Skip to main content

Hindari Menghakimi, Hargai Perjuangan Orang Lain di Bulan Ramadan

Hindari Menghakimi, Hargai Perjuangan Orang Lain di Bulan Ramadan

Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan, menghadirkan momen istimewa bagi umat Muslim. Salah satu amalan yang dinanti adalah salat tarawih berjamaah di masjid. Namun, tak semua bisa merasakannya. Di luar sana, ada banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang harus bekerja di malam hari, seperti satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak lainnya. 

Seringkali, kalimat seperti "Rugi Ramadan hanya setahun sekali kok gak salat tarawih di masjid berjamaah?" terlontar tanpa memikirkan perasaan mereka. Kalimat ini, meskipun berniat baik, dapat memicu rasa bersalah dan sedih bagi mereka yang tak punya pilihan. 

Perlu diingat, salat tarawih adalah sunnah, sedangkan mencari nafkah untuk menghidupi diri dan keluarga adalah wajib. Menghindari diri dari kemiskinan dan tidak menjadi beban orang lain adalah hal yang utama. 

Oleh karena itu, marilah kita saling menghargai dan tidak menghakimi. Bagi mereka yang bekerja di malam hari, janganlah dipaksakan untuk salat tarawih di masjid. Justru, doakanlah mereka agar tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah di tengah kesibukan. 

Berikut beberapa tips untuk menunjukkan empati dan penghargaan kepada mereka yang bekerja di malam hari: 

Hindari kalimat-kalimat yang menghakimi.


Gantilah dengan kalimat yang lebih positif dan penuh semangat, seperti "Semoga Allah SWT memudahkan pekerjaanmu dan memberikan kesempatan untuk menunaikan salat tarawih di lain waktu." 

Tawarkan bantuan.


Jika memungkinkan, bantulah mereka dengan pekerjaan mereka agar mereka bisa memiliki waktu untuk salat tarawih. 

Doakan mereka.


Doa adalah kekuatan yang luar biasa. Doakanlah agar mereka selalu diberikan kekuatan, kesehatan, dan kelancaran dalam mencari nafkah. 

Marilah kita jadikan Ramadan sebagai momen untuk meningkatkan rasa empati dan kasih sayang terhadap sesama. Janganlah perbedaan situasi dan kondisi menjadi pemicu perpecahan, melainkan perekat ukhuwah dan persaudaraan. 

Ingatlah, setiap orang memiliki perjuangannya masing-masing. Menghargai usaha dan pengorbanan orang lain adalah wujud nyata dari keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Comments

  1. Betul, kita harus menghargai perasaan orang lain juga saat mengucapkan sesuatu biarpun niatnya baik. Siapa tahu ia memang ingin salat tarawih tapi tidak bisa karena pekerjaan

    ReplyDelete
  2. Setuju bgt suhu... 👍👍👍👍

    ReplyDelete
  3. Gus baha salah satu ulama yang ceramahnya menyejukkan.

    ReplyDelete
  4. Betuuuul. Paliiiing males kalo ketemu orang yg sok alim begitu, seolah diri paling layak masuk surga trus seenaknya judging orang lain. Ga pernah cari tahu dulu kenapa orang tersebut ga puasa, atau ga tarawih , langsung main bilang rugi.. jauh2 deh Ama orang begini. Toxic bgt

    ReplyDelete

Post a Comment