Kita hidup di kebunmerindukan kota
Kita hidup di kota merindukan kebun..
Kalau kemarau kita tanya kapan hujan
Di musim hujan kita tanya kapan kemarau
Diam di rumah inginnya pergi
Setelah pergi inginnya pulang ke rumah..
Waktu tenang cari keramaian...
Waktu ramai cari ketenangan...
Ketika masih bujang mengeluh ingin nikah Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak, setelah punya anak mengeluh betapa beratnya biaya hidup dan pendidikan...
Ternyata SESUATU itu tampak indah karena belum kita miliki...
Kapankah kebahagiaan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...
Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR...
dengan rahmat yang sudah kita miliki...
Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini..
Menutupi telapak tangan saja sulit...
Tapi kalo daun kecil ini nempel di mata kita, maka tertutuplah "BUMI" dengan Daun,
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana
Bumi ini pun akan tampak buruk...
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil...
Jangan menutupi hati kita, dengan sebuah pikiran buruk walau cuma seujung kuku...
SYUKURILAH apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA...
Karena hidup adalah :
WAKTU yang dipinjamkan,
dan Harta adalah BERKAT yang dipercayakan...
dan... semua itu kelak akan di mintai pertanggungjawaban.
Jadi bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki...
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki...
Bersyukurlah atas yang kita miliki...
Bersyukur selalu dlm segala hal.
Segeralah berlomba dalam kebaikan.
Intinya nikmati hidup ini dengan enjoy ya mas Jaey. Hehe
ReplyDeleteBetul walapun dirasa kurang enak tetap dibawa enjoy aja 😆
DeleteHari ini 6 Tahun yang lalu.
ReplyDeleteBegitukan biasanya kalau kita nganu status lama di fb 😆😆
Oh begitu 🤣🤣
DeleteAnda sehat? Wkwkwk
DeleteJangan ngaku anak mwb kalo belum menjawab komen sendiri xixixi 😆
Deletekalau saya jujur saja akan mencari wanita, ea, karena masih single, 1 wanita untuk selamnya, kemudian pahala, harta, tahta, dan segalanya, terlihat serakah tapi ya itulah hidup, harus di nikmati
ReplyDeleteBetul banget kang, nikmati apa yg masih bisa di nikmati 😆
DeletePas lihat komentar Mbak Lisa jadi curiga eh ternyata post tahun 2017. Belum 6 tahun kali, kang?
ReplyDeleteBegitulah manusia, selalu ada saja yang dikeluhkannya dan kalau belum mengeluh terasa ada yang kurang..hihihi
Betul sekali mas, waktu lihat ada komentar Lisa aku curiga, ternyata betul ini post sejak zaman Belanda.😁
Deleteterasa kurang afffdoool hihihi
Deletengukuk baca jaman kumpeni
Behaha sueee lu pade 🤣
DeleteTapi betul kan?
DeleteIya betul kah?
DeleteUdah serius baca nggak tahunya Repost lama Tahun 1917..🤣🤣🤣
ReplyDeleteBeeehhaaaa suuueee..🤣🤣
Itu gambar enyetnya pemanis doang kan....Bukan pinjam punya Suhu KA-EL .Mba,Mnc.Mwb.Mp3..🤣
he-he, lama beut ya
DeleteJaman belanda kata mas Agus 😆
DeleteTumben kang jaey posting bijak, apa mungkin habis berguru kepada ustadz Satria ya.😃
ReplyDeleteApa yang aku cari dalam hidup ini? Kadang aku juga bingung dengan pertanyaan seperti itu kang.😂
Betul beguru sama Satrio belajar cara tertawa behaha 😆
Deletegara gara lihat komen mba lisa akhirnya aku menjelajah blog mba lisa dan baca cerpen2 nya mba lisa, lalu aku jadi terkesima sama mantan anggota mwb yang pada jago cerpen...trus aku pengen bisa juga, xixixiixix..
ReplyDeletemendadak jadi pengen gentayangan baca cerpen2 alumnus mwb hihix seruuuu
Iya rata2 Alumni kampus MWB jago2 mbak kcuali saya, karena saya bukan jurusan cerpen tapi lulusan Mp3 Mp4 🤣🤣
DeleteLhaa kemarin2 bukannya Cerpen itu..🤣🤣🤣
DeleteLulusan Mp3 & Mp4 Berarti Dosennya Mas KHA-EL doong!..🤣🤣
Sama kang Jaey, saya juga lulusan MP3 plus games.. sesama lulusan MP3 dilarang saling serang..wkwkwk
DeleteSlogan dibelakang truk kah itu 😆
DeleteYaa yang kita cari dalam hidup sederhana Sebenarnya Harta, Tahta dan Rongdo.🤣🤣🤣
ReplyDelete🤣🤣 tul beut 👍
DeleteHidup untuk makan, makan untuk hidup. Terlihat seperti itu.
ReplyDeleteFaktanya kita tidak dapat menentukan Tujuan hidup kita sendiri hanya sesuai kesadaran kognitif yang kita miliki, kita masih berjalan di jalur dimana kita tidak bisa menyimpang dari apa yang kita anggap sebagai dari takdir.
Kita tidak dapat menentukan pilihan kita setelah lahir, hidup dan bertumbuh kembang dewasa, meninggal. Hidup yang semu, itulah mengapa kita membutuhkan keyakinan untuk berpegang pada saat melewati titian yang rapuh.
Kita tidak mengingat apapun sebelum kita hidup seolah diberi beban tanggung jawab begitu saja. Melewati waktu kita dan menuliskan kisahnya kata demi kata, sementara baik dan buruknya kita tidak kuasa juga menghapusnya.
konten Renungan yang berharga.
Berasa dikomentari pejabat 😆😆
DeleteTengkyu mas sofyan 👍
oiya ya...aku kok belom komenin puisinya malah.... mmmm
ReplyDeletetakkomen singkat aja...
what a meaningful poem bout life..
Life will challenge you – physically, mentally, emotionally, and spiritually. This poem calls out for you to endure, keep going through, and rise above the adversity you will face.
asyeg ah..
Hidup tantangan fisikal, mental, emosi dan spirit. Ini memanggil keluar untuk kamu endure, raih pergi dan iklankan wajah kamu 🤔🤔
DeleteAlright tengkyu 🤣