaey dan Amel kembali nongkrong di balkon mansionnya, mengobrol dan bersenda gurau.

Jaey memperlihatkan segala fasilitas canggih di mansionnya, salah satunya layar hologram buatan Meta, yaitu ketika me-tap dimana saja di udara lalu muncul layar hologram berbentuk TV, Smartphone, dll.

Di balkon itu mereka dapat menonton TV, TikTok, WA, dll, di kolam renang juga ada sesuatu.

Amel penasaran dan berdiri di tepi pagar balkon dan ia melihat air di dalam kolam renang tampak terang bederang dan yang paling membuatnya terkejut tampak beberapa orang gadis cantik sedang berenang tanpa busana disana. 

Amel menatap Jaey dengan berang, "Apa-apaan ini?" Tanya Amel heran.

"Hanya hologram.." Jawab Jaey senyum seraya me-tap di udara dan lampu dalam kolam renang pun padam.

Sesaat kemudian suasana menjadi hening, mereka terhanyut dengan pemandangan di sekitar Liberty dan menyaksikannya sambil berpelukan di sofa melanjutkan pelukan yang sempat tertunda tadi sore. 

"Thank you Mel.. sudah ada disini menemani malamku." Ucap Jaey sambil mengusap-usap lengan kiri Amel dengan tangan kirinya.

"Iyah.." Jawab Amel sambil meraih jemari tangan kanan Jaey dan mengenggamnya serta melatakkannya di pangkuannya.

"Mel?" Panggil Jaey dengan suara pelan dari dekat karena kedua sisi pipi mereka hampir menempel.

"Apah?" Jawab Amel juga dengan suara pelan sambil merebahkan kepalanya di bahu Jaey.

"Mel, Apa kamu tau kalau mataku sangat tajam?" Tanya Jaey penuh teka-teki.

"Terus kenapa?" Tanya Amel tak mengerti.

"Aku bisa mengukur sesuatu cukup dengan hanya melihatnya dari luar baju saja?" Ucap Jaey kemudian dengan wajah tegang penuh kewaspadaan karena pernyataannya cukup sensitif yang dapat menimbulkan respon tak terduga bagi siapa saja yang mendapat pernyataan seperti itu.

"Njirr!" Jawab Amel seraya mecubit pinggul Jaey sebelah kanan.

"Aduh.." Pekik Jaey kaget sekaligus kesakitan.

"Mel?" Panggilnya lagi dengan nada pelan.

"Apa?" Jawab Amel dengan nada yang terdengar menggemaskan bagi Jaey.

"Apakah benar apa yang kulihat?"

"Apanya?"

"Ukurannya seperti kembali ke bentuk semula!"

Sebelum menjawab, Amel mengusap-usap kedua belah pipi Jaey dan menatapnya lekat-lekat sambil bertanya: "Brewoknya mana?"

"Sudah di cukur tadi sore!" Jawab Jaey gugup karena tatapan Amel penuh misteri.

"Kira-kira sakit mana? Di tampar saat Brewok atau tanpa Brewok?" Tanya Amel gregetan sambil mengawasi mata kiri dan kanan Jaey bergantian.

"Sakit dua-duanya." Jawab Jaey menundukkan pandangan karena perasaannya mulai tak enak.

"Tapi aku tidak akan menamparmu!" Ucap Amel sambil menurunkan kedua tangannya dari pipi Jaey.

"Aku tau kamu tidak akan tega." Jawab Jaey.

"Apa yang ingin kamu ketahui?" Tanya Amel kemudian memberi kesempatan untuk bertanya blak-blakan.

"Aku masih penasaran dengan alasan sebenarnya mengapa kamu membesarkan opay?" Jawab Jaey terus terang.

"Kamu akan terkejut jika mengetahui alasannya." Ucap Amel penuh teka-teki.

"Aku suka dengan keterkejutan." Tantang Jaey dengan tatapan yang paling keren.

Untuk beberapa saat lamanya Amel terdiam sebelum akhirnya menjawab: "Putri." Jawab Amel dengan ekspresi dan suara datar.

"Putri?" Ulang Jaey tak mengerti.

"Putri Indonesia." Jawab Amel sedikit mengangkat dagu membuatnya terlihat anggun sekaligus menyebalkan bagi Jaey.

"What?" Ucap Jaey terkejut.

"Sudah kubilang kamu akan terkejut!" Jawab Amel dengan ekspresi meremehkan karena merasa menang.

"Oh my god? Kamu sudah gila ya Mel, kamu kan tau disana bakal dimacem-macemin?"

"Hiks hiks.. tapi kan gak jadi!" Jawab Amel dengan suara di imut-imutkan sekaligus pura-pura akan menangis.

"Tak usah kau pura-pura menangis, ku lemparkan kau nanti dari atas balkon ini." Ucap Jaey kesal.

"Haha, keluar sifat aslinya." Ledek Amel.

"Ah sudahlah, sebaiknya kau tidur, supaya kau waras!"

"Ka? aku mau tidur di sini." Rajuk Amel sambil menarik-narik tangan KK-nya itu.

"Kegilaan apalagi ini, masa tidur di balkon?" Jawab Jaey sambil berfikir menimbang-nimbang bahwa sebenarnya itu ide bagus dan ia menyukai ide itu.

"Ka??" Rajuk Amel lagi masih sambil terus menarik-narik tangan KK-nya itu.

"Baiklah, sebaiknya kamu berdiri dulu dari sofa ini, aku akan menunjukkan sulap." Dan Amel pun menuruti berdiri sedikit jauh dari sofa.

Sesaat kemudian Jaey me-tap kan ujung jari di udara dan seperti robot Transformer tiba-tiba satu buah sofa panjang seukuran 3 tempat duduk itu menggeliat membentuk formasi dan berubah menjadi tempat tidur dengan model dan kualitas terbaik seperti yang ada di hotel-hotel mahalan.

"Hadeeh, cape deh, dia pamer teknologi lagi." Celetuk Amel sambil tepuk jidat.

"Silakan Tuan Putri." Ucap Jaey sedikit membungkuk dengan senyum di ramah-ramahin.

"Hihi.." Amel langsung meloncat ke atas tempat tidur sementara Jaey masuk ke dalam meninggalkan Amel.

"Ka, jangan pergi, temani disini." Sergah Amel.

"Iya sebentar, aku mau ambil selimut." Jawab Jaey dan tak lama kemudian kembali membawa selimut.

"Ka, laper, mau makan ikan asin."

"Waduh Mel, ini luar negeri, mana ada ikan asin?"

"Pokonya mau ikan asin."

"Besok aja ya Amel sayang?"

"Gamau, pokonya mau sekarang."

"Baiklah, sebentar!" Jaey kemudian me-tap kan ujung jari di udara lalu muncul jam digital menunjukkan pukul 3 pagi. "Waduh jam segini semua penjual mungkin sudah tutup, mau nyari dimana ya?" Jaey bingung harus mencari kemana.

Lama Jaey berfikir dan kemudian teringat dengan tetangganya, Mr. Tanza, yang juga orang Indonesia, biasanya setiap kembali dari tanah air, Mr. Tanza menyetok ikan asin kering sampai berkarung-karung.

Jam 3 pagi begini biasanya Mr. Tanza juga sudah bangun bersiap-siap buat lari pagi. "Sebaiknya aku WA dia lah bertanya siapa tau ada."

"Maaf nih sebelumnya Mr, mengganggu Mr pagi-pagi begini, saya mau minta ikan asin, ada ngga Mr? Darurat nih, ada yang ngidam soalnya!" Tulis Jaey berbohong soal mengidam.

Tak lama kemudian muncul balasan WA dari Mr. Tanza, "Ya, Ya, Ada.. ada.."

"Entar saya suruh sekuriti yang ngambil kesana ya Mr?"

"Yaya!"

Jaey kemudian me-WA Mikel Khanif selaku sekuriti mansion ini. "Nif, tolong ambilkan ikan asin di rumah tetangga kita, Mr. Tanza." Perintah Jaey.

"Yes, Sir.." Jawab Khanif.

Tak lama kemudian muncul lagi balasan WA dari Khanif: "Lapor Sir! ikan asinnya sudah ada sama saya."

"Sayang, ikan asinnya mau dimasak apa?" Tanya Jaey pada Amel disampingnya.

"Di goreng ajalah, Ka!" Jawab Amel.

Kemudian Jaey kembali me-WA Khanif, "Nif, tolong ikan asinnya suruh goreng aja di restoran Agus ya?" Perintah Jaey lagi pada Khanif. Restoran Agus meskipun belum buka jam 3 pagi begini tapi pegawainya biasanya sudah pada bangun dan boleh masuk lewat pintu samping restoran.

"Yes, Sir.." Jawab Khanif.

"Ka! Siapa yang mengidam?" Tanya Amel. Kebetulan dia ikut membaca chat WA dengan Mr. Tanza tadi. Karena layar WA muncul di udara dalam wujud hologram.

"Oh itu! Cuma buat membohongi Mr. Tanza aja sih biar dia tidak marah ketika dihubungi pagi-pagi buta."

"Ka! Bagaimana kalau sebenarnya aku memang benar mengidam?"

"Mana mungkin bisa mengidam tanpa suami?"

"KK lupa ya sama ulah KK selama ini?"

"Selama ini kan pakai kontrasepsi model koyo di tempel dikulit?"

"Sering ku lepas kak, ribet soalnya!"

"What? Begitu ya? Jadi? OMG!"

"Haha! Panik ngga tuh? ya paniklah! masa ngga? Yes!" Amel girang, berhasil balas dendam atas kejadian prank tadi sore ketika Jaey melompat dari balkon.

Sontak Jaey terdiam tanpa mempedulikan kegirangan Amel, pikirannya melayang mengenang semua kejadian sejak awal mereka bersama dulu hingga sekarang ini, semuanya saling berkaitan dan perlahan semua pertanyaan dalam hatinya terjawab satu persatu.

Diatas tempat tidur di balkon itu ia menarik nafas panjang sebelum akhirnya ia berbalik menyamping berhadapan dengan Amel, membelai wajah gadis kesayangannya itu, menatap setiap inci di wajahnya.

"Sejak kapan kamu hamil?" Tanya Jaey menatap wajah, mengusap bibir, pipi, hingga alis gadis itu.

"Sejak memutuskan KK waktu itu.. Saat itu aku sangat benci sama KK, semua karirku hancur gara-gara KK, model, film, dan juga impian terbesarku untuk ikut audisi Putri Indonesia, semuanya sudah ku persiapkan, termasuk memperbesar ukuran opay, tapi semuanya gagal gara-gara kehamilanku."

"Oh Amel.. i'm so sorry, aku tak tau tentang semua itu." Jaey mendekap kepala gadis itu kedadanya.

"Jadi aku menyusul KK ke sini untuk meminta pertanggung jawaban!"

"Tentu sayang, tentu!"

***

Di udara muncul hologram chat WA dari Herman dan Khanif.

"Bu, bagaimana kabar Anda? saya sangat kuatir karena ibu tidak memberi kabar beberapa hari ini." Chat dari Herman asisten Amel.

"Lapor Sir, menu ikan asinnya sudah siap!" Chat dari Khanif.

TAMAT!

Comments

  1. aww..... Mansion Mewah di dekat patung Liberty, dream semua orang untuk migrasi ke Amerika..... 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kah pak ada Mansion di dekat Liberty? Saya asal mengarang aja sih pak 🤣🤣

      Delete
  2. Untung wangi ikan asinnya ga nyebar ke tetangga mas 🤣. Dikira nyembunyiin mayat kalo orang Sono cium baunya yg tajem 🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayanya ga mbak, tapi kalaupun iya paling Chef Agus yg di omeli warga soalnya di goreng di resto dia 🤣

      Oh aroma tajam seperti ikan asin dikira mayat ya mbak disana, hihi..

      Delete
  3. 🤣🤣🤣 Itu si Agus di Newyork buka Restoran apa warteg Huu, Apa mungkin semi warteg.🤣🤣

    Menang lotre 31,67 Triliun?? Kenapa gue nggak dibagi Huu..🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semuanya aja huu, ada menu warteg juga, resto juga, cafe juga sekalian wkwk..

      Ceritanya mereka musuhan huu wlw sdh maaf2an tapi tetap panas2an jadi gada bagi2 wkwk..

      Delete
    2. Tekor gue dong Huu cuma dapat duit diring tinju doang...Itupun harus bonyok.🤣🤣🤣

      Delete
    3. Ga bonyok huu ada pengamannya seperti helm dan pake sarung tinju, paling serasa jatuh di matras 😅😅

      Tenang huu nanti dikasi bini 3 di cerpen berikutnya wkwk

      Delete
  4. Mungkin bagi Jaey, Lebih enak susu cilik ciptaan tuhan daripada susu gede ciptaan tangan. Makanya dia berpikir macem² tentang kekasihnya itu. Haha

    Oiya, saat main lotre itu kira² Jaey ketemu sama customer care nya apa enggak ya? Ada yg sedang gundah memikirkannya saolnya. Wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya begitulah kang, bukan yg cilik banget sih tapi yg sedang2, haha

      Soal lotre itu kisah nyata dari berita baru2 ini kang di AS, nominal yg dia dapat sama persis seperti yg disebut di cerpen ini 😅👍

      Delete
    2. Oh,.. soal lotre itu diambil dari kisah nyata ya.
      Soal customer care itu juga diambil dari kisah nyata loh, kang. Hahaha

      Delete
    3. Masa sih kang kisah nyata, Gea 7 tahun dibalik besi pesakitan wkwk, dan sepertinya dia org kaya karena bela2in terbang ke surabaya, terus meneror, masa semua itu nyata? 😅

      Delete
    4. Yang kisah nyata adalah,...





      Perkenalan si 'Aku' dengan si customer care jaringan terlarang. Dan hubungan mereka semakin dekat kayaknya. Tetapi si Aku ragu karena dari akun instagramnya, si customer care itu adalah seorang artis. Hehe

      Delete
    5. Hati2 kang jangan sampai ikut terseret, bahaya berteman sama org begitu meskipun dia artis cantik wkwk

      Delete
    6. Loh, saya kan cuma sebagai penulisnya, kang. Tidak ada hubungan apa² sama itu customer care. Hahaha

      Delete
    7. Ya itu kang, org yg di tulis itu, ingatkan dia supaya berhati2, dan ingatkan supaya berbagi klo menang wkwk

      Delete
    8. Orang yang ditulis itu bilang, katanya 'dilepas sayang, bila tak dilepas nanti apa kata orang'. Soalnya si curtomer itu terlalu cantik dan masih sangat muda. Hahaha

      Delete
  5. Haha, udh jauh2 ngidamnya ikan asin lagi... 😅

    tp kok aku mikir, si Opay bisa gede trs kecil begitu diapain ya mas Jaey, pake teknologi canggih kah...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gatau mas, perkiraanku klo bisa di gedein berarti bisa juga di balikin lagi, ngga kah? Wkwk

      Delete
  6. itu teknologi chat hologram sistemnya kayak layar tancep jaman dulu yah kang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas jadi pas ada yg lewat hologramnya terganggu hilang2 wkwk

      Delete
  7. hmmm, 31,67 triliun.... nolnya brp ya?
    seandainya punya uang segitu, saya beli mansion mewah di tengah kutub utara deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia nolnya berapa, yg kutahu cuma sebatas sejuta aja nolnya 6 wkwk

      Jauh amat ke kutub gan, wkwk

      Delete
  8. Wah Ajaey selingkuh nih, biasanya sama Manda kok sekarang sama Amel. Pantesan Amel perbesar Gopay nya biar satria naksir.😁

    ReplyDelete

Post a Comment