Skip to main content

Kemana Perginya Semua Sampah Internet?

Kemana perginya semua sampah internet dan foto yang sudah kita hapus di ponsel?

Menelusuri Jejak Digital yang Tidak Terlihat


Sampah internet, seperti file tidak terpakai, spam, dan data usang, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem digital kita. Meskipun keberadaannya sering tidak tampak, perlu kiranya kita menyadari konsekuensi dari akumulasi sampah ini dan bagaimana kita dapat mengelolanya dengan bijak. Artikel ini akan menelusuri jejak digital dari sampah internet, serta membahas upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini.

1. Tumpukan Sampah Digital


Pertumbuhan pesat penggunaan internet telah menciptakan tumpukan besar sampah digital. Data usang, salinan ganda file, dan email tak relevan semakin mengisi server dan sistem penyimpanan. Pertanyaan krusial adalah, apa yang sebenarnya terjadi dengan sampah internet ini?

2. Tempat Penyimpanan Pusat (Data Centers)


Sebagian besar sampah internet disimpan dalam data centers, yang merupakan kompleks infrastruktur untuk menyimpan, mengelola, dan mengolah data digital. Meskipun ada upaya untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mendaur ulang, data centers juga mengonsumsi energi besar, yang berdampak pada emisi karbon dan dampak lingkungan.

3. Penghapusan dan Daur Ulang


Untuk mengurangi dampak sampah internet, beberapa perusahaan teknologi telah mengambil langkah untuk memperketat kebijakan penghapusan data yang tidak lagi relevan atau diperlukan. Selain itu, praktik daur ulang dan penggunaan ulang perangkat keras dan bahan elektronik juga semakin ditekankan untuk mengurangi limbah elektronik.

4. Potensi Penyalahgunaan Data


Sampah internet yang tidak dihapus dengan benar berpotensi menjadi sumber informasi sensitif yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Masalah keamanan data dan privasi menjadi perhatian utama dalam mengelola sampah internet dengan aman.

5. Peran Pengguna


Sebagai pengguna internet, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mengurangi sampah digital. Menjaga kebersihan dan ketertiban digital dengan menghapus data yang tak perlu, menggunakan fitur-filter untuk menghindari spam, dan membatasi penggunaan sumber daya digital dapat membantu mengurangi kontribusi kita terhadap sampah internet.

Kesimpulan: Sampah internet merupakan masalah serius yang mempengaruhi lingkungan dan keamanan data digital. Untuk menghadapinya, perlu adanya kolaborasi dari semua pihak, termasuk perusahaan teknologi, pengguna internet, dan regulator. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengelola sampah internet secara bijaksana, menjaga lingkungan digital yang bersih, dan mengurangi dampak negatifnya terhadap dunia digital kita.

Kemana Sampah Foto yang Sudah Kita Hapus di Ponsel?


Dalam era digital saat ini, foto-foto telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, terkadang kita perlu menghapus foto-foto tersebut untuk membuat ruang pada perangkat ponsel kita. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya yang terjadi dengan sampah foto yang telah kita hapus? Apakah foto-foto tersebut benar-benar hilang dari perangkat kita? Artikel ini akan membahas jejak digital foto-foto yang sudah kita hapus di ponsel dan apa yang terjadi setelahnya.

1. Hapus dari Galeri, Tapi Tidak Benar-benar Hilang


Saat menghapus foto dari galeri ponsel kita, sebenarnya foto-foto tersebut tidak dihapus secara permanen dari memori perangkat. Biasanya, ponsel akan menandai ruang penyimpanan yang sebelumnya digunakan oleh foto-foto sebagai ruang kosong yang bisa diisi oleh data baru. Dengan demikian, foto-foto yang telah dihapus masih bisa dipulihkan selama ruang penyimpanan tersebut belum digunakan kembali.

2. Penghapusan di "Trash" atau "Recycle Bin"


Beberapa ponsel memiliki fitur "Trash" atau "Recycle Bin" yang mirip dengan fitur di komputer. Foto-foto yang kita hapus mungkin akan disimpan di sini untuk sementara waktu sebelum benar-benar dihapus secara permanen. kita bisa memeriksa folder ini untuk memulihkan foto-foto yang tidak sengaja dihapus.

3. Pemulihan dengan Aplikasi Pihak Ketiga


Jika kita benar-benar ingin memulihkan foto yang telah dihapus, ada banyak aplikasi pihak ketiga yang dapat membantu untuk melakukannya. Aplikasi semacam ini dapat melakukan pemindaian pada ruang penyimpanan ponsel untuk mencari foto-foto yang sebelumnya dihapus dan memungkinkan kita untuk memulihkannya.

4. Pembersihan Data oleh Sistem Operasi


Seiring waktu, sistem operasi ponsel mungkin akan membersihkan secara otomatis file-file yang dianggap sebagai sampah atau data tidak penting untuk mengoptimalkan kinerja perangkat. Ini berarti bahwa foto-foto yang telah dihapus secara permanen akan terhapus dari perangkat.

5. Penanganan Aman Sampah Foto


Untuk menghindari risiko kebocoran data pribadi, selalu pastikan untuk menghapus foto-foto yang sensitif atau pribadi secara permanen dengan menggunakan fitur penghapusan aman yang ada pada perangkat. Fitur ini akan memastikan bahwa data tidak bisa dipulihkan dengan mudah.

Kesimpulan: Meskipun kita menghapus foto dari galeri ponsel, jejak digitalnya tidak sepenuhnya menghilang. Foto-foto yang telah dihapus masih dapat dipulihkan dengan bantuan aplikasi pihak ketiga atau melalui fitur "Trash" di ponsel. Untuk menjaga privasi dan keamanan data, pastikan untuk menggunakan fitur penghapusan aman dan selalu berhati-hati dalam mengelola foto-foto di perangkat ponsel kita.

Sebagai tambahan silakan lanjutkan membaca cerita berikut ini.

Sudah sejak lama saya penasaran sama kedua hal ini tapi belum sempat mencari infonya yaitu Kemana perginya semua sampah internet? dan Kemana perginya foto yang sudah kita hapus di ponsel?

Dan baru-baru ini tanpa sengaja saya menemukan jawabannya di situs Quora.
Ya sudah tanpa basa-basi saya salin saja ke blog ini wkwk, berikut ini penjelasan singkatnya dari pengguna disana.

Kemana perginya semua sampah virtual (internet) yang telah di hapus? Apakah ada server/database khusus sebagai penampungnya?


Sebenarnya sih kalau dalam dunia digital sendiri ketika proses penghapusan tidak ada residu atau sampah yang tercipta karena setiap data yang dihapus itu akan di rewrite/ditulis ulang diatas data yang lama jadi gak perlu ada penampungan data yang dihapus. Cuma kalau bicara tentang internet, ada cache tempat penyimpanan sementara dari data-data lama contohnya di Digital Library of Free & Borrowable Books, Movies, Music & Wayback Machine (http://archive.org)

Disana ada wayback machine dimana kita bisa melihat tampilan website dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi itupun tidak semua karena tidak mungkin untuk menyimpan semua data di internet dalam satu tempat.

Beberapa website seringkali menyimpan data dari usernya bahkan ketika usernya tersebut sudah tidak lagi menggunakan layanan mereka atau menghapus data-data pribadinya, contohnya facebook ketika user menghapus foto dari profilenya, maka foto tersebut akan selamanya ada di database facebook yang dihapus hanyalah indexing nya saja sehingga tidak bisa diakses lagi oleh user itu. Kalau yang skalanya global kayanya gak ada, yang menyimpan data-data itu biasanya webnya masing-masing (koreksi jika salah)

Jadi berdasarkan penjelasan singkat diatas sepertinya sampah internet itu tidak ada ya gan karena data yang kita hapus akan di-rewrite, mungkin semacam apa ya gambarannya, ya pokoknya rewrite lah, wkwk.

Kemana foto yang sudah kita hapus di ponsel?


Jawaban: tidak kemana-mana, tetap di ROM.

Penjelasan singkat:
Saya pakai istilah komputer, karena ponsel juga termasuk komputer.

Gambar yang di ponsel tersimpan di ROM. Jika gambar yang tersimpan itu kita buka pakai aplikasi paint.exe, maka komputer akan meng-copy gambar itu dari ROM ke RAM, dan mengirim instruksi ke monitor untuk menampilkan gambar tersebut. Secara sederhana begitu, tapi sebenarnya lebih panjang prosesnya.

1. Data (file apapun: *.jpg, *.doc, *.mp4, dll.) yang tersimpan di komputer pada dasarnya berbentuk biner.

Biner hanya memiliki dua simbol:
- high dan low,
- 1 dan 0
- 5 volt dan 0 volt, dll.

Contoh penggunaan biner: 110 0001 adalah huruf 'a'.

2. Secara sederhana operasi di komputer cuma ada dua macam: read dan write. yang dibaca dan ditulis adalah biner.

3. Alamat ROM. Bayangkan ROM adalah apartemen yang memiliki 10 lantai, tiap lantai memiliki 10 kamar.

Contoh: kamar saya di lantai 8, kamar no. 7 pada apartemen tersebut. Alamat ROM biasanya ditulis dalam bentuk heksadesimal, heksadesimal juga bisa dikonversi ke biner.

4. Indeks Memori. Bayangkan apartemen tersebut memiliki buku daftar alamat penghuni, yang berisi daftar nama penghuni beserta lantai dan nomor kamar. Jika teman saya hendak mengunjui saya, maka akan saya beri alamat: lantai 8 kamar 7.

Jika gambar dihapus dari komputer, maka komputer akan melakukan operasi write pada pada indeks memori dengan sederet bit 0 pada alamat ROM gambar tersebut, atau secara sederhana komputer hanya menghapus isi buku indeks memori yang mengandung alamat gambar yang dimaksud. Yang nantinya komputer tidak bisa mengakses gambar itu lagi.

Contoh:

Memori indeks:
1. A12FF
2. C379E
3. DD117

ROM:
A12FF → gambar1.jpg
C379E → dokumen1.doc
DD117 → video1.mp4

Lalu gambar1.jpg dihapus, menjadi:

Memori indeks:
1. C379E
2. DD117

ROM:
A12FF → gambar1.jpg
C379E → dokumen1.doc
DD117 → video1.mp4

gambar1.jpg tetap berada di ROM, sampai alamat A12FF digunakan kembali oleh komputer.

Ketika alamat A12FF digunakan kembali, untuk menyimpan file dokumen2.doc:

Memori indeks:
1. C379E
2. DD117
3. A12FF

ROM:
A12FF → dokumen2.doc
C379E → dokumen1.doc
DD117 → video1.mp4

Maaf jadi terlalu teknis penjelasannya, saya sudah berusaha menyederhanakannya.

Demikian gan penjelasan dari pengguna di situs Quora, gimana gan? sudah cukup jelas kan garis besarnya kalau agan merasa belum jelas silakan bertanya ke https://id.quora.com/Ke-mana-perginya-semua-sampah-virtual-internet-yang-telah-di-hapus-Apakah-ada-server-database-khusus-sebagai-penampungnya

Ya sepertinya cukup aman juga ya gan internet ini menjaga privasi kita. Kalau soal data yang ditampung Facebook atau Google saya rasa segala sesuatu itu punya batasan kapasitas, terkecuali mereka punya penampungan unlimited, tapi menurut kisah, unlimited itu juga tidak ada alias hanya kata kiasan. Tapi kalau dipikir-pikir lagi berapa besar sih data seluruh orang di dunia ini, paling besar mungkin totalnya 10GB misalnya wkwk, kalau memang besarnya cuma segitu mah kecil bagi Facebook atau Google untuk menampungnya tanpa perlu menghapusnya. Tapi saya pernah menonton video tempat penyimpanan Google, kalau penyimpanan data sudah penuh, perangkat kerasnya dipinggirkannya, entah dimusnahkannya atau gimana saya gatau. Tapi tenang saja kalau ada yang macam-macam dengan dunia ini banyak orang pintar yang akan protes dan mengerahkan massa untuk demo wkwk.

Comments

  1. Intinya tetap ada tempat pembuangan data2 user baik medsos maupun di Google. Meski sebenarnya semua itu ada batasannya juga. Akan tetapi pastinya Google punya cara sendiri memusnakan data2 yang telah usang.

    Kalau di ponsel maupun PC sendiripun tetap ada batasannya juga, tetapi sampah itu bisa diambil lagi untuk ditampilkan. Makanya ada istilah kata ponsel atau PC yang data2nya sudah dihapus tapi tetap saja berat loading, dan tak seperti awal sewaktu masih baru... Yaa karna mungkin Rom atau Ram sudah tak kuat lagi menampung sampah masa lalu.🤣🤣🤣


    Dan kalau menurut gue yang sesungguhnya yang jelas sampah atau data2 yang telah kita hapus diinternet tak mungkin mampir kerumah Janda muda Hu.🤣🤣🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul huu walau sdh dihapus tetap berat loadingnya, kemungkinan bekas kita menghapus aplikasi misalnya datanya tetap disimpannya, buat apa dia menyimpan itu bikin berat aja 🤣

      Iya huu tak mgkn mampir ke janda krn sdh pada kamarnya masing2 😅😅

      Delete
  2. cukup rumit juga ya mas penjelasanya detailnya, gw yang lemah berpikir malah bingung sendiri 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas cukup rumit dan saya juga sebenarnya bingung juga wkwk

      Delete
    2. terus mas jay bikin post ini juga bingung yah 🤣

      Delete
    3. Betul mas tapi kan enaknya tinggal salin yg sdh ada saya tinggal nambahin dikit 🤣

      Delete
  3. "....komputer hanya menghapus isi buku indeks memori yang mengandung alamat gambar yang dimaksud. Yang nantinya komputer tidak bisa mengakses gambar itu lagi....."......

    Jadi, gambarnya yang bentuk binari itu masih ada?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pak, gambarnya yang bentuk binari itu masih ada dan ketika ada file baru maka gambarnya yang bentuk binari itu akan di timpa alias hilang. Mungkin ini semacam sebuah kontrakan kamar, ketika si A menempati kamar itu maka itu disebut kamar si A. Dan ketika si B menempati kamar si A maka akan disebut kamar si B, bukan lagi disebut kamar si A. Si A sdh berubah wujud menjadi si B. Dgn kata lain si A menghilang mencair kedalam tubuh si B. Mungkin begitu pak 🤣

      Delete
  4. Jaman kuliah dulu aku belajar semua ini sampe ngelotok diluar kepala mas ahhaha, familiar bgt ama istilah biner, 1 dan 0 dan sebagainya, entah di mata kuliah apa lupa, soalnya jurusan sistem informasi, skrg cuma inget garis besarnya aja, detailnya udah lupa semua. HAHA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sayang banget sudah lupa detailnya, ya begitulah manusia kita sering lupa pelajaran yg pernah kita pelajari 😅😅

      Delete
  5. oh seperti ini ya alurnya. tapi masih sedikit bingung juga saya

    ReplyDelete

Post a Comment