Salah satu hal yang dipercaya masyarakat Indonesia soal Ketindihan adalah tubuh ditindih oleh mahluk halus saat sedang tidur.
Kebetulan saya pernah mengalami itu dimasa kecil sekitar umur 5 tahunan. Saat itu saya dan teman-teman tidur dirumah Guru (ngaji alif,ba,ta,sa) karena dirumah Guru suhunya lebih dingin daripada dirumah saya jadi saya tidur dengan memakai kaos kaki. Rumah Guru kami juga dianggap angker karena berada di ujung kampung jauh dari pemukiman warga dan dugaan saya Guru kami juga takut berada dirumahnya makanya kami diajak buat tidur dirumahnya untuk menemani dia, haha.
Saat sedang tidur dirumah Guru itu saya tiba-tiba terbangun tengah malam tapi tak bisa bergerak dan untungnya teman yang tidur disamping saya juga terbangun, jadi melihat teman yang juga terbangun saya jadi merasa lega dan akhirnya bisa bergerak.
Saya lalu menceritakannya ke teman tengah malam itu juga, kata teman, itu karena saya tidur sejajar di balok melintang yang ada di plafon, rumah Guru kami tanpa dek jadi balok melintang dapat terlihat, dan menurut teman, di balok itu ada Kuntilanak bergelantungan membuat saya yang tidur sejajar dibawahnya jadi Ketindihan. Dan kata teman lagi, ini juga ada kaitannya dengan karena saya tidur memakai kaos kaki, menurutnya itu lebay/berlebihan, jarang ada orang di desa itu yang memakai kaos kaki ketika sedang tidur kecuali anak bayi dan orang demam dan karena lebay itu juga salah satu penyebab makanya saya ketindihan karena hantu suka sama orang lebay, katanya.
Dan sejak saat itu saya tidak mau lagi tidur dirumah Guru dan saya juga menceritakannya ke teman-teman lain yang sukses membuat mereka ketakutan dan juga tak mau lagi tidur dirumah Guru. Tapi beberapa teman lainnya terus mengajak agar kami tetap tidur dirumah Guru, "Yang penting jangan tidur sejajar dengan balok melintang", bujuk salah seorang teman agar kami mau ikut tidur dirumah Guru lagi.
Mengapa teman begitu bersemangat mengajak tidur dirumah Guru? Sebenarnya bukan semata-mata karena belajar alif,b,ta,sa tapi lebih kepada serunya bermain, kalau hanya sedikit teman yang ikut ke rumah Guru permainan jadi kurang seru. Rumah Guru kami berada di dalam peternakan Sapi yang cukup luas dengan ratusan sapi dan hamparan rumput hijau sebagai makanannya. Permainan kami adalah menggoda sapi jantan layaknya menggoda Banteng, kami sengaja mengenakan baju berwarna-warni yang mencolok agar sapi jantan marah dan mengejar kami serta menyeruduk dengan tanduknya yang panjang, ini seperti permainan orang Spanyol dengan kain merah dan Banteng. Kalau ada teman penakut maka akan sengaja di dorong badannya ke sapi jantan agar dikejar dan tentunya setelah itu ditertawakan dan ditolong dan itulah permainannya. Saya pernah sekali merasakan dikejar sapi jantan, saya berlari sekuat tenaga dan memanjat pagar kawat berduri dan diluar pagar itu ada parit besar berlumpur, beberapa orang menduka itu lumpur hidup, dan saya looncat ke dalam lumpur itu menghindar dari kejaran sapi, kalau tidak maka saya akan senasib dengan pagar berduri yang jebol di seruduk sapi itu saking marahnya. Alhasil sandal swallow saya tenggelam dalam lumpur itu dan tubuh saya mengalami beberapa goresan pagar kawat berduri. Beberapa orang teman pemberani dan kuat dia berhasil mengecoh sapi itu agar tidak mengejar, bahkan dia berani memegang tanduk sapi itu layaknya beradu antara manusia lawan sapi, bagaimana dia melakukannya saya tidak tau caranya, kalau saya begitu dikejar lebih memilih kabur saja.
Di hamparan rumput hijau itu juga ada kebun jeruk, berjarak sekitar 5 meter setiap pohonnya, habis capek bermain biasanya makan jeruk tapi terkadang ini jadi permainan lagi masalahnya pohon jeruk yang lebih manis berada diujung dan di jaga oleh sapi jantan, siapa berhasil mengambil jeruk manis yang dijaga sapi jantan berarti dia termasuk hebat hehe.
Menurut Guru kami, sapi jantan itu sebenarnya tidak beringas yang membuatnya jadi pemarah adalah karena mungkin menganggap kami orang asing alias jarang dilihat oleh sapi itu dan juga karena kami sengaja menggodanya, Guru kami santai aja tuh ketika lewat di dekat sapi jantan itu, hehe.
Jauh amat ya cerita ketindihan berbelok ke cerita sapi wkwk, yuk lanjut membahas soal ketindihan..
Dan pas dewasa ini seingat saya pernah lagi sekali mengalami ketindihan, padahal kamar saya ada dek-nya jadi tak mungkin ada Kuntilanak gelantungan, jadi dugaan ketindihan karena ada balok melintang (tanpa ditutup dek) itu sepertinya kurang tepat buktinya kamar saya ada dek-nya tapi masih juga mengalami ketindihan, tapi meski begitu saya masih sedikit percaya kalau ketindihan ini tetap ada campur tangan hantu dan otomatis waktu itu saya membaca doa bangun tidur plus Ayat kursi dan Al-Fatihah wkwk.
Berdasarkan Journal of Neuropsychiatric Disease and Treatment, durasi ketindihan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga sekitar 20 menit.
Umumnya, durasi rata-ratanya adalah antara 6-7 menit. Pada kebanyakan kasus, durasi berakhir dengan sendirinya.
Tak menutup kemungkinan, durasi tersebut terganggu oleh sentuhan, suara orang lain, atau upaya diri sendiri yang intens untuk bergerak sebagai upaya mengatasi atonia.
Ketindihan atau lebih dikenal sebagai Sleep Paralysis secara medis sering disalahartikan sebagai kejadian supernatural. Padahal itu merupakan bentuk kondisi medis yang tidak berbahaya dan cukup normal untuk dialami banyak orang.
Menurut Dokter dari Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) yang saya baca di situs NU.or.id, dr Citra Fitri Agustina memaparkan, Sleep Paralysis terjadi di saat mekanisme otak dan tubuh saling bertubrukan, tidak berjalan selaras saat tidur. Sehingga menyebabkan tubuh tersentak bangun di tengah siklus REM (rapid eye movement).
“Ketindihan itu kondisi di mana seseorang setengah tidur setengah sadar. Itu terjadi ketika otak belum siap menerima sinyal untuk bangun dari tubuh,” ujarnya kepada NU Online, Jumat (26/8/2022).
Menurut dia, banyak orang menganggap ketindihan saat bangun tidur disebabkan oleh makhluk halus. Ketindihan digambarkan dengan kondisi tubuh kaku tidak dapat bergerak, namun tubuh dan pikiran menyadari bahwa Anda sudah bangun tidur.
“Di saat itu, biasanya Anda tidak mampu berbicara sama sekali, merasa dadanya ditekan oleh benda yang sangat berat, sulit bernapas, dan berkeringat sangat banyak,” jelasnya.
Dokter Civi menerangkan, ada beberapa faktor pemicu seseorang mengalami ketindihan. Salah satunya adalah kurang berolah raga. Kurang berolah raga bisa meningkatkan kecemasan dan cenderung membuat orang sulit tidur nyenyak.
Bagaimana menurut agan apakah pernah dikejar sapi jantan, eh apakah pernah mengalami ketindihan, eh apakah ketindihan disebabkan oleh mahluk halus?
Kalau saya lebih percaya ke sleep paralysis, dimana tubuh sudah capek dan tertidur, tapi otak masih terjaga,, itu yang menyebabkan kadang kita masih bisa merasakan dan melihat sekitar meski posisi tertidur..karena otak dan tubuh tidak sinkron
ReplyDeleteIya bro, saya juga setuju dgn pemaparan dr Citra Fitri Agustina.
DeleteKalau gue belum pernah ngalami yang namanya Ketindihan mahluk halus Hu...Kalau ketindihan perawan dan janda sering Huu, terus bales gue tindihin lagi.🤣🤣🤣🤣
ReplyDeleteSebenarnya gue penasaran sama hal yang dijelaskan diatas, cuma karena belum pernah ngalamin jadi bingung sendiri dan nggak percaya jika dikaitkan dengan hal mistis.
Ada berapa teman yang ngalamin dan beranggapan hal mistis, katanya ia sedang ditahan oleh Jin yang mengikutinya selama 3 hari, Pokoknya macem2 deh ceritanya dan serba aneh. Meski Faktanya itu cuma Sleep Paralysis.😁😁
Kalau diseruduk Sapi, kerbau dan kambing gue ngalamin Hu. Tapi paling ngeri kalau diseruduk kerbau Hu.😁😁
Saya malah sebaliknya blm pernah ditindih perawan ataupun janda, huu 😭😭😭🤣
DeleteYa intinya tak bisa bergerak utk beberapa saat huu, dikaitkan dgn mistis tentunya sebelum muncul penjelasan dari medis pikiran orang akan bercabang apakah mengaitkan ini dgn supranatural atau medis, berhubung dimasa itu sepertinya adanya cuma pendapat sepihak, cuma pendapat dari paranormal saja, maka hanya itu yg melekat dipikiran masyarakat.
Kalau kambing saya berani karena badannya kecil hehe, tapi kalau kerbau wah saya blm pernah lihat kerbau, badannya lbh besar dari sapi mgkn, bakal remuk tulang kalau diseruduk kerbau 😅😅
Oh ternyata ketindihan ada penjelasannya toh. Memang menurutku sepertinya sleep paralysis, jadi otak sudah terbangun tapi tubuh belum merespon, akibatnya kita merasa berat badannya dan disangka ketindihan.
ReplyDeleteIya mas 👍👍
Deletedulu, waktu masih "terlalu aktif", ya, selalu mengalami kejadian seperti ini....
ReplyDeletesepertinya memang tubuh kecapean....
Kalau sedang stress dan kecapekan saya juga kena tindihan. Sepakat, tindihan bukan merupakan gejala mistis, tapi medis. Salam.
ReplyDeleteDulu jaman aku SD sering bgt tmn2ku crita katanya pas tidur ketindihan setan gitu, dulu aku percaya2 aja sih, semakin gede semakin tau faktanya klo itu emang gejala medis sebenernya
ReplyDelete