Penting sebelum membaca ini untuk pembaca ketahui, penulis tidak berafiliasi atau pro pada siapapun dan tidak bermaksud menyinggung siapapun, tulisan ini hanya upaya penulis untuk belajar menuliskan isi hati.
Jika Pilot adalah Pemimpin, Pesawat adalah Negara, Bahan bakar adalah Kebijakan/Peraturan, serta penumpang adalah Rakyat.
Untuk dapat menerbangkan sebuah pesawat tentunya harus punya bahan bakar.
Sehebat apapaun pilotnya jika pesawatnya tak terisi bahan bakar maka besar kemungkinan pesawat tak akan bisa terbang.
Ganti2 pilot juga bukan ide bagus karena inti masalahnya sudah jelas ada pada bahan bakar bukan pada pilotnya.
Untuk mendapatkan bahan bakar pun harus membelinya terlebih dulu, itu kalau ada duitnya, kalau tidak ada mungkin perlu pinjam uang atau ngutang bahan bakar.
Setelah ada bahan bakar selanjutnya mengisikannya ke pesawat.
Belum selesai sampai disini masih ada proses pengecekan lagi ini dan itu, mungkin cek ban, mesin dan sayap.
Dalam proses menunggu semua persiapan itu tentu akan menyita waktu, kerugian ini dan itu bagi pihak pengelola dan berimbas pada penumpang. Imbas yang dimaksud, mungkin "rok pramugari" jadi naik. Naik itu bertujuan untuk menambal bagian "tubuh" yang lain agar sementara tidak terbuka, dll.
Syukur kalau semua itu berjalan lancar, kalau seandainya bahan bakar kosong atau adanya hanya di dasar laut yang di jaga Godzila dan kawan2nya, tentu akan semakin sulit pengadaannya realisasinya.
Pada intinya, mari bersatu.., khususnya dalam konteks dukungan. Terutama dukungan untuk suatu kebijakan pemerintah yang sudah jelas kebaikannya untuk negeri ini.
Jika Pilot adalah Pemimpin, Pesawat adalah Negara, Bahan bakar adalah Kebijakan/Peraturan, serta penumpang adalah Rakyat.
Untuk dapat menerbangkan sebuah pesawat tentunya harus punya bahan bakar.
Sehebat apapaun pilotnya jika pesawatnya tak terisi bahan bakar maka besar kemungkinan pesawat tak akan bisa terbang.
Ganti2 pilot juga bukan ide bagus karena inti masalahnya sudah jelas ada pada bahan bakar bukan pada pilotnya.
Untuk mendapatkan bahan bakar pun harus membelinya terlebih dulu, itu kalau ada duitnya, kalau tidak ada mungkin perlu pinjam uang atau ngutang bahan bakar.
Setelah ada bahan bakar selanjutnya mengisikannya ke pesawat.
Belum selesai sampai disini masih ada proses pengecekan lagi ini dan itu, mungkin cek ban, mesin dan sayap.
Dalam proses menunggu semua persiapan itu tentu akan menyita waktu, kerugian ini dan itu bagi pihak pengelola dan berimbas pada penumpang. Imbas yang dimaksud, mungkin "rok pramugari" jadi naik. Naik itu bertujuan untuk menambal bagian "tubuh" yang lain agar sementara tidak terbuka, dll.
Syukur kalau semua itu berjalan lancar, kalau seandainya bahan bakar kosong atau adanya hanya di dasar laut yang di jaga Godzila dan kawan2nya, tentu akan semakin sulit pengadaannya realisasinya.
Pada intinya, mari bersatu.., khususnya dalam konteks dukungan. Terutama dukungan untuk suatu kebijakan pemerintah yang sudah jelas kebaikannya untuk negeri ini.
Wah, ini artikel pendukung kubu pemerintah nih, kalo pak Nana tahu pasti seneng nih, soalnya dia kan pendukung beratnya...🏃🏃🏃
ReplyDelete
DeleteKubu apa? Kubu cinta ya, terus kalau kubu cinta pemeran gadis remajanya capa hayo?
Tidak bisa disebut mendukung Pemerintah juga, sebab ada sebagian kebijakan yg saya tdk setuju, misalnya rokok naik 🤣
DeleteHayo Mas Agus ditanya Boss Tari tuh 🤣
Tidak bisa disebut mendukung Pemerintah juga, sebab ada sebagian kebijakan yg saya tdk setuju, misalnya rokok naik 🤣
DeleteHayo Mas Agus ditanya Boss Tari tuh 🤣
Saya justru setuju rokok naik agar bocil yang petakilan ngerokok insyaf dan mulai ngeblog saja, penyaluran yang positif.
DeletePemeran cewek nya siapa lagi kalo bukan Satriani...😁
Woi, update lagi dong blognya Bambang.😁
ReplyDelete