Di teras rumahnya Herman duduk melamun di kursi goyangnya, tatapannya kosong memandangi Mentari senja yang sebentar lagi tenggelam. Pikirannya terus tertuju memikirkan nasib dirinya yang sampai sekarang belum juga mendapatkan jodoh.
Padahal jika ia mau selusin istri pun bisa ia dapatkan dengan sekali jentikan jemari, secara ia sudah cukup mapan dari segala hal: fisik, mental, finansial, dan juga bukan tipe lelaki yang pilah-pilih tapi apa yang menghalanginya dari semua itu kemungkinan jawabannya hanya satu karena memang belum ingin menikah.
Saat sedang melamun itu tiba-tiba kursi goyang yang ia duduki bergoyang semakin kencang, ia merasakan ada sesuatu yang merasuk kedalam tubuhnya, mungkin jin, sebab sebagian orang percaya bahwa saat pergeseran senja menuju malam biasanya pada saat itu pintu pembatas antara alam gaib dan alam dunia akan terbuka dan itu kesempatan mahluk gaib untuk menyeberang ke alam manusia serta merasuki tubuh manusia. Mitosnya, Jin paling senang merasuki raga bujangan.
Herman menyadari ada sosok yang merasuk ketubuhnya tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, tubuhnya serasa dalam kendali penuh sosok tersebut.
Dalam kebingungannya tersebut terdengar suara seorang gadis dari rumah tetangganya memanggil-manggil dirinya "Bang! Ngelamun ya?" Tanya gadis itu setengah berteriak dari teras rumahnya. Herman hanya menatap gadis itu dengan senyuman sambil menjawab "Iya nih, ngelamunin kamu!" Jawab Herman yang berakhir saling lempar senyum diantara mereka berdua.
Sama seperti Herman, gadis tetangganya yang bernama Ningsih tersebut juga belum memiliki pendamping hidup dan mereka tumbuh bersama sejak kecil. Namun meski begitu sepertinya mereka tak punya rasa ketertarikan satu sama lain selain hanya sebatas hubungan tetangga dan teman sejak kecil saja.
Sampai suatu hari Herman bertamu ke rumah salah seorang pria yang cukup terkenal akan kehebatannya dalam memberikan solusi, pria itu adalah Prof. Dr. Jaey Cool.
Herman menceritakan maksud kedatangannya pada pria tersebut, ia bermaksud meminta solusi agar tidak diganggu Jin.
Mendengar keinginan tamunya itu, pria tersebut manggut-manggut dan sejenak kemudian menyarankan Herman untuk tidak putus beristigfar karena istigfar merupakan solusi segalanya.
"Boleh saya meminta satu solusi lagi, Prof?" Tanya Herman.
"Tentu saja, Nak!" Jawab pria itu.
"Bagaimana caranya supaya mendapatkan kekasih yang ada disaat sulit maupun senang serta setia dunia akhirat?" Sontak pria itu terbahak-bahak mendengar pertanyaan Herman.
"Woalah Nduk.. Nduk.. Wong aku saja masih jomblo!" Jawab pria itu sambil masih terus tertawa.
"Bukankah anda terkenal akan kehebatannya dalam memberikan solusi?" Tanya Herman lagi.
"Ya itu tadi, jangan putus istigfar karena istigfar merupakan solusi segalanya. Ya tentunya dibarengi upaya-upaya juga." Jawab pria itu.
"Begini saja, kamu silakan pergi ke Sulawesi dan cari teman lama saya disana, dia pakar masalah percintaan, dia seorang pesepeda bernama Satria dan dia yang akan memberikan panduan padamu selanjutnya." Jelas pria tersebut pada Herman.
Keesokan harinya, Dari Jakarta tempat tinggalnya Herman berangkat ke Sulawesi untuk mencari seorang pesepeda bernama Satria. Setelah beberapa hari pencarian akhirnya Herman menemukan orang tersebut meski harus terjadi adegan balapan terlebih dulu dan orang tersebut menyarankan Herman untuk ke NTB mencari orang bernama Agus Warteg.
Herman pun berangkat ke NTB dan sesampainya disana Herman harus keluar masuk warteg mencari orang bernama Agus dan akhirnya ketemu juga dan orang tersebut menyarankan Herman untuk ke Bali mencari cewek bernama Eno.
Herman pun berangkat ke Bali dan sesampainya disana setelah beberapa hari pencarian akhirnya Herman menemukan cewek tersebut dan cewek tersebut menyarankan Herman berangkat ke Papua mencari orang bernama Pak Tanza.
Herman pun berangkat ke Papua dan sesampainya disana akhirnya Herman menemukan kediaman Pak Tanza namun sayangnya menurut info dari tetangganya Pak Tanza sudah lama tinggal di Amerika.
"Kalau begitu boleh saya minta alamatnya Rika dimana?" Tanya Herman pada tetangga Pak Tanza tersebut.
"Bukan Ame Rika, mas!.. tapi Amerika, nama negara!" Jawab tetangga Pak Tanza tersebut menjelaskan pada Herman.
"Oh, Ok! Thank you.." Jawab Herman setelah mendapatkan alamatnya ia berlalu pergi sambil menenggak sebotol air mineral. Maklum Herman menyangka "Ame Rika" itu artinya "Bersama Rika", ternyata bukan. Tampaknya Herman kecapean karena dalam waktu singkat harus naik pesawat ke berbagai pulau.
Herman merenung sejenak dan sedikit bingung haruskah ia berangkat ke Amerika, demi menuruti saran konyol dari Prof. Dr. Jaey Cool namun setelah pikir panjang dengan keyakinan penuh akhirnya Herman berangkat ke Amerika mencari Pak Tanza dan setelah bertemu dengannya beliau menyarankan Herman untuk berangkat ke Kalimantan mencari seseorang yang memiliki tato bertuliskan Amanda di lengannya.
Herman pun berangkat ke Kalimantan dan sesampainya disana dan setelah beberapa hari melakukan pencarian akhirnya Herman menemukan orang dengan ciri-ciri yang dimaksud yaitu memiliki tato bertuliskan Amanda di lengannya dan orang tersebut menyarankan Herman untuk berangkat ke Sumatera mencari Novelis bernama Keza.
Herman pun berangkat ke Sumatera dan sesampainya disana Herman akhirnya menemukan novelis tersebut meski harus bonyok-bonyok terlebih dulu karena saat Herman mengejar Keza warga menyangka dia penculik sehingga Herman di keroyok sampai babak-belur namun akhirnya Herman mendapat petunjuk dari Keza untuk berangkat ke Jawa yaitu pulang kembali ke Jakarta untuk mencari gadis bernama Ningsih.
Herman pun berangkat ke pulau Jawa dan pulang kembali ke kerumahnya di Jakarta dan sesampainya dirumahnya Herman duduk di kursi goyangnya sambil memperhatikan Ningsih yang sedang menjemur cucian, Herman merenung "Mungkinkah ini yang disebut 'jodoh berada didekat kita?'" Ucap Herman menghela nafas sambil menepuk jidatnya sendiri.
Tamat!
ReplyDeleteBerarti tak akan lari jodoh dikejar yaa Huu..🤣🤣🤣🤣🤣
Tapi kalau gue rugi Huu...udah mondar-mandir keberbagai daerah bahkan sampai eropa, ujung2nya cuma dapat ninggsih doang...Oooggaaahh!!! 🤣🤣🤣
Akhirnya Herman dan Ningsih menikah Cuma pernikahannya cuma seumur jagung.
Sejak itu Herman jadi hobi keliling benua bahkan mengalahkan Vasco Da Gama dan Christoper Colombus. Setiap singgah disatu pulau ia selalu memacari seorang gadis, baik perawan maupun janda.🤣🤣🤣
Iya huu, mgkn begitu, tak lari jodoh dikejar 😅
DeleteHerman hanya kalah dengan Satria, yang pacarnya tiap tikungan ada ya.🤣
DeleteKhusus zodiak gemini selusin 😛
DeleteSayangnya Jaey Cool belum ada.🤣
Delete
ReplyDeleteBtw ente ngefans si Dhani Huu..🤣🤣🤣
Ga sampai ngefans huu, cuma sebatas suka aja sama karya2nya, karya mantan istrinya juga bagus2 😅😅
Delete
DeleteHaalllaaa!!! Si mulan apa si Maya Huu.🤣🤣🤣
Dua2nya tapi plus buat Maya krn slain bisa nyanyi dia jg bisa mencipta 😅😅
DeleteEnakan lagunya bang Haji saja kang.🤣
DeleteIya lagunya bang haji juga enak 😅
Deletekalau belum ingin menikah, kenapa harus cari istri?
ReplyDeleteuntuk apa?..... lucu juga
😁🤣
Namanya juga cerita pak 🤣🤣
Delete😁👍🤣
DeleteBerarti ini salahnya prof. Jaey Cool Khaz nih, tinggal bilang saja pacarnya namanya Ningsih pakai acara muter-muter kayak obat nyamuk.🤣
ReplyDeleteJadi penasaran dengan laki-laki yang lengannya ada tato tulisan Amanda yang di Kalimantan, apakah dia H. Jaenudin pengusaha baju yang istrinya bernama Amanda itu? 😅
Namanya juga cerita mas 🤣🤣
DeleteGatau juga mas, apakah H. Jaenuddin ataukan H. Jaey Brown 😅😅
Tiwas capek capwk ikut keliling antar pulau, ternyata ada mbak ningsih nan jelita di depan mata :) jodoh kadang sepelemparan batu saja ternyata.
ReplyDeleteAsik nih ceritanya
Iya mbak, mgkn juga sekalian nyalurin hobinya keliling2 😅😅
Delete
Delete🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Mungkin Herman mau jadi blogger traveling kayak satria, traveling rongdo 😅
Delete
DeleteKata Prof, Drs, H, Jaey Brown Al-Gong-Gong....Intinya tak perlu keliling dunia. Nikmati saja yang ada didepan matamu.🤣🤣🤣
bagus lagunya...
ReplyDeleteThank you for sharing