Skip to main content

Kutunggu Cintamu Sampai...? HAHA!


Hari ini usia Hermano genap berusia 60 tahun. Seperti ulang2 tahun sebelumnya, hari ini juga ia masih merayakan ulang tahunnya sendirian, membeli kue sendiri, menyalakan lilin sendiri, meniupnya sendiri, memakan kuenya sendiri, semuanya serba ia lakukan sendirian.

Semasa mudanya ia pernah sekali jatuh cinta dengan seorang artis penyanyi tapi sayangnya penyanyi tersebut mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, Sejak saat itu sepertinya Hermano kesulitan untuk jatuh cinta lagi, hanya lagu2 dari album penyanyi pujaannya itu yang terus menemaninya sepanjang waktu.

Hermano merupakan salah satu dari orang terkaya di Indonesia. Memiliki pulau sendiri dan membangun rumah besar disana serta hanya tinggal bersama dengan seorang ART, Satpam, dan Supir pribadi dan juga seeokor Komodo piaraannya.

Menjomblo sampai usia ke 60 tahun bukan hal mudah baginya. Tapi mau gimana lagi, Hermano tipe lelaki yang tampaknya sulit jatuh cinta. Namun pada hari ini saat sedang berjalan2 dipasar ketika akan membeli ikan teri ia tak sengaja bersenggolan dengan seorang gadis muda berusia sekitar 18 tahun. Gadis muda yang membuatnya bergairah kembali.

***

Keesokan harinya Hermano kembali ketempat dimana ia bersenggolan dengan gadis itu, entah sebuah kebetulan atau apa tak berselang lama gadis itupun muncul, dengan sedikit basa basi Hermano langsung berkenalan, minta nomor telepon dan alamat rumah ke gadis itu, semuanya berjalan lancar tanpa kendala.

Sebagai seorang bisnis-man, Hermano memang selalu bersikap sigap, baginya waktu adalah uang, tanpa buang2 waktu lagi, siang mendapatkan alamat gadis itu dan pada malam harinya ia melamar gadis itu, dan hasilnya ia di tolak.

"Maafkan kami, pak?" Kata Ayah gadis itu ketika Hermano melamar anaknya.

"Tapi anak kami, Clara, sepertinya belum siap untuk menikah, sekali lagi maafkan kami." Lanjut Ayah gadis itu menerangkan pada Hermano.

Walapun lamarannya telah terang2an di tolak tapi hari2 berikutnya Hermano masih saja terus2an bertamu kerumah orang tua Clara, alasannya selalu sama hanya ingin menikmati suguhan segelas teh buatan Clara. Meskipun Clara sendiri tak pernah muncul ketika dia bertamu apalagi membuatkan teh untuknya. Tiap kali disana ia hanya mengobrol dengan adiknya Clara, kadang kakaknya dan juga Ayahnya Clara saja.

***

Sebulan berlalu, Hermano jatuh sakit, meskipun cuma demam biasa tapi ia memilih untuk rawat inap di Rumah Sakit, "agar lebih cepat sembuh dan bisa bertemu Clara lagi", pikirnya. Kangen tidak bisa kerumah Clara lagi, ia meminta supirnya untuk mengabarkan bahwa dirinya sedang sakit dan meminta Clara untuk menjenguknya. Tapi bagi Clara dan keluarganya, ini adalah suatu keanehan dan karena alasan itu Clara dan keluarganya tidak mengabulkan permintaannya yang minta dijenguk.

"Aneh banget ihh si Kakek tua, minta dibesuk segala.." gerutu si Clara saat merenung sendiri memikirkan kelakuan Hermano.

***

Setelah sembuh, Hermano kembali bertamu kerumah Clara, seperti biasa ia lagi2 melakukannya hampir setiap hari, keluarga Clara hanya bisa mengelus dada mencoba sabar.

"Sungguh menghermankan.." ucap Ayah Clara lirih selepas Hermano pulang dari rumahnya.

Terkadang saat bertamu, Hermano membawakan hadiah untuk Clara dan juga untuk adik Clara, Ayah Clara, Kakak Clara, bahkan untuk kucingnya Clara pun kebagian Hadiah dan tak ketinggalan ia juga selalu membawakan kuaci dan krupuk.

***

Tiga bulan berlalu, Hermano kembali jatuh sakit dan menginap di Rumah Sakit. Demamnya tinggi tapi tak ada satupun keluarganya bersamanya karena ia memang tak punya keluarga selain satu orang ART dan supir serta satpamnya.

Setelah sembuh, Hermano kembali ingin bertamu lagi ke rumah Clara, namun kali ini supirnya melarangnya.

"Maaf Tuan, sebaiknya Tuan banyak istirahat, Tuan baru pulih dari sakit sebaiknya tidak kemana2 dulu." Ucap sang supir mengingatkannya.

"Baiklah.., Eh anu Pir, besok antarkan aku kekantor notaris ya? Aku ingin mewariskan sebagian hartaku untuk orang2 yang namanya mirip denganku." jawabnya pada sang supir.

"Baik Tuan.." jawab Pak Supir sedikit mengernyitkan kening, 'bingung pada majikannya seperti orang yang akan meninggal saja', pikirnya membatin.

***

Jam telah menunjukkan pukul 2 dini hari tapi Hermano masih santuy ditaman belakang rumahnya, memandangi bintang dan bulan dilangit, membayangkan nasibnya yang semakin sepi ditambah lagi ART dan Supirnya telah meninggalkannya pulang kampung. Sempat terpikirkan olehnya bagaimana kalau ke Club Night saja buat dugem tapi takut dosa lagipula takut encok kumat.

"Oh Tuhan..." Ucapnya sambil terus menatap langit malam itu.

***

Hari2 berlalu sejak tak pernah berkunjung lagi kerumah Clara. Kesehatan Hermano semakin memperihatinkan dan lebih banyak dirawat di RSU. Dan juga entah mulai pikun atau jiwanya terguncang, ia mulai bicara sendiri, senyum2 sendiri kemudian menangis tanpa sebab bahkan setiap ada suster datang ia memanggil suster itu dengan sebutan Clara. Pihak RSU jadi kebingungan apakah dipindahkan saja ke RSJ, dalam kondisi seperti itu biasanya pasien harus diberi obat penenang sejenis narkoba, tapi tak ada keluarga yang dapat dimintai konfirmasi untuk mengambil tindakan yang diperlukan, siapa yang harus bertanggung jawab dan pada akhirnya pihak RS membiarkannya. Sementara pihak notaris juga tak mengetahui keadaan kliennya ini, lengkap sudah kesendiriannya, Dokter dan Suster juga meninggalkannya mengurus pasien lain yang lebih gawat.

***

Sampai suatu malam seorang Pria muda berumur sekitar 30 tahun datang bertamu kerumah Clara. Pria itu seakan tampak mengenal baik keluarga Clara.

"Keanehan apa lagi ini?" Ucap Ayah Clara membatin memandangi Pria itu.

Ayah Clara mencoba mengamati wajah si Pria tersebut, sekilas agak mirip dengan Hermano tapi terlihat jauh lebih muda dan atletis, berbeda dengan Hermano asli yang sudah keriput dan bungkuk.

"Apa dia Operasi plastic ya?" Pikir Ayah Clara dalam hati sambil mengamati si Pria.

Anehnya, sudah beberapa saat lamanya bertamu tapi si Pria tersebut tak berbicara sepatah kata pun dan hingga kemudian perlahan ia memudar seperti asap rokok yang terbawa angin dan menghilang.

Semua yang ada di ruang tamu itu terkejut, Ayah dan Ibu Clara, Clara, serta Kucing yang tidur di sofa pun kaget dan mengeong menyaksikan itu.

"Dulu aku pernah mendengar cerita, yang entah mitos atau apa?" Ucap Ayah Clara membuka suara setelah mengalami kejadian aneh barusan, sambil memandangi Clara dan Ibunya, Ayahnya melanjutkan ucapannya.

"Jika seseorang yang kita kenal mengalami musibah dan kita tidak mengetahuinya maka akan ada tanda yang datang memberitahukan kepada kita, bisa berupa jatuhnya bingkai foto atau pun jatuhnya gelas dengan sendirinya. Dan jika seseorang yang kita kenal itu meninggal dunia ia juga bisa datang menampakkan wujudnya sekilas lalu menghilang."

"Sepertinya Kakek Hermano sudah tiada.." ucap Ayah Clara sambil menundukkan kepala.

Suasana mendadak hening, Clara beranjak pergi kekamarnya, mengingat2 apa saja yang telah terjadi selama ini, 

"Aku bukan menangisi kepergian Kakek.." ucapnya sambil mengusap air mata.

"Tapi aku menyayangkan diri Kakek yang seakan tak berani berganti lagu, andai saja kakek mau.. mungkin akhir kisah Kakek tak akan seperti ini.."

"Aku ngomong apa sih, tau ah.. mending aku ubah lagu.." ucapnya Clara lagi, membatin seraya memasang headset ketelinganya.

"Bahagia-ku mendengar manisnya kata cinta, lebih baik berdua, walau hanya sekali seringku mencoba namun ku-berhasil lagi, memang iman di dada yang mampu membuatku serta dan tabah menjalani, malam2 kini ku-berdua, tak sendiri lagi ho..wo..wo.."

Tamat!

Note: Tenang boss, penulisnya juga jomblo kok, tapi entah kenapa asik aja me-ngomentari status sesama jomblo, hihi..

Comments

  1. Kasihan ya hermano Gonzales, sampai meninggal cintanya pada clara tidak kesampaian.

    Harusnya hermano ganti lagu, jangan lagunya Nike Ardilla saja tapi ganti lagunya bang haji Rhoma.

    Judi teettt meracuni kehidupan
    Judi teettt meracuni keimanan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas.. Mas.. Jangan dibawa ke Dangdut Mas..

      Delete
    2. Kenapa ngga boleh bang? 😂

      Delete
    3. Takut jadi joget2 sendiri mungkin 😆

      Delete
    4. Kirain aku takut viral kayak manggung di Bogor itu 😂😂😂

      Delete
    5. Oh viral kah 😆

      Delete
  2. Begini....
    Akhirnya kisah cintaku...
    Terlukas... (Podolski)
    Di celah kaki terdalam... Uppss..

    Mungkin Suherman penyuka lagu Mendiang NA sampai2 Clara ogah nerima cintanya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kutu air kah? 😆

      Karena Suherman sudah akik2 😆

      Delete
  3. Haaaahaaaaaa!!!! Parah luh Jaey...😂😂😂😂😂

    Pengusaha kepasar masa belinya ikan Teri seharusnya Jengkol pasti si Clara langsung dah jatuh cinta...😂😂😂😂


    Dan kelanjutannya akhirnya Hermano gentayangan dengan berwujud seperti super Boy..Untuk mendatangi Clara...

    Tetapi ternyata Hermano punya kelemahan jika iya bertemu Supergirl ilmu nya juga Rontok...Haahaaaaa..😂😂😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Si Clara ngga mau sebabnya sudah ada udha satria katanya.😂

      Delete
    2. Udha Satrio org ketiga diantara hubungan Hermini dan Agus 😂

      Delete
    3. Keterlaluan memang udha Satria, harus dilelepin ke empang.

      Delete
  4. Kalau orang kaya ke pasar beli ikan teri wajar aja duitnya kan banyak..hihihi

    ReplyDelete
  5. ternyata kesimpulannya penulisnya juga jomblog

    ReplyDelete
  6. Sunggung menghermankan sekali si kakek Herman ini 😂

    Daripda melamar si Clara, mending lamar nenek ku saja kek 😂

    ReplyDelete
  7. Busyet, ini admin blog-nya kemana ya, udah sebulan lebih blognya ngga di-update bisa-bisa blog-nya jadi tempat uji nyali nih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin kurang susu kali jadi agak pending updatenya...Efeck covid 19...Jadi possting harus pake masker..😂😂😂

      Delete
    2. 😂😂😂

      Delete
  8. ..takut dosa lagipula takut encok kumat...

    Aku ngakak di sini loh mas wkwkwkk

    ReplyDelete
  9. Eeala buset...🙄🙄🙄

    ReplyDelete

Post a Comment