Seperti kita ketahui pertanyaan tentang "Jomblo" dan "Kapan kawin?" merupakan lelucon yang terkadang dilontarkan pada seseorang yang masih sendiri atau pacaran dalam waktu lama namun tak kunjung menikah.
Walaupun tak menutup kemungkinan pertanyaan serupa dapat juga dilontarkan pada yang sudah menikah: "Kapan kawin lagi?" haha.
Sejauh ini saya belum pernah menemukan tulisan tentang alasan mengapa orang-orang mempertanyakan hal tersebut, apakah murni lelucon ataukah ada udang dibalik batu. Saya katakan "belum pernah menemukan" karena memang saya belum pernah mencari infonya, kurang kerjaan aja rasanya kalau memaksakan mencari info tersebut wkwk.
Namun beberapa hal terlintas dipikiran saya kemungkinan alasannya adalah:
1. Anjuran terselubung bertujuan untuk keberlangsungan keturunan manusia terutama keturunan muslim hehe.
2. Pencegahan terselubung dari bermaksiat. Dimana, mohon_maaf kemungkinan pelaku maksiat lebih banyak dari kalangan ini kecuali saya hehe. Seperti "swalayan", pelecehan, hingga penodaan.
Setidaknya cuma dua itu yang terpikirkan yaitu anjuran dan pencegahan yang sebetulnya dua-duanya bermaksud baik namun mungkin memiliki dampak psikologis, widih hehe.
Dan perkiraan akan munculnya dampak psikologis tersebutlah yang memicu saya mengangkat tema ini hehe.
Sewaktu saya remaja pernah menonton beberapa orang artis mengamuk dan mengemukakan berbagai argumen ketika ditanya perihal lelucon tersebut.
Dan pas saya dewasa di acara TV juga hal serupa terjadi lebih wow lagi dimana netizen menunjuk seseorang sebagai "Raja Jomblo" dan memberinya mahkota dan jubah khusus. Ini acara lelucon juga sebenarnya tapi saya yakin sedikit banyaknya orang yang ditunjuk tersebut merasa risih dan terbukti tak berselang lama dia kemudian menikah, mendapat keturunan dan tampak hidup bahagia sampai sekarang.
Jika acara tersebut tergolong suatu pemaksaan jadi dapat dikatakan itu salah satu pemaksaan yang berakhir baik.
Apakah selamanya berakhir baik, mungkin bagi kaum lelaki iya_iya saja tapi bagaimana bagi kaum perempuan jika mendapat pertanyaan perihal lelucon tersebut?
Kebetulan beberapa waktu lalu seorang teman cewe memposting kisah kalau dia baru sempat muncul karena sibuk membantu pernikahan familinya dan di ujung kalimatnya dia mewanti-wanti: "Tolong jangan tanya kapan saya nyusul." Yang malah membuat saya terpancing untuk bertanya: "Kamu kapan?" Yang berakhir saya mendapat balasan "Emoticon Bogem" haha.., seolah tidak cukup dengan memberi bogem virtual dihari kemudian saya mendapat serangan balasan kedua berupa pertanyaan yang sama dan untungnya saya punya jawaban ngeles: "Aku nunggu kamu!" ea.. ea.. hehe.
Selain itu, saya juga menonton video seorang cewek mengekspresikan kekesalannya mengenai "Kapan nikah", dan cewek ini merupakan cewek favorit kedua saya selain Amanda, karena favorit jadi muncullah rasa ingin membela "Kaum Perempuan" hehe dan ini juga merupakan alasan kedua saya menulis posting tema ini karena ingin membela wanita hehe.
Dari contoh-contoh kisah diatas tampaknya rata-rata ekspresif ya ketika mendapat pertanyaan dari lelucon tersebut terutama wanita.
Dulu saya juga pernah membaca cerpen translit tentang seorang cewek yang berusaha keras mencari pasangan yang pas semacam "kencan semalam" untuk melepas keperawanannya di malam Valentin. Dimana dalam lingkungan pergaulannya pada usia tertentu jika masih perawan akan di ledek. Seram kan efek sampingnya?
Memang mungkin belum pernah terdengar ada kasus misalnya bunuh diri karena mendapat pertanyaan "kapan nikah?" namun terpaksa melepas masa lajang demi agar tidak mendapat pertanyaan semacam itu mungkin saja ada dan semoga tidak ada.
Kapan kawin? Untungnya dulu waktu aku jomblo tidak ada yang nanyain hu, soalnya teman-teman ku juga masih belum kawin, kalo ditanya gitu tinggal tangkis balik, lah kamu juga ngga laku.🤣
ReplyDeleteHaha bakal brantem mas kalau dijawab begitu, kalau saya sih mikirnya bukan masalah laku ngga laku, bagi saya sebetulnya iini pertanyaan tak ada artinya, hanya lelucon 🤣
DeleteTapi di satu sisi kdg saya mikir pertanyaan ini jgn2 digunakan untuk mengetes, apakah normal ataukah doyan sesama, dll 🤣
@Agus... perfect answer...
Delete👍👍👍
Mas Agus pengalaman pak 🤣
Deletehehehe
Deletecepat menikah juga "diketawai".......
ReplyDeleteitulah sosial, terkadang perlu basa basi, sekaligus lelucon....
Iya pak, sosial 🙏
Delete👍👍👍👍
Delete
ReplyDelete🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yang nulis ini bagaimana mau kawin 2 kali apa 3 kali.🤣🤣🤣
Sebenarnya pertanyaan seperti sudah ada dari zaman zebot. Cuma zaman sekarang justru semakin digembar-gemborkan.
Sebenarnya itu pertanyaan sindiran secara halus. "Kapan kawin" Dan jika kita sudah menikah pasti ditanya. "Sudah punya anak belum" Setelah kita punya anak pasti ditanya lagi. "Minat nggak kawin lagi".🤣🤣🤣
Jadi nggak ada kelarnya Huu.🤣🤣🤣
Kesimpulannya manusia hidup itu nggak jauh dari yang namanya gosip atau omongan. Kita miskin dikatain pastinya, Kita kaya raya diomongin juga.
Udah mati baru dah nggak diomongin.🤣🤣🤣 Jadi kalau ada kata2 pertanyaan kapan kawin, Atau mau kawin lagi nggak. Yaa sebisa mungkin ngapain kita takut. Lebih bagus kita tantang, pastinya ia malah yang nanya akan kabur.🤣🤣🤣
Saya maunya kawin satu kali aja huu tapi langsung 10 biji 🤣
DeleteIya huu sindiran halus yg sdh ada sejak zaman zebot dan tak ada habisnya sampai mati 🤣
Terimakasih huu penjelasannya 😅
Dulu pas sebelum menikah, terasa tidak enak banget kalau ditanya seperti itu. Bagi beberapa wanita,efeknya Jadi berasa jeleek banget. Sulit mencintai diri sendiri kalau digempur pertanyaan seperti itu.
ReplyDeleteMakanya saat srkarang saya sudah tua ehehe..sudah beranak pinak..saya menghindari sekali mengucapkan pertanyaan kapan nikah. Terutama pada jomblowati. Mereka lebih perasaaa
DeleteBetul buguru...Jadi apa yang kita alami tidak sepatutnya kita ulang keregenerasi baru yaa.
Karena masalah jodoh sudah digariskan oleh Allah.S,W,T. Tinggal masalah waktu saja.😊😊