Skip to main content

Pangeran Kucing dan dr. Cantik

Setiap mendengar kucing bertarung biasanya aku otomatis berdoa pada Tuhan.

"Ya Allah, selamatkan lah kucing-kucing itu. Amin."

Ada rasa tak tega mendengar raungan dari salah satu kucing berantem itu, suaranya terdengar sangat menderita dan tak berdaya. 

Sampai suatu hari ketika melihat kucing betina aku merasa tertarik, seperti ketertarikanku pada wanita manusia, "Ada apa denganku?" Ucapku membatin. Juga ada rasa-rasa ingin menggarong, kepengen loncat-loncat dan lainnya.

Saat aku becermin, "Huaaaaa.." aku terkejut dan rambutku mendadak berdiri, rupanya aku berubah menjadi kucing.

Aku panik, berlari kesana kemari, menggigiti kaki setiap orang yang kutemui untuk memberitahukan mengapa aku berubah menjadi kucing, tapi tak ada yang mempedulikannya, karena aku hanya bisa mengucapkan "ngeong-ngeong".

Aku sedih, berjalan tak tentu arah, penuh ketakutan, terutama ketika bertemu anjing maupun kucing jantan yang tubuhnya lebih besar dariku.

Bebarapa hari berlalu, aku kelaparan, tak ada buruan cicak yang kudapatkan, meminta pada manusia kadang diberi kadang tidak, aku semakin kurus, dengah langkah terseok-seok aku terus melangkah di rel kereta api, hingga ambruk tak berdaya di sisi rel kereta api itu.

Lidahku menjulur, bulu-buluku tampak basah, mataku belekan, hidupku sudah seperti telur di ujung tanduk.

***

Dari kejauhan tampak wanita cantik berambut gelombang dan berbaju putih menghampiriku, sepertinya dia Dokter, dia menyuntikkan air dari suntikan tanpa jarum kemulutku, tetes demi tetes air meresap ketenggorokanku, dia mengangkatku dan memasukkanku kedalam keranjang.

Kemudian aku dibawa kesebuah ruangan dan dirawat oleh Dokter cantik itu penuh kasih sayang, hari-hari berlalu dalam perawatannya aku merasa menjadi lebih baik dan perlahan sehat kembali namun masih tetap dalam wujud kucing.

Hampir setiap hari aku bersama Dokter cantik itu, makan bersama, nonton bersama, tidur bersama, bermain bersama. Seiring itu perlahan tapi pasti naluri kekucinganku memudar, aku tidak lagi tertarik pada kucing betina, juga tak bernafsu menyantap cicak, dan sebaliknya, dalam setiap kesempatan selalu dalam pelukan dan belain Dokter cantik itu membuatku merasa sayang padanya, seperti sayangnya manusia laki-laki pada manusia perempuan.


Aku tak kuasa lagi membendung perasaan, tangan mungilku spontan mengusap wajahnya, dia memandangku pasrah, aku mendekatkan bibirku ke bibirnya, dan.. setelah itu secara ajaib aku berubah menjadi manusia lagi.

***

Aku tak tau apa yang terjadi, tak ada penjelasan samasekali mengapa aku berubah wujud menjadi kucing lalu berubah kembali menjadi manusia, yang pasti aku senang menjadi manusia kembali.

Dan karena itu, aku menyebut diri sebagai "Pangeran kucing". Tamat!

Comments

  1. Jadi kayak dongeng..hihihi

    ReplyDelete


  2. Setelah menyentuh dokter cantik itu sang kucing langsung berubah jadi pangeran yang bergelar kucing garong.🤣🤣🤣


    Kenapa nggak gantian dokter wanita itu belai wajah sang pengeran kali aja sang dokter itu berubah jadi ayam jago yang suka berkuruyuk minta dikelonin siang malam.🤣🤣🤣🤣🤣🤣🐓🐓🐓🐓🐓🐓🐓🐓🐓


    Kuuukuuuuurrrruuuuyyyuuukkkkk!!!!..🐓🐓🐓🐓🐓 🤣🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah setuju, setelah kucing itu berubah jadi manusia namanya kucing garong.🤣🤣🤣

      Delete

Post a Comment