Skip to main content

Patah Hati Internasional

Cerpen setengah nyata dengan nama-nama pengganti yang diperankan oleh teman-teman Blogger. Saya pinjam nama-namanya ya guys, thank you hehe.




Sambil menulis cerpen di ponselnya dan saat membayangkan ide cerita yang akan ia buat, Jaey sesekali melihat kearah TV, setelah ide di dapat ia kembali menulis dan saat ide buntu ia kembali melihat ke arah TV lagi, namun kali ini pandangannya tak beralih ketika menyaksikan bintang iklan di TV tersebut.

"Manis banget bintang iklannya!" Ucapnya dalam hati menyaksikan bintang iklan Wafer di TV tersebut.

"Siapa ya namanya? Dari wajahnya sepertinya bukan orang Indonesia? Agak lebih dominan ke Korea." Ucapnya lagi masih terus terkagum-kagum.

Jaey adalah seorang berkarakter Perfectionis, dalam urusan dengan lawan jenis ia tak mudah mengatakan cantik begitu saja, apa yang menurut orang lain cantik tapi baginya biasa saja dan sebaliknya tak jarang yang menurut orang lain kurang cantik tapi baginya malah cantik, mungkin karena itulah kecantikan dikatakan sebagai relatif.

Iklan telah berlalu, Jaey kembali mengetik di ponselnya dan masih sesekali mengarahkan pandangannya ke Telivisi, namun kali ini iklan wafer itu muncul lagi.

"Oh. Oh.. rupanya dia senang aku lihatin, buktinya dia muncul lagi." Ucapnya Jaey dalam hati dengan jiwa Perfectionisnya yang seolah menganggap iklan itu muncul lagi karena merasa senang di tonton olehnya, sungguh alasan tak mendasar, mana iklan bisa tau kalau dia sedang di tonton oleh si Jaey. Si Jaey memang ada-ada saja pemikirannya.

Penasaran ingin tau siapa bintang iklan di TV tersebut, Jaey sejenak menghentikan aktifitasnya menulis cerpen dan beralih menuju pencarian Google mencari tau siapa nama bintang iklan wafer tersebut.

"Nama bintang iklan wafer blabla" Tulisnya di pencarian Google. Lalu muncul sederetan merek iklan wafer tersebut, beruntung banyak yang mengulasnya jadi tak terlalu repot mencarinya.

"Nama Dani Grove, kelahiran Inggris - Thailand." Benar dugaan Jaey, bintang iklan tersebut bukan orang Indonesia, walaupun Inggris tapi wajahnya dominan ke Asia.

Tapi sayang foto-fotonya bersama iklan semua, Jaey penasaran ingin melihat fotonya yang tanpa embel-embel iklan dan akhirnya Jaey menemukan IG dia, gudang tempat foto-foto dia.

"Kok agak beda ya wajahnya sama yang di TV, yang di TV imut-imut, yang di IG ini agak lebih dewasa. Tapi oh mungkin, iklannya di TV itu waktu dia remaja, yayaya!" Inilah kelebihan mata seorang Perfectionis, ia peka melihat perbedaan sekecil apapun karena sepertinya seorang Perfectionis sangat detailed.

"Gapapa ah paling beda 2 tahun sama yang di TV, yang penting manisnya tetap sama." Jaey kemudian mengambil satu buah foto di IG Dani tersebut dan mengunggahnya ke FB.

"Cantik kan guys cewe gua, tapi sayang namanya Dani, seperti nama cowo wkwk!" Tulis Jaey diunggahannya di FB.

Hari-hari berikutnya Jaey lebih sering ke IG hanya untuk melihat unggahan apa yang di posting Dani hari ini. Bisa dibilang ini pengalaman pertama bagi Jaey bermain IG, sebelumnya dia tidak punya akun IG namun lantaran penasaran ingin melihat foto-foto Dani akhirnya Jaey membuat aku IG. Jaey senang setiap mendapat unggahan baru dari akun Dani yang diunggah sekitar 2 hari sekali.

"Melihat fotomu saja sudah cukup membuatku bahagia, apalagi memilikimu, hahahay!" Ucap Jaey dalam hati. Gara-gara Dani, karakter Jaey yang sebelumnya Perfectionis dan Superior, kini sedikit bergeser menjadi Melankolis.

"Dani oh Dani.." Ucap Jaey sambil menatap foto gadis itu di IG-nya, ingin Jaey menulis komentar "I Luv U so much!" Namun ia urungkan menulis komentar itu karena sudah terlalu banyak pengomentar lain yang menuliskan komentar serupa, setidaknya komentar orang lain sudah cukup mewakili perasaan Jaey ke Dani.

Namun pandangan Jaey tertuju pada empat orang pengomentar yang komentarnya tampak berbeda dari yang lainnya, umumnya pengomentar berbahasa Inggris namun mereka berempat hanya menggunakan bahasa lokal sehari-hari.

"Very Cute ❤" Komentar Tiwi.

"Wonderful Girl 😍" Komentar Keza.

Namun berbeda dengan komentar 4 orang ini.

"Sudah mulai besar wafernya!" Komentar Agus.

"Digarap tiap hari mungkin." Balas Satria.

"Hmm.., putih wafernya." Komentar Herman.

"Wafer yang mana, Man? 🤣" Tanya Khanif pada Herman.

Jaey jadi senyam senyum sendiri dan tak jarang spontan mengakak dalam hati membaca komentar ke empat orang tersebut. Sepertinya benar adanya ungkapan kalau "bahagia itu sederhana, dengan membaca komentar saja bisa bahagia".

Kini hari ke hari alasan Jaey ke IG bukan lagi semata-mata karena ingin melihat Dani tapi juga ingin melihat pengomentarnya dari Indonesia yaitu ke 4 orang pengomentar tersebut dan juga yang lainnya yang masing-masing dengan tingkahnya bahkan salah satu pengomentar terang-terangan menyebutkan: "Aku menunggu pengomentar dari Indonesia 🤣" Komentar dari akun bernama Pak Tanza tersebut yang juga sepertinya sehati dengan Jaey, karena Jaey juga senang dan menantikan komentar dari pengomentar Indonesia di akun Dani tersebut.

Namun meski begitu Jaey tak pernah sekalipun mengirim komentar, sepertinya Jaey hanya penyimak setia yang lebih menyimpan kekagumannya hanya dalam hati.

Hari berikutnya seperti biasanya sekitar dua hari sekali Dani mengunggah postingnya lagi, namun kali ini ia berfoto sedikit lebih terbuka daripada biasanya.

"Hmm, besar sebelah." Komentar Satria.

"Besar sebelah mana bro?" Tanya Khanif.

"Aku curiga, jangan-jangan dia ini batangan!" Komentar Agus. Jaey berfikir keras memahami maksud dari komentar Agus tersebut, kemungkinan paling mendekati, komentar Agus tersebut mengarah pada pada bahwa di Thailand banyak perempuan jadi-jadian.

"Wafernya tampak enak, bagi donk!" Komentar Herman.

"Kira-kira wafernya pink atau coklat?" Tanya Netizen lainnya.

"Aku fokus ke jam tangannya." Komentar Netizen lainnya saat melihat jam tangan yang dipakai Dani menempel ke dada.

Seperti biasa, Jaey hanya cengar-cengir sendiri melihat komentar para Netizen tersebut namun disisi lain ada rasa ingin membela orang yang di idolakannya tersebut.

Tak sabar akhirnya Jaey ikut mengoomentari dan ini komentar pertama sekaligus terakhir dari Jaey: "Tidur Nak, sudah malam!"

Sejak itu Dani menjadi jarang mengunggah posting baru, seminggu dua minggu ditunggu namun ia tak pernah mengunggah posting lagi. Sampai sekitar tiga minggu akhirnya saya tanpa sengaja melihat postingan dia disarankan oleh IG di kolom pencarian.

"What? Mengapa disarankan lagi, bukan kah dia memang teman saya." Ucap Jaey dalam hati. Penasaran Jaey kemudian membuka posting saran tersebut dan melihat halaman profil Dani dan terdapat banyak posting baru diprofilnya tapi kenapa tidak muncul diberanda akun IG Jaey. Spontan Jaey melihat ke tombol follow dan rupanya Jaey kena Unfollow.

"Apa salahku di unfollow, apakah hanya karena aku berkomentar 'Tidur Nak, sudah malam!' ataukah karena aku orang Indonesia?"

"Follow lagi gak ya, hmm?"

"Kalau di follow lagi harga diriku dimana? Aku kan Mr. Perfectionis."

"Satu-satunya cara untuk mengetahui jawabannya, ya aku harus memfollownya lagi." Pikir Jaey kemudian memfollow skun Dani lagi.

Dan saat Jaey masuk ke kolom komentar dipostingan terbarunya keadaan sudah tidak seperti dulu lagi, komentar-komentar yang dulunya menghibur kini berubah menjadi penuh kebingungan dan sepertinya benar dugaan Jaey diawal, yang diunfollow hanya pengagum dari Indonesia saja.

"Woy, kenapa pada di-unfollow-follow-in?" Tanya salah seorang Netizen.

"Sepertinya akun bodong nih?" Tanya Herman.

"Benar, yang dia follow juga cuma cewe semua" Timpal Khanif.

"Pada kemana nih pengomentar dari Indonesia?" Ucap Agus.

"Woooy, balikin akun Stefanie gue!" Komentar Satria. Satria menyebut Dani dengan sebutan Stefanie.

Dari komentar-komentar itu Jaey akhirnya mendapat sedikit gambaran jawaban atas pertanyaannya yang ada di hati, paling tidak ia lega karena bukan cuma dirinya yang kena unfollow tapi juga yang lainnya.

Selang beberapa hari Dani mengunggah posting baru lagi namun kali ini postingnya sangat panjang, Jaey menekan tombol terjemahan namun mesin penerjemahnya tidak begitu sempurna sehingga beberapa maksud kalimat menjadi tidak jelas namun beberapa kalimat kurang lebih berbunyi:

"Aku hanya berbagi karya di sela-sela kesibukan kuliah dan berharap ada manfaat dari itu."

Meskipun pengomentar dari Indonesia menggunakan bahasa lokal tapi selama ini sepertinya Dani mengerti komentar mereka karena kemungkinan Dani pernah tinggal di Indonesia selama suting iklan atau mungkin ada yang menerjemahkannya untuk dia.

"Kapan ke Indonesia lagi?" Komentar Khanif.

"Aku menunggu komen dari Indonesia" Komentar Satria.

"Aku menunggu komen dari Indonesia" Komentar Agus.

"Aku menunggu komen dari Indonesia" Komentar Herman.

"Mana nih pengomentar dari Indonesia?" Tanya Netizen lainnya.

Jaey masih tersenyum sedikit membaca komentar-komentar itu karena mereka mendadak kalem tak lagi mengomentari penampilan Dani.

Selang beberapa hari setelah itu Dani mengunggah foto lagi, sebuah foto gelayutandi tubuh laki-laki dan sekilas tampak seperti berciuman.

"Ahh.. Patah hati nasional!" Komentar Khanif.

"Ahh.. Patah hati nasional!" Komentar Herman.

"Ahh.. Patah hati nasional!" Komentar Satria.

"Ahh.. Patah hati nasional!" Komentar Agus.

"Patah hati internasional!" Ucap Jaey dalam hati sambil me-tap tombol keluar dari aplikasi IG.

Jaey menghela nafas panjang sambil menonton TV, sesekali iklan wafer itu muncul lagi tapi Jaey buru-buru memindahnya ke channel lain.

Selingan lagu dari SOS.

Aku tak percaya lagi, akan guna matahari, yang dulu mampu terangi, sudut gelap hati ini.

Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap, hingga nanti suatu saat, kan ada cinta kudapat.

Mengapa ada bahagia, bila derita tercipta, mengapa ada sang hitam bila putih menyenaaangkaaaan, aku pulaaang, tanpa dendaaaam, kuterima.., kekalahanku.

Keesokan harinya Jaey masuk lagi ke aplikasi IG, namun semua sudah terasa hambar.

Kalimat ini juga seakan berubah "Melihat fotomu saja sudah cukup membuatku bahagia, apalagi memilikimu!"

Berubah menjadi "Ngefans saja sakitnya begini, apalagi aku memilikimu, mungkin sakitnya akan lebih lagi."

Namun satu hal yang Jaey pelajari dari kisah ini, dulunya Jaey bingung melihat seluruh dunia berduka atas kepergian Michel Jackson dan juga ada artis Korea yang bunuh diri dan banyak para gadis diseluruh dunia menangisi pemakamannya.

Jaey tidak mengerti mengapa mereka menangis?

Namun sekarang Jaey jadi mengerti mungkin itulah rasanya ketika ngefans.

"Thanks Dani tapi maaf aku harus me-unfollow-mu wkwk!" Ucap Jaey dalam hati sambil menekan tombol unfollow.

Selingan lagu penutup dari Dewa 19.

Ingin kubunuh pacarmu, saat dia peluk tubuh indahmu, di depan kedua mataku, makan hati jadinya, cantik aku cemburu.

Meskipun aku pengagum rahahasiamu, meskipun aku selalu yang kedua, tapi aku manusia yang mudah sakit hatinya.

Tamat! (Fiktif Woy Wkwk)

Comments

  1. 🤣🤣🤣🤣🤣 Oohh Dani nama Aslinya Huu gue kirain Dahlan Huu..🤣🤣🤣

    Harusnya ente berguru ilmu tembus pandang sama Selendang kubur Huu..jadi bisa melihat apakah si Dhani wanita tulen atau setengah laki setengah perempuan.🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tul huu Danie, klo Dahlan mah guru ngaji huu 🤣

      Keren juga klo punya ilmu tembus pandang bisa lihat ke dalam2 🤣

      Hehe pak 👍

      Delete
  2. sekarang apa apa bisa dioperasi.... muka, hidung dan bahkan alat kelamin.
    ada yang sudah dioperasi jadi laki laki, tau taunya bisa hamil....

    # interesting ceritanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha perempuan dioperasi jadi laki2 terus hamil, gimana cara dia ngelahirin tuh 🤣🤣

      Tengkyu 🙏

      Delete

Post a Comment