Kata "Pakde" pada judul dimaksudkan sebagai persamaan untuk "Orang yang berkepentingan mengatur itu", karena terlalu panjang untuk diletakkan di judul jadi saya buatkan kata ganti menjadi Pakde. Wkwk!
Saya menulis ini karena berfikir rasa-rasanya sampai kapanpun judi bukanlah hal baik, namun mengapa sering muncul Iklan Aplikasi Perjudian di Medsos, seolah judi sudah menjadi sesuatu yang lumrah, apakah tak ada lagi yang mau mengaturnya sehingga mereka dapat berpromosi dengan bebas, bahkan dari gambar iklannya di bintangi oleh artis-artis papan atas, dan dari pengomentarnya sepertinya peminatnya banyak. Dan istilah yang sering mereka ucapkan adalah "Gacor, Rungkad, Server Singapura, dll." Dan paling menyedihkan, gadis yang saya idolakan (Pipit) juga turut mempromosikan aplikasi tersebut.
"Amanda chyank jangan ikutan yah! Cukup Pipit aja yang terjerumus, wkwk!"
"Kalau Amanda butuh duit, ngomong aja ama Papah, sama Papahnya Amanda tentunya, bukan ke saya, kecuali Amanda mau manggil saya Papah, xixi!"
Mungkin terlintas dipikiran agan, saya sering mendapatkan saran iklan semacam itu karena saya termasuk penyuka judi, saya rasa tidak juga, hanya saja memang saya sering memainkan game simulasi (Domino Island) yang menyerupai aplikasi judi semacam itu, terlebih saya juga pernah menginstall aplikasi investasi, dimana aplikasi investasi ini oleh sebagian orang disamakan dengan aplikasi perjudian. Jadi mungkin karena itu saya sering mendapatkan saran iklan semacam itu.
Salah seorang yang menyamakan App investasi dengan judi adalah teman saya, Mr. Warren Buffet, seorang investor legendaris dan orang terkaya nomer lima di dunia, sering menyamakan aplikasi investasi dengan judi. Menurutnya, investasi terbaik bukanlah saham atau emas yang dianggap aset aman dan lindung nilai terhadap inflasi. Investasi terbaik adalah pada diri sendiri. Buffet mengungkapkan pentingnya kemampuan berkomunikasi, mengatakan bahwa jika kamu tidak bisa berkomunikasi, itu sama seperti berkedip kepada seorang gadis di tempat gelap, tidak akan terjadi apa-apa. Kepintaran saja tidak cukup, kamu harus bisa mentransmisikannya, dan transmisi tersebut adalah komunikasi. Menurut Buffet, berinvestasi pada pengembangan kemampuan komunikasi dapat meningkatkan nilai seseorang hingga 50%.
Kembali ke topik, bicara soal __iklan aplikasi perjudian seolah sudah menjadi sesuatu yang lumrah__, saya kuatir ini akan menjadi malapetaka buat kita semua, soalnya Guru Kita Mr. Gus Baha pernah mengatakan: "Menganggap maksiat sesuatu yang biasa adalah kehancuran." Oleh karena itu beliau mengajak untuk tidak membicarakan aib diri sendiri, karena kuatir aib akan dianggap sebagai sesuatu yang biasa.
Saya menafsirkan "kehancuran" disini seperti Corona, yang menyusahkan kita semua, inti yang ingin saya sampaikan adalah "Jangan sampai penjudi makan nangkanya kita-kita kena getahnya", wkwk!
Baca juga: Yuhuu Tabunganku di Bank sudah 3M
Sebagai tambahan, berikut ini nasehat dari ChatBot AI.
Iklan aplikasi perjudian yang semakin marak di media sosial (medsos) telah menjadi isu kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi fenomena tersebut, mengidentifikasi penyebabnya, serta membahas dampaknya pada masyarakat dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini.
Penyebab
1. Regulasi yang Longgar
Beberapa negara belum memiliki peraturan yang ketat terkait iklan aplikasi perjudian di medsos, sehingga pemasarannya menjadi lebih mudah dan tidak terkendali.
2. Target Audien yang Tidak Tepat
Pemasar aplikasi perjudian seringkali menggunakan teknologi iklan yang canggih untuk menargetkan kelompok masyarakat yang rentan atau berpotensi menjadi pecandu judi.
Dampak
1. Peningkatan Jumlah Pengguna
Iklan yang agresif dan menggoda dapat meningkatkan jumlah pengguna aplikasi perjudian, termasuk mereka yang sebelumnya tidak tertarik pada perjudian.
2. Potensi Keuangan yang Buruk
Individu yang terjerat dalam perjudian karena iklan ini berisiko mengalami masalah keuangan serius akibat kecanduan dan kerugian finansial.
3. Dampak Sosial dan Keluarga
Kehadiran aplikasi perjudian dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan sosial dan keluarga, karena perilaku yang merugikan dan mengabaikan tanggung jawab.
Langkah-Langkah Pengendalian
1. Peraturan yang Ketat
Pemerintah perlu memperketat regulasi terkait iklan aplikasi perjudian di medsos, termasuk sanksi yang tegas bagi pelanggar.
2. Edukasi Masyarakat
Kampanye penyuluhan tentang risiko perjudian dan dampak negatifnya harus ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
3. Peran Platform Medsos
Platform medsos juga harus lebih bertanggung jawab dengan mengawasi dan menghapus iklan perjudian ilegal atau berbahaya.
Kesimpulan: Maraknya iklan aplikasi perjudian di medsos merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Dengan peraturan yang ketat, edukasi masyarakat, dan peran aktif platform medsos, kita dapat mengurangi dampak negatifnya dan melindungi masyarakat dari risiko kecanduan dan kerugian finansial.
Sampai kiamat Judi nggak bakalan bisa hilang Huu... Bahkan dari zaman nabi yang namanya judipun sudah ada.π
ReplyDeleteContoh kecil saja admin blog ini tanpa sadar juga hobi bermain judi.ππ
Bahkan anak SD pun sejak zaman zebot sudah hobi bermain judi. Bahkan terkadang ada uang dari judi untuk pembangunan sebuah negara.ππ
Ya minimal jangan terang2an lah huu, masa sampai di iklankan segala sebebas itu, kasian anggota DPR jadi tertarik kan buat ikut main π€£
Deleteπππ π€£π€£ ππππ
ReplyDeleteKenapa emotnya jereng keatas huu πππ€£
DeleteNjirr postingku di anggap copas gara2 lirik lagu itu huu, ta simpan ke draft π€£π
Deletepakde sedang kerja kerja kerja.... hehehe
ReplyDeleteπ€£π€£ kerja di sawah dan pasarπ
DeleteEh, beneran sih, makin lama makin banyak rasanya. Malah kalau buka instagram, banyak orang post reel pakai WM situs/aplikasi judi. Hadeeeeh :'D
ReplyDeleteNah kan, betul kan, dunia kecil aja melihat apalagi dunia besar π π
Delete