Sejak peristiwa 10 tahun silam semasa SLTA saat malam tahun baru, Ajaey dan Amanda merayakan tahun baru di puncak dan berakhir di hotel.
Pagi-pagi sekali Amanda bangun mengenakan semua pakaiannya dan pergi meninggalkan hotel tersebut. Itu terakhir kalinya Ajaey bersama Amanda.
Hari ini tanpa sengaja mereka bertemu kembali ketika Ajaey bekerja di perusahaan milik Amanda. Amanda direkturnya dan Ajaey karyawannya.
Namun sudah tak seperti dulu lagi, semua tampak dingin seolah tak saling kenal. Hubungannya pun formal layaknya Direktur dan Karyawan.
Sejak SLTA Amanda memang anak orang kaya dan Ajaey anak biasa-biasa saja, bahkan yang membayar hotel dan pesta di malam tahun baru itu semua dibayar oleh Amanda.
Entah bagaimana ia bisa jatuh cinta sama lelaki itu dan apa yang membuat mereka berpisah.
Sampai suatu hari ketika Amanda akan menyerahkan sembako ke salah satu panti asuhan tanpa sengaja ia bertemu Ajaey lagi disana.
Supir Amanda bernama Mang Satria yang mengantarkannya ke panti tersebut mendadak sakit perut dan akhirnya meminta izin kepada Amanda untuk pulang duluan naik taksi.
Amanda kebingungan karena semua sembako belum di turunkan dari mobil untuk diserahkan ke pihak panti dan ia juga bingung siapa yang akan membawa mobil ketika ia akan pulang nanti sementara ia tak bisa menyetir.
Mau tak mau Amanda meminta bantuan Ajaey yang kebetulan ada disekitar panti tersebut.
"Kamu tinggal disini ya?" tanya Amanda sedikit berbasa-basi sambil bercerita seperlunya bahwa supirnya mendadak sakit perut dan pulang naik taksi meninggalkan dirinya.
"Iya, saya tinggal disekitar sini.." jawab Ajaey sambil menurunkan sembako dari mobil.
Dan setelah selesai menurunkan sembako Ajaey kemudian menawarkan untuk mengantar Amanda pulang, mau tak mau Amanda menerimanya karena ia tak bisa menyetir sendiri. Walaupun bisa saja Amanda menelpon untuk meminta bantuan pekerjanya yang lain, seperti Mang Herman atau Mang Agus tapi Amanda tidak mau merepotkan mereka. Ia juga bisa saja pulang naik taksi tapi entah mengapa hatinya mendadak ringan menerima tawaran Ajaey untuk menyetirkan mobilnya.
Ajaey membuka pintu mobil bagian depan dan sedikit membungkuk mempersilakan Amanda untuk masuk, ia juga melindingi atas kepala Amanda dengan telapak tangannya.
***
Sesampainya di rumah Amanda, Mang Agus membuka pintu pagar dang Mang Herman membukakan pintu mobil dan Amanda keluar dari mobil dan masuk menuju rumah.
Dari beranda rumahnya tampak seorang gadis berumur sekitar 17 tahunan sedang menyambut Amanda. Gadis itu memanggil Amanda dengan sebutan Mama.
Ajaey menyaksikan itu dari tempat parkir. Rupanya Amanda sudah memiliki anak gadis.
Setelah menyerahkan kunci mobil ke Mang Satria yang sedang terbaring lemas karena sakit perut di pos dekat parkiran. Ajaey juga pamit ke Mang Herman dan Mang Agus. Ajaey pulang membawa sejuta pertanyaan, apakah Amanda selama ini sudah menikah ataukah anak gadis itu adalah anak dari Ajaey.
Anak gadis itu bernama Tiwi, anak tunggal dari Amanda. Menurut Mang Herman, Amanda belum pernah menikah.
Mang Herman adalah pengasuh Amanda sejak kecil dan kini mengasuh Tiwi. Mang Herman yang mengajarkan Tiwi menggambar dan memasak.
Mang Satria adalah Supir pribadi Orang Tuanya Amanda, dan setelah kedua orang tua Amanda pergi ke Belanda kini Mang Satria tetap bekerja menjadi Supir Amanda.
Mang Herman dan Mang Satria tau banyak tentang kehidupan Amanda. Peristiwa 10 tahun silam ketika Amanda dan Ajaey merayakan tahun baru di puncak dan hotel. Mang Satria dan Mang Herman lah yang jadi obat nyamuknya, yang menunggu mereka dari dalam mobil semalaman.
Mang Herman dan Mang Satria tau persis peristiwa 10 tahun silam ketika Amanda bunting sehingga di tinggalkan oleh kedua orang tuanya pergi ke Belanda karena malu anak semata wayangnya hamil di luar nikah.
Selain Mang Herman dan Mang Satria, ada juga penjaga kebun bernama Mang Agus yang biasa merawat taman, kolam ikan, dan kebun binatang mini di rumah Amanda.
Selain Mang Herman dan Mang Satria, Mang Agus juga sering bermain dengan Tiwi, Mang Agus mengajarkan berkebun hingga mengajari Tiwi menirukan suara Ayam berkokok "ko.. ko.. kookkk".
Dan juga Mang Satria mengajari Tiwi bersepeda, menyetir, panjat tebing, berenang, dll.
Pada intinya Mang Herman dan Mang Satria serta Mang Agus adalah pekerja turun temurun dari mengasuh Amanda semasa kecil hingga mengasuh anak dari Amanda yang bernama Tiwi.
Sementara saat itu kedua orang tua Amanda tidak sempat memberi perhatian lebih pada Amanda karena keduanya sibuk bekerja. Mungkin karena kurang mendapat perhatian itulah yang membuat Amanda berontak hingga nekat menyerahkan kegadisannya pada Ajaey.
***
Sepertinya Amanda tidak masuk kantor hari ini, Ajaey harus mengantarkan beberapa berkas ke rumah Amanda secara langsung karena harus segera di tanda tangani.
Sesampainya di rumah Amanda namun sepertinya ia juga tidak ada dan menurut Mang Herman yang juga dibenarkan oleh Mang Satria, Amanda pergi ke luar negeri untuk menemui kedua orang tuanya di Belanda.
Amanda sepertinya menghindar dari Ajaey, mungkin merasa bersalah karena selama 10 tahun ini menyembunyikan rahasia bahwa ia mengandung anak dari Ajaey.
Perlahan semua rahasia terbongkar, Mang Herman dan Mang Satria serta Mang Agus menceritakan semuanya pada Ajaey.
Ajaey terkejoet ketika mengetahui bahwa Tiwi merupakan anak biologisnya.
Begitu juga dengan Tiwi yang juga terkejoet ketika mengetahui bahwa Ajaey adalah Ayah biologisnya.
Ajaey mencoba memperbaiki keadaan namun sepertinya Tiwi belum bisa menerima kenyataan bahwa Ajaey adalah Ayahnya. Ia selalu menghindar ketika Ajaey ingin menemuinya.
Sejarah terulang kembali, dulu gara-gara Ajaey, Amanda ditinggalkan oleh kedua orang tuanya ke Belanda. Kini gara-gara Ajaey pula Tiwi ditinggalkan oleh ibunya pergi ke Belanda. Lagi pula Amanda tidak berani membawa Tiwi ke Belanda karena kedua orang tuanya tidak mengakui kalau Tiwi itu cucu mereka. Hal ini yang membuat Tiwi tak bisa memaafkan Ajaey karena telah menjadi biang kerok atas segala permasalahan.
Ajaey terus mencoba membujuk Tiwi mulai dari memberi permen sampai boneka tapi Tiwi tetap tak mau berbaikan. Baginya ia tak punya Ayah, baginya Ayahnya sudah tiada. Ajaey benar-benar terpukul mendengar pengakuan anaknya tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu dan atas bantuan dari Mang Herman dan Mang Satria serta Mang Agus akhirnya Tiwi sedikit mulai melunak. Toh selama ini ia juga merindukan sosok Ayahnya.
Akhirnya mereka berbaikan, Ajaey menyodorkan jari kelingkingnya yang kemudian bertaut dengan kelingking Tiwi. Mereka main bersama melakukan segala hal yang terlewatkan antara Anak dan Ayahnya. Seperti bermain ke taman, main perosotan, di dorong di kereta bayi pakai keranjang belanja, ke wahana, bergendong di punggung Ayahnya, dll.
Mereka berdua senang dan bahagia hari itu dan saat dalam perjalanan pulang ke rumah dalam mobil itu di temani oleh Mang Herman dan Mang Satria.
Ajaey melihat Tiwi sedang menggambar sesuatu di Tablet. Sebuah gambar seorang Anak yang di gandeng oleh Ayah dan Ibunya. Di gambar itu kepala Ayahnya hanya berupa tanda tanya.
"Hehe, dulu Ayah tidak ada jadi kepalanya aku beri karakter tanda tanya saja (?)" Ucap Tiwi menjelaskan ketika Ayahnya mengernyitkan dahi melihat gambar itu.
"Tapi sekarang Ayah sudah disini. Aku akan mengubah gambarnya nanti.." terang Tiwi lagi.
"Oya, selama ini Ayah tinggal dimana?" tanya Tiwi sambil menggambar.
Tiwi dan Ayahnya duduk di kursi belakang dalam mobil itu sementara Mang Satria dan Mang Herman di kursi depan.
"Ayah tinggal di kontrakan di daerah sekitar panti asuhan disana." jawab Ajaey menjelaskan.
"Kapan-kapan aku mau main ke rumah Ayah boleh ya?"
"Boleh, kapan pun Tiwi mau silahkan. Nanti kamu bisa minta anter sama Mang Satria karena dia juga tau rumah Ayah.." jawab Ayahnya.
***
Keesokan harinya Tiwi bersiap-siap akan berkunjung ke rumah Ayahnya. Mang Agus juga ikut karena Tiwi membawa kucing peliharaannya. Mang Agus yang biasanya membantu Tiwi merawat kucing.
"Berangkat, Mang?" tanya Tiwi pada Mang Agus.
"Yuk.." jawab Mang Agus sambil menyetarter mobil.
Mang Herman, Mang Satria, dan Mang Agus bukanlah asisten sembarangan, mereka lulusan S3 dan punya keahlian lebih dari satu dan salah satu keahlian mereka miliki adalah bela diri karena merangkap menjadi Bodyguard.
Jika Tiwi membawa Kucing maka Mang Agus yang akan mendampingi.
Jika Tiwi ingin ke salon atau ke pasar maka Mang Herman yang mendampingi.
Jika ke Mall atau sedang olah raga maka Mang Satria yang mendampingi.
Tak selalu begitu tapi biasanya begitu.
Tak terasa akhirnya Tiwi sampai ke rumah Ayahnya. Ia kemudian mengetuk pintu dan tampak seorang gadis sebayanya membukakan pintu.
"Halo, saya Tiwi.. Kamu siapa? Oya boleh saya bertemu Pak Ajaey?" tanya Tiwi pada gadis itu.
"Saya Keyza, Ayahku ada tuh di dalam! Ayo silakan masuk!" jawab Keyza.
Tiwi termenung di depan pintu itu bertanya-tanya dalam hati mengapa gadis yang berada di hadapannya itu menyebut Ayahnya dengan sebutan Ayahku.
Tak berselang lama Ajaey pun muncul. Ia memperkenalkan Tiwi pada Keyza dan sebaliknya. Tiwi hampir tak percaya dan hampir saja menjerit sambil menutup mulutnya begitu juga dengan Keyza, ketika mengetahui kalau Keyza adalah adik Tirinya Tiwi dan sebaliknya Tiwi adalah kakak tirinya Keyza. Tiwi 17 tahun dan Keyza 15 tahun.
Tiwi langsung pergi dari tempat itu sambil menangis dalam mobil, ia memukul-mukul pahanya sendiri sambil telungkup dan menutup kedua wajahnya. "Ayah jahat.. Ayah jahat.. (punya anak selain aku)" ucapnya sesegukan. Sementara Mang Agus hanya terdiam sambil terus menyetir.
Begitu juga dengan Keyza yang berlari kedalam kamar dan mengemasi semua barangnya dan pergi.
"Kemana Keyza..?" tanya Ayahnya. Dia tak menjawab, "Ah paling pergi ke rumah ibunya." Gumam Ayahnya sambil mengusap-usap kepalanya sendiri. Ia memencet atas hidungnya antara kedua matanya, pusing mengapa semua anaknya pergi.
10 tahun silam setelah kejadian Ajaey dan Amanda menginap di hotel, 2 tahun kemudian Ajaey menikah dengan wanita lain dan lahirlah Keyza. Namun hubungan Ajaey dengan Ibunya Keyza tak berlangsung lama dan berpisah dan seperti biasa ketika Keyza kesal dengan Ayahnya ia akan pergi ke rumah ibunya.
***
Beberapa minggu berlalu setelah di tinggalkan kedua anaknya dan malam ini malam Tahun Baru.
Di kursi panjang di atas bukit itu tatapannya kosong memandang ke arah laut. Sebuah laut pada sisi kanannya terdapat jembatan dan sisi kirinya hotel bertingkat dan dibawah bukitnya terlihat air mancur dan pedagang.
Dua jam berlalu hingga tanpa Ajaey sadari datang seorang wanita yang ikut duduk di kursi panjang itu.
Wanita itu membuka suara seolah mengajak Ajaey bicara: "10 tahun lalu aku duduk berdua bersama kekasihku di kursi panjang ini.." ucap Wanita itu.
Ajaey menoleh ke arah wanita yang berada di sampingnya itu. Kemudian Ajaey juga membuka suara seakan melanjutkan kalimat dari wanita itu: "Setelah itu mereka berdua menginap di hotel sampai pagi.." ucap Ajaey seolah mengingat kenangan bersama wanita disampingnya itu.
Wanita di sampingnya itu hanya tersenyum.
"Kirain kamu masih di Belanda?" tanya Ajaey pada wanita itu.
"Setiap malam tahun baru aku selalu kesini tapi tak menemukanmu disini." ucap Manda.
"Maafkan aku, Mand. Setelah kejadian malam itu aku sangat ketakutan dan menyesal, semua terjadi begitu cepat, aku tak mengerti mengapa sampai terjerumus ke hal semacam itu, hal yang paling dihindari oleh semua orang, hampir saja aku melompat dari atas hotel itu.." ucap Ajaey.
"Bukan salahmu, Jaey.."
"Bukan salahku, Mand.."
"Bukan salahmu, Jaey.."
"Bukan salahku, Mand.."
"Salah rumput yang bergoyang.."
"Hehe.." tawa mereka berdua.
Tanpa mereka sadari dari belakang mereka datang dua orang gadis remaja yang kemudian menutup mata Ajaey dari belakang yang kemudian kedua gadis itu menciumi pipi kiri dan pipi kanan Ayahnya itu.
"Happy new year, Ayah.."
"Happy new year, Ibu.."
Ucap kedua gadis itu pada kedua orang tuanya.
"Happy new year juga buat kalian.." kata Ayah dan ibunya.
Dari atas hotel dan dari jembatan muncul kembang api besar bertuliskan Happy new year. Mereka berempat bersorak dan meniup terompet.
Tak ketinggalan Mang Herman, Mang Satria, Mang Agus juga tak jauh dari sana sedang makan sate dan jagung bakar, Mang Herman sibuk merekam, Mang Agus tampak memegang beberapa balon dan Mang Satria memegang kembang api kecil, karena mereka semua memandang ke arah kembang api besar bertuliskan Happy new year hingga Mang Agus tak sadar balonnya mengenai kembang api Mang Satria dan balonnya meledak di dekat kuping Mang Herman. Melihat itu Tiwi dan Keyza jadi mengakak.
Sementara Ajaey dan Manda saling pandang.
"Tengkyu Mand sudah menyatukan anak-anak.."
"Sama-sama.."
"Hmm, lupa bawa cincin. Padahal momennya pas ini, hehe.. tapi ngomong aja dulu kali ya, cincin urusan belakangan, Mand.. sini aku bisikin?" Ajaey kemudian membisikkan sesuatu ke Manda.
"Hehe.. iya kalau anak-anak setuju, aku juga setuju.." jawab Manda.
Tamat!
Thank You dan Happy New Year buat semuanya. Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf bila terdapat kesamaan nama, karakter, lokasi, ataupun kejadian serupa, khususnya nama Amanda, dijamin bukan Amanda siapa-siapa.
Akhirnya happy ending ya, ajaey bisa bersama wanita yang dicintainya yaitu Amanda.
ReplyDeleteTapi aku masih penasaran siapakah ibunya Keyza?
Tebakanku cuma dua, kalo ngga hermini pasti Satriani.π€£
Kabooorrrr πΆππ¨
π€£π€£π€£
Delete
DeleteSuuueeeee..π€£π€£π€£
ow ahahhaha.....
ReplyDeletehappy ending ya akhirnya π☺
ayah dan tiwi bisa baikan π
dan ayah bisa bertemu lagi dengan mamah amanda setelah puluhan tahun lamanya huhu
tiwi ditinggal mama amanda semasa kecil hingga remaja diurus mang agus, mang satria dan mang herman ya bwahahhaha...
jadi sekarang tiwi tinggal ma sapa tuh? hahhaha
ReplyDeleteBetul tuh kata si Agus bini luh setelah Amanda Siapa Huu...Pasti Ningsih Janda yang telah di ceraikan oleh Herman..ππ€£π€£π€£π€£
Si Agus ngajarin Tiwi suara Ayam Doang Huu .... Kan Tiwi hobinya sama Macan Huu..π€£π€£π€£
Apa mungkin Tiwi mau jadi ayam kampus.π€£π€£π€£π€£
Garing banget yee rumah Tangga, Tinggal bilang masa lalu kelar dah semua urusan.π€£π€£π€£π€£
Nggak tahu dah kalau emak dan bapaknya Manda....Tapi yang penting Happy New Year.π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£
DeleteTak semudah itu furguso π€£
Ceritanya semua pemerannya punya prinsip dan ego, jadi tak bisa selesai kalau cuma bilang "masa lalu" π π
Tul yg penting HNY π π
Yang penting bukan HNY tapi yang penting goyang.π€£
DeleteMenurutku, Amanda kabur ke Belanda ikut orang tua bukan karena kejadian di hotel itu tapi karena KH Ajaey ketahuan bisnis cairan seharga 1 triliun. π€£
Deleteπ€£π€£ bisnis cairan.. tapi itu diambil dari kisah nyata lho mas di inggris π€£π
Delete
DeleteCairan apa Huu...π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£
Baca lagi yang Ningsih Dol kang. Nanti tahu.π€£
DeleteIya cerpen "Ningsih Dol" ada part-2nya ditambahkan dibawahnya π π
Delete
Deleteπ€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£π€£
Kak, ini aku yang bacanya sambil ngantuk atau apa ya wkwkwk. Kejadiannya 10 tahun lalu tapi kok umurnya Tiwi sudah 17 tahun sedangkan Tiwi katanya anak Ajaey? π€ Hmhm aku curiga jangan-jangan Tiwi sebenarnya bukan anak Ajaey π€ atau mungkin karena aku bacanya sambil nahan ngantuk jadi salah hitung? π€ Wkwkwk. Semoga aku bisa tidur tenang malam ini meskipun belum dapat jawabannya π
ReplyDeleteNah ini dia mamanya si Keyza yg ditanyakan Mas Agus sama Kang Satria π€£
DeletePenulisnya yg ngantuk Lii, Seharusnya 17 tahun silam ya, hihi..
Deleteπ€£π€£π€£π€£π€£π€£☝πΎπ
π€£π€£π€£π€£π€£π€£☝πΎπ
π€£π€£π€£
DeleteAmanda itu toko kue Mas hahaha
ReplyDeleteOh toko kue, thank for info π π
DeleteBukannya Amanda itu nama kiper timnas putri Amerika? π
DeleteNah, ini hikmahnya adalah kalau malam tahun baru jangan "skidipapap wadidaw".
ReplyDeleteEh, maksudnya jangan di malam tahun baru saja. Di malam malam lain juga tak boleh hahaah ππ
Kemudian, menurut saya Tiwi dan Keyza itu saudara kandung mas. Seayah, beda ibu. Ayah mereka berdua sama. Jadi, tetap dianggap kandung kan? π
Eh tunggu, pendapat saya bener gak ya haha
Iya dari sudut pandang si Ayah kedua anaknya tetap anak kandung meski beda ibu. π π
Deleteskidipapap wadidaw itu apa sih? Apa ngga boleh bakar bakar ayam atau jagung gitu ya malam tahun baru? π€
Delete
Deleteskidipapap wadidaw itu artinya makan combro sambil jual cairan kang..π€£π€£π€£π€£π
Belum ada sambungannya lagi nih, biasanya ada lanjutannya.π
ReplyDelete