Kisah Minyak Rambut Dikencingi Tikus

Kisah ini bermula ketika semasa SLTA, waktu itu saya tinggal di rumah paman dan rumahnya menyatu dengan toko. Saking banyaknya barang di toko sehingga tidak muat lagi di gudang dan mau tidak mau sebagian barang di taruh sampai ke samping-samping kamar tidur. Barang seperti kardus-kardus berisi mie instan, snack-snack dll, yang otomatis membuat banyak tikus berdatangan tanpa diundang.

Seperti biasa rutinitas pagi saat akan berangkat sekolah, melakukan persiapan, seperti memakai minyak rambut, dll.

Tapi entah apa yang terjadi pagi itu, mungkin karena malamnya saya terlalu banyak bergadang sehingga terlambat bangun dan sedikit linglung.

Jadi, pas membuka laci ingin mengambil minyak rambut dan pas saya lihat kok tutup minyak rambutnya terbuka, "Ah pasti kemarin saya lupa menutupnya..", saat melihat di minyak rambut itu terdapat genangan air dalam wadahnya, saya langsung menduga itu pasti kencing tikus tapi kurang yakin, untuk memastikannya kemudian saya lepas laci meja itu dan benar saja ada bolongnya, sepertinya tikus masuk dari sana, "Tapi ya sudah lah, untuk kali ini tak usah pakai minyak rambut.." pikir saya.

Dan saat bersamaan setelah itu teman yang biasa menjemput sudah menunggu di depan rumah, saya bisa mengenali dari suara knalpot BMW-nya, waktu sudah mepet, sambil berlarian meraih ransel dan berkaca sebentar, "Eh rambutku kering belum pakai minyak rambut..", secara spontan ku tarik laci dan mencolek minyak rambut WAX yang ada disana dan saya usapkan ke rambut hingga merata dan taraaaat (mengendus-endus) hum.. hum.. bau apa ini? seperti bau pesing, saya lalu menggumam dalam hati "Oh noo...!!", sepertinya saya lupa dan tanpa sengaja memakai minyak rambut yang dikencingi tikus.

Sebelum melanjutkan ceritanya kita menyanyi dulu yuk lagu yang sering kunyanyikan waktu itu.

"Pok ame-ame belalang kupu-kupu, main rame-rame sampai tak ingat waktu. Bangun tidur aku gosok gigi, cuci muka karena malas mandi, Papaku juga marah-marah karena aku bangun kesiangan, sampai sekolah lonceng telah berbunyi, aku berlari takut di setrap, karena aku memang kurang tidur, waktu ku ngantuk di lempar kapur.." (Selesai lagunya)

Sampai di sekolah, saya kemudian bercerita pada semua teman sekelas, "Hai all, tadi aku habis pakai minyak rambut yang dikencingi tikus lho!.. nih.., nih.., coba cium kalau gak percaya?" kemudian saya ciumkan rambut ke semua orang tapi anehnya tak ada seorangpun dari mereka yang mencium bau pesing.

Kecuali Nita (anak Paskibra), setelah dia mengulang-ulang mencium rambutku berkali-kali untuk memastikan apakah benar ada bau pesing atau tidak dan menurut dia memang ada sedikit tapi aromanya samar-samar.

Tadinya, begitu sampai di sekolah rencananya saya akan langsung keramas dirumah Bapak penjaga sekolah tapi berhubung tak ada yang mencium bau pesing, "Ya sudah gue santai aje..", hihi.

Tapi beberapa minggu kemudian, tiap jam istrihat kan biasanya saya baring di pangkuan Nita sambil disuapin snack, dan saat itu dia melihat beberapa lembar uban di rambutku, dia langsung bikin pengumuman di kelas "All, berita heboh, si Ajaey sudah beruban..", beberapa orang datang langsung berkumpul mengecek rambutku dan mengacak-acaknya.

Sejak saat itu beberapa hari sekali saya dikerubutin beberapa orang teman untuk dicabuti ubannya, saya telungkupkan kepala di meja dan mereka bahagia kalau menemukan uban, "Hore gue dapat!" tidak hanya teman cewek saja tapi juga cowok, hanya saja bedanya cowok sedikit brutal, kalau mereka tak menemukan uban, rambut saya ditarik-tarik dan di jambak.

Kalau jaman sekarang rambut putih terkadang jadi style ya, hehe.