Skip to main content

Kisah Penjagal dengan dua Keajaiban

Kisah Penjagal dengan dua Keajaiban

Tersebutlah seorang pemuda berprofesi jagal di zaman Bani Israil. Ia yang kekar dan tampan memendam perasaan kuat pada gadis tetangganya.

Suatu ketika. Gadis itu diutus keluarganya keluar desa, guna mencari beberapa kebutuhan mereka.

“Aha! Kesempatan emas!” mungkin batin pemuda kekar itu. Lalu dia membuntutinya dari jauh. Ketika ada kesempatan, ia lancarkan segala macam rayuannya; mulai yang biasa, sedang, maupun kelas berat.

Ibarat batu yang tertetesi air sepanjang masa. Pelan tapi pasti, pertahanan gadis belia itu mulai runtuh. Ketika si Kekar akan melancarkan aksi pamungkasnya, tiba-tiba, si gadis tersandar lemah, tubuhnya menggigil, dan dia berkata pelan, “Jangan… Jangan lakukan, Ah. Aku… Sungguh mencintaimu, bahkan melebihi dirimu. Tapi.. (Sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan) Aku lebih takut kepada Allah!”

Blarrr!

Pemuda itu tertegun! Segala hasrat yang menumpuk tadi, sirna! “Kau takut kepadaNya. Sedangkan Aku tak takut?! Duh Gusti…” tiba-tiba ia menyurutkan langkahnya. Pamit minta maaf. Lalu membalikkan badannya. Dan sejurus kemudian meninggalkan sang dara dengan kesuciannya.

Ia berjalan tak tentu arah. Mengikuti kemana saja arah kaki melangkah. Hatinya remuk redam. Perasaan penuh dosa menyelimutinya. Ia taubat nasuha; benar-benar menyesal dan tak ingin kembali melakukan larangan Sang Pencipta.

Hingga tanpa terasa, ditengah padang pasir berhawa terik memuncak, tenggorokannya mengering. Langkahnya sempoyongan. Haus yang menghebat membuat tubuhnya limbung, ia pasrah jika ajal menjemput.

Tiba-tiba, sekonyong-konyong ada orang yang menghampiri dan menanyainya. “Hei, Masszeehhhh! Sampeyan kenapa!” kata orang asing yang ternyata adalah salah satu Rasul untuk Nabi Bani Israil.

“Haus… haus…” katanya pelan tanpa tenaga.

“Merapatlah kesini. Dan berdoalah (Sebab salah satu doa yang mujarrab adalah doa orang kesulitan, termasuk pemuda yang kehausan hampir mati ini). Sampeyan doa agar kita di naungi mendung ya, hingga desa terdekat.”

“Haduh... Aku merasa tak punya amal baik apapun. Anda sajalah yang berdoa” timpalnya lirih.

“Baik, Aku yang berdoa. Sampeyan yang ngamini, ya”.

Lalu mereka berdua berdoa. Dan ajaib! Tak selang beberapa lama. Mendadak muncul awan berarak, lalu berkumpul dan berhenti tepat di atas mereka.

Kemudian, mereka berdua meneruskan perjalanan dengan sedikit lega. Haus yang dahsyat pelan tapi pasti menghilang, tergerus oleh semilir angin sejuk yang berhembus halus di bawah awan itu.

Sesampai di desa terdekat. Mereka memutuskan untuk berpisah. Sang Rasul mengambil jalan kanan, dan Sang Penjagal mengambil jalan kiri. Tapi terjadi keanehan kedua, awan itu tidak mengikuti kemana Rasul itu pergi, tapi malah mengikuti pemuda itu!

Sang Rasul balik kanan, menyusul pemuda itu. “Luar biasa. Kau yang tadi berkata tidak mempunyai amal baik sama sekali, malah awan diatas itu mengikutimu setelah bersama-sama menaungi kita. Aku kesini ingin memberimu khabar dari wahyu yang baru saja kudapatkan, bahwa: ‘Sungguh! derajat orang yang taubat disisi Allah Ta’ala, tiada yang menyamainya!”

***

Kata kakakku yang baru menceritakan kisah itu setelah mengaji kitab Ihya Ulumiddin juz 3 bab Kasrus-Shahwatain; memecah dua syahwat, kepadaku, “Jadi, jangan over pede ketika di daulat berdoa dengan doa yang panjang; merintih; menggebu; hingga tangan gemetar saking lamanya, Jangan-jangan yang membuat doa itu terkabul adalah mereka yang duduk nylempit dibawah pohon pisang dengan alas koran bekas.”

Sumber: Facebook, Write by: Robert Izmi dan Share by: M Agus NS dan di Share again by me.

Comments



  1. Berarti intinya sekecil apapun Do,a jika tulus dan ikhlas, Ditambah dengan taubat yang ikhlas pula siapapun orangnya tuhan tidak pernah membeda-bedakannya yee Huu...😊😊


    Terus sang gadis itu kemana Huu...Apa namanya si Amanda Huu.??? 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan si kekar itu KH Jaey Cool dong.😄

      Delete
    2. Iya huu Allah tidak membeda-bedakan hambanya.

      Kalau Gadisnya kurang tau saya huu mungkin pulang kerumahnya, iya beri saja nama Amanda 🤣

      🤣🤣 Si Kekarnya Jaey Cool? seru tuh 🤣

      Delete
  2. Kalo taubat nasuha memang mujarab, tapi sepertinya di zaman sekarang agak susah soalnya banyak godaannya. Tapi jika benar-benar kapok bisa taubat nasuha sih.😀

    Contohnya tetangga sebelah, ia suka minum minuman keras, tiap gajian atau ada temannya yang ngajak mabok hayo saja. Sampai akhirnya temannya itu mati karena over dosis minum arak oplosan, ia akhirnya benar-benar tobat tidak mau minum lagi, mungkin ngeri lihat temannya mati.😀

    Sekarang kalo gajian duitnya buat main kartu saja.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kalau sulit.. taubat saja tiap saat, khilaf.. taubat.., khilaf.. taubat lagi 🤣 daripada ga taubat samasekali? 🤣

      🤣 Tobat di satu hal pindah ke hal lain.. pas tobat dari main kartu habis itu kira2 main apakah lagi 🤣 tapi ya semoga saja setelah itu bisa tobat permanen 👍

      Delete
  3. Aku pernah mengkaji cerita ini dulu. seru ceritanya sih, bikin bersyukur skrang dikash pilihan yang baik. dan ya tetep berusaha tobat karena pasti banyak kesalahan juga xixixixi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah salut Keza pernah mengkaji buku itu, kirain cuma doyan fiksi doang. 🤣🙏👍

      Iya manusia tempatnya salah dan khilaf jadi perlu untuk selalu berusaha bertobat xixixi

      Delete
  4. kisah yang penuh makna....
    thank you for sharing

    ReplyDelete

Post a Comment