Skip to main content

Cerpen: Open BO dalam Lapas

Cerpen: Open BO dalam Lapas

Seorang sipir bernama Jaey sedang mengamati tiga orang tahanan yang baru saja masuk lapas, ketiga orang napi tersebut bernama Satria, Agus, dan Herman.

Satria masuk tahanan karena kasus narkoba, sedangkan Agus berkedok papi kost, dan Herman judi online.

Seperti biasa sebagai sipir yang baik hati dan memanusiakan manusia, Jaey menghibur semua napi tersebut dengan mengajak mereka gitaran sambil menyanyikan lagu bersama.

Mereka menyanyikan lagu: "Andai aku Gayus Tambunan, ku bisa pergi ke Bali, semua keinginan, pasti akan terpenuhi."

Mereka menyanyikan lagu yang pernah viral puluhan tahun lalu, sebuah lagu yang menceritakan tentang orang kaya yang masuk penjara namun bebas berkeliaran diluar penjara, lagu tersebut viral karena orang kaya tersebut tidak terima namanya disebut-sebut di dalam lagu yaitu Gayus Tambunan.

Setelah selesai menghibur para napi dengan menyanyi bersama, Jaey kemudian menyuruh para napi untuk beristirahat.

"Met bobo ya para napi, jangan lupa baca doa." Ucap Pak Sipir.

"Cuci kaki ma num cucu juga ya, Pak Sipir?" Tanya Satria, Jaey hanya tersenyum seraya berlalu meninggalkan 30 orang tahanan dalam sel berukuran 4x4 tersebut.

***

Esok harinya saat makan siang di kantin lapas tampak tiga sekawan tersebut duduk bersama dalam satu meja, menyantap makanan mereka. Jaey juga ikut duduk bersama mereka, namun karena ia sudah duluan makan jadi Jaey hanya merokok saja sambil menemani ketiga napi baru tersebut. Jaey memperhatikan Satria yang sedari tadi ogah-ogahan dengan makanannya, wajahnya pucat dan tangannya gemetaran.

"Kenapa bang, abang sakit?" Tanya Jaey ke Satria.

"Sakaw dia tuh.." Jawab Agus.

"Oh begitu.." Jawab Jaey.

Sambil menoleh ke kiri kekanan Jaey kemudian berbisik ke Satria, "Gue punya barang, mau ga?"

"Mau.. mau.." Jawab Satria cepat.

"Ada uang ada barang.." Jawab Jaey lagi.

"Gampang, nih.." Ucap Satria seraya menyodorkan duit 500 ribu.

"Barangnya entar malam ya bang, entar pas mau tidur saya datang buat ngajak gitaran sambil bernyanyi, nah sambil menyerahkan barangnya.." Jelas Jaey.

"Siap.." Jawab Satria bersemangat sambil menyantap sayur kangkungnya.

***

Pas malam harinya seperti biasa sebagai sipir baik hati Jaey menghibur semua napi tersebut dengan mengajak mereka gitaran sambil menyanyikan lagu bersama dan plus menyerahkan barang pesanan Satria.

Namun di pojokan sel tampak Agus seperti meringkuk kedinginan. "Kenapa dia tuh?" Tanya Jaey pada Herman.

"Biasa, sakaw juga, tapi sakaw-nya karena gada bini.." Jawab Herman terkekeh, Jaey manggut-manggut langsung mengerti maksud dari ucapan Herman.

***

Esok harinya seperti biasa saat makan siang di kantin lapas mereka bertiga kembali duduk bersama dalam satu meja, menyantap makanan mereka dan seperti biasa juga Jaey ikut duduk bersama mereka.

Hari ini Satria tampak lahap menyantap makanannya mungkin karena tadi malam sudah pesta pocong, namun berbeda dengan Agus, dia tampak murung seperti tak nafsu makan.

Melihat teman satu selnya tak nafsu makan, Satria buka suara: "Kenapa gak dimakan mas? enak tuh kangkungnya, cobain deh." Ucap Satria.

"Kangkung again.. " Ucap Herman menimpali.

"Anu kang, aku kangen rumah." Ucap Agus menunduk sedih.

"Bukannya kalau dirumah ente ga pernah dirumah ya, keluyuran terus berburu janda?" Ucap Satria ngakak dan diikuti Herman juga ikut mengakak.

"Sueee.." Ucap Agus seraya memakan makanannya dengan cepat nyaris tanpa mengunyahnya lagi saking kesalnya.

Mendengar suara mereka mengakak, Jaey yang sedari tadi berkeliling mengawasi para napi yang sedang makan siang, kini kembali ikut nimbrung ke meja tiga sekawan tersebut.

"Aku mendengar percakapan kalian, kudengar mas Agus kangen rumah ya? Kalau mas mau, istri mas bisa kok membesuk kesini. Mas bisa melakukan apapun dengan istri mas disini.." Ucap Jaey menjelaskan.

"Nah tuh mas, dari pada sakaw malam-malam.." Ledek Herman ke Agus.

"Ya, cuma ada ongkosnya.." Ucap Jaey lagi.

"Berapa?" Tanya Agus.

"Seikhlas aja mas.." Jawab Jaey berbaik hati.

"Ini cukup ngga?" Ucap Agus seraya menyodorkan duit 200 ribu.

"Ya cukup banget mas, nanti mas langsung calling aja bininya suruh membesuk kesini, tapi jangan suruh pakai daleman, soalnya jam besuknya terbatas, jadi kalian harus cepat.." Terang Jaey sambil melipat duit 200 ribu tersebut dan memasukkanya ke saku.

"Walau mau lama juga, paling ketahanan kita cuma 5 menitan." Ucap Satria terkekeh.

"Ya sepertinya kita harus belajar sama Kakek Sugiono, walau sudah tua tapi masih kuat." Jawab Agus.

***

Esok harinya simpanan Agus datang untuk membesuk, soalnya istrinya tak mau datang, malah sebenarnya istrinya yang menjebloskan Agus ke tahanan.

Sesuai petunjuk dari Jaey yang telah menjelaskannya di hari-hari sebelumnya, Agus langsung menuju ke balik tirai yang hanya berukuran sekitar 1x2 meter di belakang meja sipir, disanalah Agus dan wanita simpanannya melepas kerinduan.

Sementara Jaey, Satria, Herman dan tahanan lainnya kompak berjaga-jaga agar tidak diketahui oleh pihak lain, dan hari itu berlalu dengan sukses.

***

Esok harinya saat makan siang di kantin lapas, Herman mengutarakan maksudnya ingin memesan layanan yang sama seperti yang mas Agus lakukan.

"Tapi aku ga mau dibalik tirai yang ukuran 1x2 itu, ada fasilitas lain ga kang?" Tanya Herman pada Jaey.

"Ada.. ada.., cuma agak mahal mas, 2,5 juta." Jawab Jaey.

"Ga masalah, asal tempatnya cocok." Jawab Herman.

"Buang duit 2,5 juta cuma buat urusan yang 5 menit itu mas? Gile lu.." Ucap Satria.

"Mending keluarin di kamar mandi aja mas 5 menit kelar dan gratis, hehe.." Timpal Agus sementara Herman hanya tersenyum.

***

Esok harinya sesuai petunjuk dari Jaey yang telah menjelaskan di hari-hari sebelumnya, Herman harus berpura-pura sakit dan dibawa ke RS Lapas dan disana akan datang WTS berpakaian suster perawat dan selanjutnya terserah Herman mau melakukan apapun disana dan sesuai harga, Herman bisa melakukannya seharian di RS dalam lapas tersebut.

Mengetahui semua itu, seorang napi lain bernama Khanif, menceritakan semua itu ke salah seorang publik figur dan Youtuber dan di ulas oleh media berita online.

Namun publik figur tempat Khanif bercerita tersebut mengaku tiba-tiba dihubungi oleh kalangan orang-orang penting paska Khanif bercerita tersebut, entah apa maksud semua itu hanya publik figur tersebut yang tau.

Namun yang pasti Jaey orang yang paling untung dalam kisah ini, wkwk!

Tamat!


Catatan:
Cerita ini terinspirasi dari cerita Tio Pakusadewo, seorang artis yang tersandung narkoba dan masuk penjara, dia menceritakan pengalaman yang dilihatnya ke Uya Kuya dan Dedy Corbuzier. 

Comments

  1. wow......
    sepertinya lembaga apapun, ada jaringan mafianya di Indonesia......
    so sad!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pak so sad, semoga bisa diatasi atau minimal diminimalisir..

      Delete
    2. di kita, apa apa cenderung makin buruk....

      Delete
  2. Kwkwkw always Jaey yg diuntungkan (pesti gtu)

    Heumh emang sh skrang mah gakda yg bener2 murni, sering kali ada "ordal" yang bisa ngasih leluasa ngelakuin berbagai hal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong gamau rugi 🤣

      Ya begitulah ordal alias orang dalam nyari uang sampingan buat beli oli samping 😅

      Delete
  3. wkwkwk meski di penjara tapi masih bisa begitu ya kang, emang penjara di negara kita ini kurang disiplin wkwkwk, btw ini kan cuma cerpen yak 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bisa enak-enak, kita yg diluar aja blm pernah ya ena-ena 🤣, tapi menurut kisah memang ada yang seperti itu tapi gatau juga sih fakta atau bukan..

      Delete
  4. Sedih yaa, masih banyak LP yg bobrok begini 😮‍💨. Pantes aja orang2 dipenjara bukan makin bener waktu keluar , tapi malah ngulang kejahatan... Kok pada ga takut makanin uang haram..

    ReplyDelete
  5. LP nya bobrok, mulai dari sipir nya sampai penghuninya.

    Pantesan koruptor kalo ketangkap dadah dadah ke wartawan, soalnya disana bisa BO juga.😤

    ReplyDelete

Post a Comment