Berawal dari sebuah peraturan bahwa diatas umur 15 tahun harus keluar dari Girl Band akhirnya Carina keluar dari Band-nya dan bersolo karir dengan nama baru, The CreamEno, diambil dari nama warna kesukaannya warna cream dan es krim. Lagu2 baru Carina cukup laris manis dipasaran dan pernah menduduki tangga lagu teratas seASIA, penggemarnya semakin banyak dan ia menyebut penggemarnya sebagai Enohi. Selain penyanyi, Carina juga punya profesi lain sebagai Pengacara, namun karena fokus serta kesibukannya di dunia musik akhirnya sampai saat ini sebagai pengacara ia belum pernah menangani kasus apapun.
Carina punya adik bernama Agus. Adik kesayangannya satu2nya. Agus saat ini baru beranjak dewasa sekitar 20 tahun dan meminta izin ke Carina untuk bertualang ke kota metropolitan. Walau dengan berat hati akhirnya Carina mengizinkan Agus.
"Don't lupa call2 me sesampainya di Jekerta nanti, YA? You juga musti ingat jangan jalans2 di tengah jalans entar ketuabrack. Juangan jajan sembuarangan dan jangan bicora dengan orang asing. Jangan main becek2an, And one again, don't try smoking and nerkoba."
"Aku pasti sangat merindukan kakak nantinya!" Ucap Agus terisak sambil memeluk kakaknya. Kakaknya mengusap2 wajah Agus. Agus melambai2 pada kakaknya dan beberepa menit kemudian pesawat pun terbang. Lepas landas atau landing ya namanya? ah masa bodo, malas googling.
Beberapa hari kemudian setelah sampai di Jakarta Agus tak punya apa2 lagi, dompet dan hapenya di begal hanya tersisa pakaian di badannya, Agus tak bisa menelpon untuk memberi kabar ke kakaknya. Beruntung Agus bertemu Khanif dan KuanYu kenalan barunya dan mereka menolong Agus.
"Kita ke kost kami aja yuk, cuma mungkin sesak.. kita sekamarnya 10 orang, kalau kamu mau, ayo ikut." Ucap Khanif menawarkan.
Ingin rasanya Agus meminjam hape pada mereka untuk menelpon kakaknya, tapi mungkin akan percuma karena tak hapal nomornya sementara mau membuka contact yang tersimpan di akun google juga lupa sama data masuknya.
Keesokan harinya Agus keluar dari tempat Mereka nge-kost. Senja itu Agus berjalan2 ke lorong2 mengitari jalanan di kota Jakarta. Pandangannya tertuju pada seseorang di ujung lorong itu, seorang laki2 mengenakan sweater bertopi yang menutupi kepalanya, laki2 itu berlari pergi meninggalkan seseorang wanita tergeletak di tanah setelah sebelumnya laki2 itu membuang sesuatu ke genangan air dekat rerumputan. Agus mendekati wanita yang tergeletak di tanah tersebut, Agus menutup mulut dengan tangannya sambil melangkah mundur karena menyaksikan wanita itu bersimbah darah dan tewas. Agus shock tak tau harus berbuat apa dan kemudian suara sirine mobil polisi yang mungkin kebetulan berpatroli lewat jalan itu terdengar semakin dekat ke arahnya.
"Angkat tangan. Tiarap" ujar Polisi sambil terus mendorong2 Agus dan setelah Agus tiarap di tanah Polisi lainnya menduduki tubuh Agus dan memborgol tangannya.
Sesampainya di kantor kepolisian Agus dibawa ke ruang interogasi. Setelah melakukan proses interogasi tapi Agus tetap tak mau mengaku namun petugas terus menanyainya.
Briptu Satria duduk di meja di hadapan Agus sambil memegang semacam pentungan hitam dan memukul2kan pentungan tersebut beberapa kali ke meja.
"Masih gak mau ngaku?" Ucap Briptu Satria santai. Ok! ucapnya lagi sambil melirik Briptu Herman yang ada disamping Agus. Satria mengedipkan mata pada Herman dan tak berselang lama Agus berteriak.. "Akkkkkkh yes oh noo.."
"Masih belum mau ngaku?" tanya Satria lagi. Sementara Herman sudah siap2 akan mencubit Agus lagi, dengan tang.
Kemudian muncul Inspektur Anton, boss dari Briptu Satria dan Briptu Herman. Bingung saya gaktau nama2 pangkat jadi sebut saja Briptu dan Inspektur, malas googling.
"Sudahlah nak mengaku saja, wong buktinya sudah jelas kok kamu berada di TKP." ucap Inspektur Anton santai sambil memukul2kan alat setrum ketelapak tangannya sendiri.
"Kalian juga ada di TKP, berarti kalian juga pelakunya.." gumam Agus nyaris tak terdengar.
"Apah?" Bentak Inspektur Anton.
"Saya menunggu pengacara saya, baru saya mau bicara." Jawab Agus.
"Eh nak, sudah jelas kamu pelakunya, pengacara2 apa.." tiba2 Inspektur Anton menyetrum paha Agus dan membuat Agus berteriak kesakitan hingga urat2 keningnya bermunculan dan mengucurkan keringat serta tersengal2.
Setelah beberapa hari diruang interogasi dan disiksa terus menerus akhirnya Agus terpaksa mengaku meski tidak pernah melakukannya dan kemudian dia di sidang serta masuk penjara.
"Atas tuduhan terbukti menggagahi perempuan gila di lorong2 jalanan hingga hamil kemudian membunuhnya. Kamu di dakwa seumur hidup tapi karena kamu masih dibawah umur maka hukumanmu dikurangi sedikit." Tok tok Pak Hakim mengetuk palu. Carina yang hadir di persidangan itu tak kuasa menahan tangis mengetahui adik kesayanganya akan dipenjara.
"Gila" itu bahasa sopannya apa ya? tuna apa ya aku lupa.. ikan tuna atau apa? ah masa bodo, malas googling.
Kesedihan Carina berimbas pada karirnya, ia menolak semua tawaran konser hingga Enohi (kumpulan penggemarnya) demo agar Agus dibebaskan dan juga agar Carina bernyanyi lagi.
Tapi seperti kata pepatah saat satu pintu tertutup pintu lainnya terbuka, berhubung sudah berumur 36 thn mungkin kini saatnya buat Carina untuk meninggalkan dunia musik dan mulai menggeluti dunia hukum sebagai pengacara sesuai amanat mendiang ayahnya.
Atas nama keadilan, membela hak perempuan gila teraniaya, serta atas praduga salah tangkap hingga mengakibatkan pemenjaraan anak dibawah umur. Carina sebagai pengacara memutuskan mengusut ulang kasus ini.
"Ini tak dapat dibiarkan! Aku harus cari tau. Ini tidak adil bagi adikku, disiksa seenaknya. Where the justice?" Dimana keadilan, betulkah begitu bahasa inggrisnya, hihi malas googling.
"Menegakkan keadilan harusnya dengan cara adil, bukan dengan kekerasan. I dont like it!" Carina mondar mandir disekitar meja kerjanya sambil mengetuk2an pulpen ke kacamatanya, mencari ide.
Beberapa bulan kemudian akhirnya Carina berhasil membuktikan bahwa Agus tidak bersalah. Atas bantuan Satelit yang diistilahkan sebagai "Mata Tuhan", satelit milik Perusahaan Jaey_Earth Co Ltd.. Agus akhirnya di bebaskan. Inspektur Anton meminta maaf atas kesalahan ini dan berjanji akan mengganti rugi semua kerugian fisik dan mental Agus sebesar 1 miliar. Sampai saat ini pembunuhnya belum ditemukan.
Tamat! 1% Nyata, 99% Ngawur, Tengkyu so much for all staring!
Bonus Lagu oleh: Dono, Kasino, Indro.
Andeca Andeci ya Bora, Bora Bori.
Andeca Andeci ya Bora, Bora Bori.
Kalau lah Nona pergi kepasar, Syalala_la.
Janganlah lupa hai Nona membeli terasi.
Jikalah Nona cerpen ini kurang ajar, Syalala_la.
Maafkan hai Nona namanya juga inspirasi fiksi.
Andeca Andeci ya Bora, Bora Bori.
Andeca Andeci ya Bora, Bora Bori.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteGa punya KTP dan kmungkinan ga punya kluarga jadi gada yg tau namanya 😆
DeleteSepertinya pelakunya jaey mbak, soalnya dia tahu tempat kejadian nya pakai satelit mata keranjang.🤣
DeleteBehaha sue 😆 ada bahasa baru aple to aple 😆
DeleteKirain aku Apple to Xiaomi kang.😁
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBetul mbak, pas keluar dari girlband umur 15, bersolo karir 20 tahun jadi 35 plus jadi pengacara setahun jadi 36 😆😆
DeleteTenang orangnya ga ada disini 🙏🙏🤣
This comment has been removed by the author.
DeleteYa intinya 1% dari kisah nyata xixi
DeleteSatu persen, dikit banget, kang
DeleteYa segitu aja cukuplah 😆
DeleteKirain aku 0,000000000000000000001 % kisah nyata kang. Ya 🤣
DeleteBhuwaa ..kakakakatuwaaa ..., *Eh salah .. kok kaka tua 😂.
ReplyDeleteBaca lanjutannya ntar aja deh keburu ngakak soalnya baca nama-nama diatas.
Ada corona, carina, creameno pluuus gambar kutang.. wadidaaw
Haha iya ya aku baru ingat awal2 corona banyak nama baru bermunculan, carina, hanitizer 😆
DeleteItu gambarnya dari pak Nana apa mas Budi nih.😆
ReplyDeleteWah kecil amat ganti ruginya cuma semiliar, itu mah cuma buat ngawinin rongdo satu doang kang, seharusnya empat biar dapat bini empat.😁
This comment has been removed by the author.
DeleteBersyukur mas masih untung dapat 1M. 🤣
DeleteAtau mau saya bikinkan cerpen kisah nyata dari Arab/Turki nah klo itu gede konpensasinya cuma yg dpt duitnya kluarganya soalnya orgnya sdh tiada.
Cari di gugel kisah ttg Kashogi. 😆
Dapat gede tapi sudah mati lebih baik dapat 1T tapi masih hidup..hihihi
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deleteandroid to android #wkwk
DeleteBentar2 gw mau ketawa dulu....Beeeeehhhhaaaa...Beeeehhhhaaaaaa.......Beeehhhhaaaaa...🤣🤣🤣 Soalnya diatas bukan BH tapi kutang..🤣🤣🤣🤣
ReplyDeleteKalau pangkat gw Briptu berarti pangkat herman apa...Bripno dong....Kan Briptu ( Brigade Satu ) Herman bawahan gw jadinya yaa Bripno..🤣🤣🤣🤣
Kenapa artis papan atas yang bernama Pratiwi nggak di mainkan Jaey .🤣🤣🤣
baru denger kalau ada bripno, wkwkckkk
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletejujur sayaa suk ceritanya, karen pendek, wkkckkk
DeleteBripno itu di atas briptu bukan di bawah briptu.. wkwkwk
DeleteYg benar yg mana sih, briptu dibawah bripno atau bripno itu ga ada 😆
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletemas agus iki, mas agus ini kokmalang banget ya nasibnya, he-he, udah jatuh tertimpa tangga pula, udah enggak punya apa-apa di tangkap polisi pula, wkwkckk
ReplyDeleteAda ungkapan semakin tinggi pohon semakin kuat angin menerpa, semakin Tampan Mas Agus semakin malang dia, tapi Mas Agus bukan org Malang dia orang Banten 😆 🙏
DeleteBeeehaaaaa!!..Suuueee...Bukannya Orang Tegal..🤣🤣
DeleteWarteg = warung tegal, entahlah Tegal atau Banten, hihi.. di fb dibawah statusnya biasanya tertulis Banten 😆
DeleteAslinya mas Agus dari Tegal di Banten dia merantau, kang
Deletehajar mas, mari kita cari tahu asal-usul mas agus yang sebenarnya, wkwkckck
DeleteSesuai yg disebutkan Kal El, asli tegal merantau di banten dan kdg di planet anu 😆
DeleteAkhirnya sejak kejadian itu Agus pulang kampung dan menjadi lurah...😊😊
ReplyDeleteEntah mengapa karena masa lalunya yang kelam meski menjadi lurah Agus hobi mempermainkan wanita bahkan kawin cerai sudah hal biasa..🤣🤣
Banyak wanita jadi korban kebuassan Agus Diantaranya Nita, Pratiwi, Hermani, Jayani dan Kuanyi ling..🤣🤣🤣
This comment has been removed by the author.
DeleteBetul, kenapa Satriani ngga dibawa juga sama Agus, lumayan buat tumbal.😁
DeleteTul.. jadi knp ga dibawa, mas? 😆
Deleteceritanya keren sekali sampai sampai mata tuhan pun dikeluarkan, jadi teringat edisi di film tupas tuparius
ReplyDeleteIya memang meminjam istilah dari salah satu pilem tapi lupa pilem apa, saya jarang lihat judul kalau nonton 😆
DeleteAgus koq gitu ya tabiatnya, menggagahi wanita gila, Upsss salah tangkap ternyata. Maaf Mas Gus..
ReplyDeleteahh ini kan orang yang selalu salah tangkap kan
Deleteeh maaf salah tangkap saya
Salah tangkap dan salah tanggap itu beda 😆
Delete@ancis, @sudibjo,
Jgn minta maaf sama Mas Agus entar dimintai gula teh 😆
Gila bahasa sopannya tuna otak, kang..wkwkwk
ReplyDeleteHebat juga si Jaey punya satelit mata tuhan tapi kok sering kehilangan sinyal ya? (Bingung)
Wkwk tuna otak, masuk pak eko 😆
DeleteSoal satelit aku jawab pakai hayalan aja ya. Satelit sejenis ini pakai 5G dan tidak pakai sinyal tidak pakai pulsa lagi dan tentunya tidak pakai nomor hp lagi 😆
gambar profilnya bikin gimana gitu yak, he-he
ReplyDeleteProfil yg mana kang? 😆
Deleteheh baru ngeh kalau si Agus ini adiknya artus,...eh aktris, eh artis....
ReplyDeletePening banget ya kang ngedit kode sampai nulis artis aja typo2 😆
DeleteBetul Agus adiknya artis, Agus juga artis tapi munculnya pas di acara berita 😆