Kisah Nyata: Jelmaan Kucing Hitam

Sebuah kisah nyata Hantu kolor hijau menjelma jadi kucing berwarna hitam.

Sekitar tahun 2000'an dikota tempat tinggal saya di daerah Kaltim gempar oleh adanya isu kucing hitam jelmaan dari hantu kolor hijau. Meskipun sebagian orang menganggap tidak ada "hantu" di dunia ini namun sebagian yang lain mengartikan (menyamakan) bahwa hantu adalah setan yang memang nyata adanya. Setan sendiri terdiri dari dua golongan yaitu dari golongan jin dan manusia.

Satu kota heboh takut oleh teror kucing hitam, tidak hanya kucing hitam saja, kucing berwarna lain pun membuat warga jadi ikut2an parno dan waspada. Bahkan saking parnonya, menyebut kata kucing saja tabu bikin langsung merinding, kalau2 kucing yang disebut bakal muncul, dikala itu.

Meskipun hanya mendengar gosipnya saja dari mulut ke mulut, saya dimasa itu juga jadi sangat ketakutan. Siapapun yang melihat kucing hitam ini sudah dipastikan akan mengalami 3 hal, jika dia laki2 dia akan dibunuh, jika dia perempuan dia akan diperkosa dan dibunuh, dan jika korbannya berduit akan dirampok dan dibunuh.

Menurut gosipnya, tidak ada target khusus yang diinginkan oleh kucing teror ini, semacam teror acak. Dan tak ada tempat teraman untuk bersembunyi darinya, karena dimana ada udara disitu dia bisa muncul sesukanya. Hal terlucu mungkin kala itu, semua orang menutup lubang udara dirumahnya, tak terkecuali dirumah Paman saya yang juga menyumbat ventilasi dan bawah pintu dengan kain.

Hari ke hari ada saja gosip korban dari kucing teror ini, salah satu yang saya ingat adalah salah satu keluarga Polisi yang jadi korbannya. Saat sang Pak Polisi sedang tidur dengan istrinya, Kucing hitam datang yang kemudian berubah menjadi Hantu Kolor hijau, istrinya dibunuh dan ketika Pak Polisi akan mengambil pistolnya juga dibunuh dan hartanya dirampok oleh Si Kolor Hijau. Saya tidak ingat siapa yang bercerita, apakah sipencerita melihat secara langsung yang jelas gosip Teror ini semakin menakutkan, warga berspekulasi "Untuk orang sehebat Polisi saja kucing itu berani, apalagi dengan kita?", kata Warga.

Beberapa hari berlalu saya tidak ingat persisnya, teror masih berlangsung, gosip tentang korban berjatuhan silih berganti menjadi obrolan hangat dari mulut kemulut, Ayat kursi pun laris manis kala itu, karena hanya itu satu2nya pegangan warga upaya untuk membentengi diri dari gangguan mahluk tak kasat mata.

Sampai suatu malam saya disuruh paman untuk mengambilkan sesuatu di dapur, umur saya sekitar 13 tahun waktu itu, tapi saya tidak mau dan beralasan takut kalau2 ketemu sama kucing hitam, Paman terlihat agak tampak kesal,

"Sebelum kamu mati oleh kucing itu, mungkin kamu justru mati duluan oleh rasa ketakutanmu sendiri." Kata Paman.

Akhirnya saya memberanikan diri kedapur karena takut kalau nantinya Paman bakal sampai marah. Jujur saja, jika Paman sampai marah, bagi saya lebih nyata seramnya dibanding teror Kucing Hitam.

Motif utama kucing hitam itu sepertinya hanya untuk merampok dan memperkosa saja, dorongan/efek dari ilmu hitam yang mungkin digunakan oleh jelmaan kucing hitam tersebut. Karena saya laki2 dan bukan orang kaya jadi saya sedikit merasa aman.

Seingat saya semua kejadian itu berlangsung kurang dari seminggu, selanjutnya teror itu redup dengan sendirinya, mungkin si peneror sudah puas dan menjadi kaya raya. Setelah itu semua warga hidup normal kembali seperti biasanya tanpa hidup dalam ketakutan akan teror dari Kucing Hitam jelmaan dari Hantu Kolor Hijau.